“Jadi waktu pertemuan yang malam hari itu juga bukan atas permintaan Ketua Umum Partai Demokrat AHY. Namun, sebagaimana sikap bapak SBY yang menghormati Presiden Joko Widodo sebagai kepala negara, demikian juga sikap Ketua Umum AHY,” tandasnya.
Baca juga: Cerita SBY soal Negara yang Tak Mau Jual Tank saat Dia Jadi Presiden: Jangan Beli ke Negara Gaduh
Sebenarnya, pihak Istana menyampaikan, Presiden Joko Widodo ingin bertemu SBY dengan tujuan untuk memberikan klarifikasi atas apa yang dilakukan Kepala Staf Presiden Moeldoko tentang gerakannya untuk mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat yang sah.
Empat kali pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan tokoh Partai Demokrat, SBY dan Ketum AHY, terjadi 2-3 tahun yang lalu.
Pertemuan-pertemuan itu bukan yang sering digambarkan oleh publik sebagai pertemuan politik yang lazim dilakukan Presiden Joko Widodo dengan partai-partai politik pendukung pemerintah.
“Dengan penjelasan ini, diharapkan masyarakat luas mengerti duduk persoalan yang sesungguhnya, dan tidak memiliki praduga yang tidak baik kepada Partai Demokrat, seolah-olah Partai Demokrat juga ikut mencari jalan untuk bertemu Presiden Joko Widodo dan meminta waktunya malam hari. Kalau tidak kami klarifikasi, bisa saja Partai Demokrat dituduh 'kucing-kucingan' yang semua itu tidak pernah kami lakukan,” pungkasnya.
Baca juga: Arti Kata Cawe-cawe, Viral Presiden Jokowi Cawe-cawe Pemilu 2024, Ini Penjelasan dari Istana