Berita Madura

Toilet SD di Sumenep Senilai Setengah Miliar Rupiah, Pemkab Ungkap Alasan Keluarkan Banyak Anggaran

Penulis: Ali Hafidz Syahbana
Editor: Januar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi uang atau anggaran pembangunan toilet SD di Sumenep Madura

Di Pamekasan ada 5 SD yang dibangun, yakni SDN Palengaan Daya 1, SDN Larangan Tokol 1, SDN Kodik Proppo,
SDN Klompang Timur 2 dan SDN Badur.

Sedangkan di Bangkalan hanya 3 SD, yakni SDN Kelbung 2, SDN Lombang Dajah 1 dan SDN Kemayoran 2.

Untuk di Kabupaten Sumenep ada 4 SD, yakni SDN Lalangon 1 Kecamatan Manding, SDN Guwa-Guwa 1 Kecamatan Raas, SDN Dungkek 1 Kecamatan Dungkek dan SDN Pordapor 2 Kecamatan Guluk-Guluk Sumenep.

Kasus serupa juga pernah terjadi di tempat lain, beberapa waktu lalu.

Sebuah jembatan di desa Wadak Kidul, Kecamatan Duduksampeyan viral di media sosial. Postingan jembatan  senilai Rp 200 juta diunggah oleh akun Facebook Warsito Elem.

Jembatan tersebut memiliki panjang 4 meter dan lebar 4 meter. Dengan ketebalan kurang dari 1 meter.

Postingan tersebut, belum sampai satu jam sudah disukai 188 akun dan dibanjiri komentar dari warganet.

"Barangkali di bawah jembatannya ada lapisan emasnya, positiv thinkinglah," tulis dari akun Miyuki Kawai

"Silahkan para insinyur untuk melihat meraba dan menerawang struktur tanah di lokasi tersebut sebelum jembatan dibangun biar ga gagal paham," tulis akun Pak Ane Dynna Karenn.

Pantauan di lapangan, kondisi jembatan tersebut menghubungkan jalan desa dengan area tambak warga. Jalan setapak atau jalan tambak itu juga bisa menjadi jalan alternatif menuju Desa Bendungan.

Tidak banyak pengendara sepeda motor yang melintas kecuali petani tambak.

Kepala Desa Wadak Kidul, Moh Hamam menerangkan, jembatan tersebut sudah sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) tahun 2020. Dana sebesar itu diambil dari BK (Bantuan Khusus) tahun anggaran 2020.

"Jembatan selesai dibangun pada akhir tahun 2020. Proses pengerjaannya selama tiga bulan. Bangunan ada RAB nya, Kasi Pembangunan Kecamatan Duduksampeyan dan Dinas PUPR juga sudah tahu dan benar," kata dia.

Jembatan tersebut memang menghabiskan anggaran sebesar Rp 200 juta. Dikatakannya, kondisi tanah di daerah tersebut labil. Karena area tambak sehingga membutuhkan pondasi yang kuat.

"Anggaran dari BK, pagunya 200 juta. Panjang 4 meter lebar 4 meter. Dengan kedalam 1,5 meter ditambah paku bumi biar lebih kuat," terangnya.

Hamam menegaskan, tidak ada pembatas di kiri dan kanan pada jembatan tersebut.

"Anggarannya memang sekian, ada RABnya. Nanti kalau sudah selesai dari verifikasi baru kami beri pembatas," tutupnya.


Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkini