Berita Tulungagung

Diduga Salah Pilih Material, Rangka Atap Bangunan PPI Pantai Sine Tulungagung Keropos Dimakan Karat

Penulis: David Yohanes
Editor: Ndaru Wijayanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi bangunan PPI Sine Tulungagung yang atapnya mulai berlubang akibat. Diketahui kerangka atap mengalami keropos dimakan karat

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

TRIBUNMJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Kondisi bangunan Pangkalan Pendaratan Ikan (TPI) di Pantai Sine Desa Kalibatur, Kecamatan Kalidawir rusak dan membahayakan warga.

Atap bangunan yang dibangun Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur di tahun 2016 ini banyak yang bolong dan genteng berjatuhan.

Selain itu banyak genteng dalam kondisi nyaris jatuh hingga membahayakan orang di bawahnya.

Bukan hanya genteng, reng penopang genteng yang terbuat dari baja ringan juga banyak yang keropos.

Potongan-potongan kecil banyak tercecer di lantai, sebagian masih menggantung dan menunggu saatnya terjatuh.

Selain bangunan ini, bangunan Mess PPI yang ada di belakang PPI ini juga rusak parah.

Bangunan yang sebelumnya cukup representatif ini kini berubah layaknya rumah tua.

Baca juga: Ratusan Bangunan Sekolah di Jember Rusak, Dibutuhkan Dana Rp 350 Miliar untuk Perbaikan

Baca juga: Cerita Nelangsa Keluarga Buruh Tani di Gurah Kediri, Atap Rumah Ambrol, Kini Hidup Beratapkan Terpal

Dari pengamatan di lapangan, kerusakan ini disebabkan kerusakan pada kerangka atap.

Hal ini disebabkan pemilihan material yang kurang tepat, karena menggunakan baja ringan namun bukan material yang tahan karat.

Lokasi TPI yang hanya beberapa puluh meter dari garis pantai menyebabkan laju korosi yang tinggi.

Material yang dipakai dengan cepat dimakan karat hingga keropos dan tidak kuat menahan beban genteng.

Warga memasang tali di bagian utara bangunan PPI ini untuk mencegah warga masuk.

Bangunan PPI ini sebenarnya bukan hanya untuk kepentingan nelayan, namun juga untuk wisatawan.

Baca juga: Atap Rumah Warga Watulimo Trenggalek Ambruk usai Diterjang Hujan Deras, Nasib Penghuni Masih Mujur

Saat ramai kunjungan wisatawan, tempat ini biasa digunakan untuk berteduh.

Halaman
12

Berita Terkini