Berita Viral

Lelah Dihujat Netizen, Ibu-ibu Si Sarjana Hukum Akhirnya Minta Maaf ke Guru yang Cubit Sang Anak

Penulis: Alga
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ibu-ibu Sarjana Hukum yang omeli seorang guru akhirnya minta maaf

"Ini keputusan yang melanggar aturan harusnya keputusan itu lewat Musyawarah Gugus Depan," kata seorang siswa SMA pengunjuk rasa, Taslim Juliansyah.

Berikut poin tuntutan para siswa:

- Pembuatan tata tertib tidak sesuai dengan mekanisme yang seharusnya disusun melalui rapat MPK.

- Kedua, Ada salah satu poin dalam aturan yaitu dilarang demo.

- Ketiga, Keterlambatan siswa dibiarkan, tidak dapat menyelesaikan persoalan ini.

- Keempat, sangat tempramental dan sering menganggu peroses pembelajaran

- Kelima, kami khawatir program OSIS tidak berjalan dengan baik.

- Keenam, keterlambatan info dengan paksaan

- Ketujuh, tidak bisa menjaga perasaan siswa.

- Kedelapan, Melangsungkan Apel sesuka hati.

- Kesembilan, keadaan sekolah yang tidak kondusif saat pembelajaran dilaksanakan, banyak siswa berkeliaran di luar saat jam belajar.

Belasan siswa SMAN 15 Maluku Tengah membully guru yang hendak pulang mengendarai sepeda motornya (via Kompas.com)

Menanggapi aksi murid-muridnya, Maryam Latarissa mengaku telah memaafkan tindakan para siswanya.

Bahkan, tanpa diminta, Maryam Latarissa telah memaafkan mereka pasca kejadian di lingkungan sekolah tersebut.

Hal itu diungkapkan Maryam Latarissa saat konferensi pers di aula SMAN 15 Maluku Tengah, Rabu (16/8/2023).

Baginya, para siswa sudah seperti anak-anaknya sendiri.

"Dan sebelum konferensi pers ini saya sudah memberikan maaf untuk mereka," katanya.

"Karena itu anak anak saya, saya Ikhlas," ungkap Maryam Latarissa yang juga Wakasek SMAN 15 Maluku Tengah tersebut, melansir Tribun Ambon.

Lanjutnya, kejadian ini dianggapnya sebagai cobaan baginya dan juga bagi dunia pendidikan.

Sehingga patut diambil pelajaran untuk lebih baik di kemudian hari.

"Kejadian ini adalah merupakan cobaan karena kita sebagai umat beragama."

"Sebagai seorang guru kita harus ketahui bahwa ada hal-hal yang tidak bisa kita dukung, ya lain rumah jua," katanya.

Menurutnya, para siswa tidak berniat melakukan itu, hanya saja diduga ada oknum lain yang memanasi mereka.

Sehingga mereka kemudian melakukan hal yang tidak dibenarkan tersebut.

"Dan saya tahu pasti, anak-anak kami itu tidak mungkin membully gurunya, kecuali ada aktor-aktor di belakang panggung yang berusaha merusak nama saya, terutama SMA 15 Maluku Tengah ini."

"Walaupun mereka mengatakan tidak sengaja, tetapi itu pasti ada yang disengajakan," tandasnya.

Guru korban bully, Maryam Latarissa, mengaku telah memaafkan tindakan para siswanya, Rabu (16/8/2023). (TribunAmbon.com/Lukman Mukadar)

Sementara itu Kepala Sekolah memastikan, pihaknya segera memanggil orang tua siswa untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

Lanjutnya, kejadian tersebut juga mempengaruhi nama baik sekolah, sehingga pertemuan dengan orang tua siswa diharapkan bisa mendapatkan solusi terbaik.

"Saya sebagai pimpinan akan mencari solusi yang terbaik, agar masalah ini bisa kita pulihkan sehingga kepercayaan masyarakat terhadap lbah lebih baik ke depan," katanya.

Dia berencana akan merekam video dimana para siswa meminta maaf secara langsung kepada korban.

"Saya bersama teman-teman akan mengumpulkan data data siswa-siwa mana kemudian bersama orang tuanya."

"Lalu kita buat semacam video permintaan maaf terhadap tindakan yang mereka lakukan terhadap ibu dan kepada publik," cetusnya.

Berita Terkini