Duet Anies Muhaimin Maju Pilpres 2024

Anies sempat Telpon AHY Sebelum Deklarasi Bareng Cak Imin, Ahmad Sahroni: Panggilan Tak Diangkat

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cak Imin (kiri) dan Anies Baswedan (kanan) saat ditemui awak media, usai deklarasi Capres-Cawapres di Hotel Majapahit Surabaya, Sabtu (2/9/23).

TRIBUNJATIM.COM - Terungkap fakta sebelum Anies Baswedan deklarasi maju bersama Muhaimin Iskandar sebagai capres cawapres di Pilpres 2024.

Bahwa Anies Baswedan sempat menghubungi Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Namun panggilan Anies Baswedan tidak diangkat oleh AHY.

Fakta ini seperti diungkapkan oleh Bendahara Umum Partai Nasdem, Ahmad Sahroni.

Pihaknya mengeklaim Anies Baswedan sudah mencoba menghubungi Partai Demokrat sebelum mendeklarasikan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres).

Untuk diketahui, Partai Nasdem dan Anies Baswedan telah memilih Cak Imin menjadi bakal cawapres.

Baca juga: Hasil Survei Capres 2024 18 Lembaga, Anies-Cak Imin Bisa Menang Jatim? Cek Posisi Ganjar & Prabowo

Namun, Partai Demorkat mengeklaim tidak dilibatkan dalam proses itu.

"Ada-ada (coba jalin komunikasi). Jadi Pak Anies nelepon, enggak diangkat sama AHY. Pak Sudirman Said (Anggota Tim 8 Koalisi Perubahan), coba komunikasi dengan pihak Demokrat enggak diangkat," kata Sahroni saat ditemui di Lobi Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, Senin (4/9/2023), dikutip dari Kompas.com.

Sahroni mengeklaim, sejak awal pihaknya sudah menjajaki komunikasi untuk menjadikan Cak Imin pasangan Anies Baswedan dalam Pilpres 2024.

Namun, Anies Baswedan dan Tim Delapan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) menyerahkan keputusan bakal cawapres kepada partai politik.

Pada saat itulah, kata Sahroni, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengambil keputusan menunjuk Cak Imin untuk menjadi wakil dari Anies Baswedan.

"Tapi waktu deadlock itu terjadi tentang pemilihan cawapres, Pak Anies itu bersama Tim Delapan itu menyerahkan kepada partai politik," ujarnya.

Baca juga: Curhat Annisa Pohan Pasca AHY Ditinggal Anies Baswedan, Sentil Komunikasi, ‘Meski Berdiri Sendirian’

Cak Imin (kiri) dan Anies Baswedan (kanan) saat ditemui awak media, usai deklarasi Capres-Cawapres di Hotel Majapahit Surabaya, Sabtu (2/9/23). (TRIBUNJATIM.COM/Fikri Firmansyah)

"Maka itulah, Pak Surya mengambil decision (keputusan) dengan keputusannya dengan Cak Imin sebagai cawapres. Itu decision-nya sebagai ketum. Kan karena Pak Anies, bukan (kader) partai politik," imbuh Sahroni.

Wakil Ketua Komisi III DPR RI dari Fraksi Nasdem itu membantah, pihaknya dan Anies Baswedan tidak melakukan komunikasi sebelum deklarasi.

"Jadi tidak ada isu tidak ada komunikasi, bohong itu," tegasnya.

Sebagai informasi, Anies Baswedan dan Cak Imin telah resmi mendeklarasikan diri sebagai pasangan capres-cawapres untuk Pilpres 2024 Sabtu, 2 September lalu.

Sebelum deklarasi, Demokrat resmi memberikan pernyataan keluar dari koalisi pengusung Anies Baswedan.

Yakni Koalisi Perubahan untuk Persatuan, sejak Jumat (1/9/2023) melalui sidang Majelis Tinggi Partai Demokrat.

Baca juga: Daftar Kiai Hadiri Deklarasi Anies-Muhaimin: Ada dari Langitan hingga Kiai Kholil Asad Situbondo

Atas deklarasi itu, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat sekaligus Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menyatakan, pengkhianatan yang dilakukan Partai Nasdem dan Anies Baswedan terhadap Koalisi Perubahan untuk Persatuan sangat mengejutkan.

Padahal, sebelumnya diklaim telah ada kesepakatan mengenai duet Anies Baswedan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai bakal calon wakil presiden.

SBY mengaku tidak pernah menyangka peristiwa ini akan terjadi.

Ia mengakui partainya keliru melangkah dengan mendukung Anies Baswedan sebagai bakal capres.

"Anggaplah kita salah kali ini, tapi kita belajar. Mudah-mudahan kita tidak salah lagi ke depan dan mudah-mudahan dengan izin Allah Swt, kita juga tidak kalah nantinya," kata SBY dalam Sidang Majelis Tinggi Partai Demokrat yang digelar di kediamannya di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat (1/9/2023).

SBY mengatakan, dia memahami politik memang penuh strategi dan siasat.

Baca juga: Anies Baswedan-Cak Imin Disebut Pasangan Kawin Paksa Pilpres 2024, PKB: Sudah Jalan Tuhan

Duet Anies Baswedan dengan Muhaimin Iskandar akhirnya resmi dideklarasikan di Surabaya, Sabtu (2/9/2023). (ISTIMEWA/TRIBUNJATIM.COM/YUSRON NAUFAL PUTRA)

Akan tetapi, dia tidak mengira manuver itu akan dialami Partai Demokrat.

SBY mengaku bersyukur kepada Allah Swt karena manuver Nasdem, PKB, dan Anies Baswedan menjadi sinyal supaya Demokrat tidak keliru memilih mitra koalisi.

SBY pun khawatir jika Nasdem dan Anies Baswedan tidak berkomitmen dalam piagam Koalisi Perubahan, kemungkinan bakal melenceng dari kesepakatan bila mendapatkan kekuasaan.

"Saya kira kalau kita renungkan ini, kita ambil hikmahnya, mungkin kita dibebaskan dari dosa yang mungkin kita pikul kalau kita masih berada bersama-sama mereka mengusung seseorang menjadi pemimpin bangsa Indonesia," kata SBY.

"Bayangkan kalau di masa depan kalau kita mempunyai mitra koalisi yang tidak patuh pada kesepakatan yang kita buat bersama. Apalagi kalau mendikte, mengatur yang lain, memaksakan kehendak," ujar SBY.

Berita Pilpres 2024 lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Berita Terkini