"Jika saat ini dilakukan pilpres dengan dua calon atau head to head, Prabowo menjadi sosok yang paling diuntungkan. Ia menang telak melawan Anies dan unggul tipis atas Ganjar," tulis Tim Litbang Kompas.
Kalau melawan Anies, Prabowo diprediksi akan memperoleh 62 persen dan Anies 38 persen.
Selisih keunggulan Prabowo dari Anies mencapai 24 persen, lebih tinggi dari kondisi pada Januari sebesar 14,6 persen.
Kalau melawan Ganjar, Prabowo akan memperoleh 51,1 persen dan Ganjar 48,9 persen.
Meski belum berbeda signifikan, hanya selisih 2,2 persen, hal ini dapat mengindikasikan dominasi Prabowo.
Dengan proporsi yang sekarang diraihnya, Prabowo mampu membalikkan posisi yang pernah diraihnya.
Dominasi Prabowo sempat direbut Ganjar pada Oktober 2022 hingga Januari 2023.
Dengan skema dua calon, Prabowo dengan Ganjar, pemilih Anies akan terdistribusi kepada kedua calon, tetapi dengan proporsi yang menguntungkan Prabowo.
Pendukung Anies yang melimpahkan suaranya kepada Prabowo 62 persen, sedangkan kepada Ganjar 38 persen.
Suara yang dilimpahkan pemilih Anies kepada Prabowo mengalami peningkatan 7,2 persen dari proporsi yang terdeteksi pada survei Januari sebesar 54,8 persen.
Sementara itu, Ganjar diprediksi memenangi pertarungan jika yang dihadapi hanya Anies.
Ganjar memperoleh 59,9 persen dan Anies 40,1 persen atau selisih 19,8 persen.
Jarak keterpilihan kedua calon itu hampir sama dengan survei sebelumnya, Januari 2023, sebesar 20,4 persen.
Politik masih sangat dinamis karena masih ada momen yang biasanya paling dramatis, yaitu pembentukan pasangan capres-cawapres.
Pemunculan cawapres dari tiap kandidat sangat mungkin mengubah konstelasi dukungan pemilih kepada Prabowo, Ganjar, dan Anies.