MP bilang, bahwa oknum guru tersebut dapat merusak mental sang anak.
Kalaupun memang ingin ditindak, semestinya tidak dipangkas asal-asalan seperti itu.
Cukup memotong sebagian rambut sang anak, agar mudah ditata di kemudian hari.
Itupun, kata MP, mestinya didahului dengan teguran kepada sang anak.
Baca juga: Nasib Bu Guru di Lamongan Botaki 19 Siswi, Kini Tak Lagi Mengajar, Kepsek: Saya Meneteskan Air Mata
Meski sempat berniat melaporkan oknum guru berinisial TM, tapi kasus ini berujung pada perdamaian.
Penyelesaian kasus guru cukur 8 siswa di Samosir ini tidak sama, begitu pula dengan nasib sang guru.
Jika guru di Lamongan tak diizinkan mengajar, guru di Samosir hanya diminta untuk memohon maaf.
MP, orangtua dari JS menerima permintaan maaf dari sang guru.
MP tidak jadi melaporkan TM ke KPAI, karena oknum guru itu sudah membuat surat permintaan maaf.
Proses perdamaian dilakukan di sekolah, setelah Dinas Pendidikan Kabupaten Samosir dan pihak sekolah memediasi masalah ini.
"Permasalahan ini sudah selesai. Kedua belah pihak telah kami mediasi untuk berdamai," kata Kadis Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Samosir, Jhonson Gultom.
Jhonson berharap, kedepan tidak ada lagi kasus seperti ini.
Kalaupun ingin memberikan sanksi kepada siswa, cukup sewajarnya saja.
Jangan sampai merusak mental anak seperti yang dilakukan oleh TM.
Baca juga: Kini KPAI Tegas soal Kasus Guru Botaki 19 Siswi di Lamongan, Apa Alasan Bu Guru? KPAI Urai Kewajiban
Sementara itu, nasib tak sama dialami oleh guru di Lamongan yang kasusnya juga viral.
Guru di Lamongan justru mendapatkan penonaktifan mengajar di SMPN 1 Sukodadi.
Sebelumnya, Kepala SMPN 1 Sukodadi, Harto mengatakan, oknum guru EN telah mendapatkan sanksi atas insiden pembotakan 19 siswi.
Yakni, dinonaktifkan hingga batas waktu yang tak ditentukan oleh Dinas Pendidikan Lamongan.
"Mulai Senin (28/8/2023) kemarin (guru EN) sudah tidak lagi mengajar di sekolah kami. Mulai Senin sudah ditarik ke dinas (pendidikan) untuk pembinaan. Tidak tahu sampai kapannya," ujar Kepala SMPN 1 Sukodadi, Harto, Selasa (29/8/2023), dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com.
Menurut Harto, guru EN sudah lama menjadi guru mata pelajaran Bahasa Inggris di sekolah tersebut.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com