Mereka kemudian menetap sementara di rumah tetangga.
Hanya satu bulan di rumah tetangga, Anastasiaa dan anaknya kembali membangun gubuk di lokasi berbeda.
Gubuk itu berada di bawah pohon asam, sekitar 100 meter dari lokasi sebelumnya.
"Kami juga tidak lama di sana karena waktu itu hujan, akhirnya pada akhir Desember 2022 saudara dan warga sekitar buat rumah ini," ucapnya.
Baca juga: Janda di Sidoarjo Tak Henti Ucapkan Syukur Rumahnya Direnovasi, Kakek Sebatang Kara Pindah ke Rusun
Di tengah keterbatasannya, Anastasiaa selalu berdoa agar sang khalik bisa memberi jalan sehingga bisa membangun rumah.
"Saya hanya harap semoga bisa dapat bantuan rumah yang layak huni," pungkasnya.
Susana Sarniyati Bewo (36), tetangga Anastasiaa mengungkapkan, selama beberapa bulan terakhir banyak yang mengunjungi Anastasiaa untuk memberi bantuan sembako.
Pemerintah setempat juga telah menetapkan Anastasiaa sebagai keluarga dengan kategori miskin ekstrem. Dengan begitu setiap ada program bantuan, Anastasiaa selalu menjadi prioritas.
Sarniyati masih ingat betul bagaimana Anastasiaa dan anaknya harus hidup berpindah-pindah, dari satu pohon ke pohon yang lain.
Baca juga: Kisah Pilu Pria di Blitar, Tinggal Sebatang Kara, Ditemukan Tewas dalam Posisi Duduk di Kloset
Sarniyati dan tetangga sekitar pernah menawarkan agar Anatasia menetap sementara, namun ia menolaknya.
"Kondisinya sangat memprihatinkan, dia dan keluarganya sangat membutuhkan rumah yang layak huni," ujarnya.
Kepala Desa Reroroja, Florida Yosefina Ndena mengatakan, pemerintah desa telah berupaya membantu Anastasiaa dan keempat anaknya melalui program bantuan, seperti sembako dan dana bantuan lain.
Pemdes juga telah mengajukan permohonan bantuan rumah layak huni di Desa Reroroja ke pemerintah kabupaten pada Januari 2023, termasuk rumah Anastasiaa.
"Kita sudah ajukan, tetapi ini kan proposal untuk pelaksanaannya itu kan butuh proses panjang," ujarnya.
Yosefina menambahkan, anggaran dana desa belum cukup untuk membangun rumah Anatasia.