TRIBUNJATIM.COM - Jelang Pemilihan Presiden 2024 (Pilpres 2024), suara untuk Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Ganjar Pranowo jad sorotan.
Apalagi, pendaftaran Capres-Cawapres 2024 dijadwalkan akan dibuka pada 19 Oktober 2023 hingga 25 Oktober 2023.
Hingga kini, baru Anies Baswedan yang sudah mendeklarasikan siapa pendampingnya dalam Pilpres 2024, yakni Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Lantas apakah Cak Imin mampu mendongkrak suara Anies Baswedan dalam Pilpres 2024?
Hasil survei Capres 2024 yang dikeluarkan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan perbedaan sebaran dukungan terhadap Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto di Indonesia.
Baca juga: Hasil Survei Capres 2024 Jatim Terbaru 5 Lembaga, Elektabilitas Ganjar Stagnan, Anies dan Prabowo?
Peneliti LSI Adjie Alfaraby mengatakan, dari lima provinsi terbesar, Prabowo disebut memiliki elektabilitas yang unggul di tiga Provinsi.
"(Prabowo) Jawa Barat, Jawa Timur, dan Banten. Ganjar unggul di dua Provinsi, Jawa Tengah dan Sumatera Utara," ujar Adjie dalam konferensi pers di Kantor LSI Denny JA di Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (2/10/2023).
Berdasarkan survei LSI Denny JA, di Jawa Barat, Prabowo mendapat dukungan suara 37,6 persen, Ganjar 26,7 persen, Anies 23,3 persen, dan 12,4 persen responden tidak menjawab.
Hasil Survei LSI Denny JA Kemudian, di Jawa Timur, Prabowo 44,2 persen, Ganjar 41,5 persen, Anies 11,5 persen, dan 2,8 persen responden tidak menjawab. Untuk Jawa Tengah, Ganjar jauh di atas angin dengan elektabilitas 73,3 persen.
Disusul Prabowo 10,3 persen dan Anies 6,8 persen.
"Sumatera Utara dikuasi Ganjar 65 persen, 30 persen Prabowo, dan Anies lims persen," kata Adjie.
Terakhir, di Provinsi Banten, Prabowo unggul 51,3 persen. Diikuti Anies 30,0 persen dan Ganjar 13,3 persen.
Sementara responden yang tidak menjawab 5,4 persen. LSI Denny JA juga memberikan kategori teritori enam wilayah pulau di Indonesia.
Prabowo dan Ganjar bersaing ketat menguasai enam wilayah.
Prabowo disebut unggul di tiga wilayah, yaitu Pulau Sumatera, Sulawesi, dan Maluku-Papua.
Baca juga: Survei Cawapres Indikator Politik, Elektabilitas Cak Imin di Jawa Timur Kalah Jauh dari Erick Thohir
Baca juga: Komentari Hasil Survei Pilpres 2024, Anies Baswedan Singgung Pilkada DKI: Semua Menempatkan Nomor 3
"Ganjar unggul di Jawa, Kalimatan, dan Bali-Nusa Tenggara," ujar Adjie.
Survei yang dilakukan LSI Denny JA menggunakan metode multi-stage random sampling dengan jumlah responden 1.200 orang.
Adjie mengatakan, teknik pengumpulan data tidak menggunakan sosial media melainkan tatap muka dan menggunakan metode kuisioner.
"Margin of error survei ini lebih kurang 2,9 persen," katanya. Adapun waktu pengumpulan sampling dilakukan pada 4-12 September 2023. "Dilengkapi dengan riset kualitatif," ujar Adjie.
Disamping itu, diketahui Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin akhirnya mendeklarasikan diri sebagai pasangan calon Presiden (Capres) dan calon Wakil Presiden, Sabtu (2/9/2023).
Baca juga: Hasil Survei Capres 2024 Versi SMRC: Ganjar Pranowo Moncer di Jawa Timur, Anies Makin Tertinggal
Deklarasi pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar digelar di Hotel Majapahit Surabaya.
Kemunculan Capres-Cawapres ini mengejutkan karena prosesnya yang cepat.
Apalagi, baik PKB maupun Anies sebelumnya berada di gerbong koalisi yang berbeda.
Namun, Partai NasDem sebagai pengusung Anies Baswedan tiba-tiba melamar Cak Imin menjadi bakal Cawapres.
Beredar isu Anies Baswedan dan Cak Imin merupakan pasangan 'kawin paksa' di Pilpres 2024.
Lantas benarkah demikian?
"Kalau sudah jalan Tuhan, semua kemudahan Insyaallah mengikuti," kata Wakil Ketua Umum DPP PKB, Hanif Dhakiri saat ditemui seusai rapat pleno gabungan di Kantor DPW PKB Jatim, Jumat (1/9/2023).
Baca juga: Hasil Survei Capres 2024 Versi SRS, Beda Hasil Prabowo VS Anies dan Prabowo VS Ganjar di Jatim
Baca juga: Hasil Survei Capres 2024 Terbaru PRC, Anies-Cak Imin Pengaruhi Suara Prabowo dan Ganjar di Jatim?
Hanif menyatakan proses penyatuan ini bukan ujug-ujug.
Hanya saja, dia masih belum bercerita detail bagaimana proses hingga akhirnya Gus Imin dipinang NasDem untuk menjadi pasangan Anies.
Sementara bagi Hanif, kerjasama dengan NasDem bukanlah persoalan. Sebab, dari ideologi partai dinilai tidak ada hambatan.
PKB sebagai partai dengan ideologi nasionalis-religius bergandeng dengan NasDem yang merupakan partai nasionalis.
"Sehingga, kalau kita bicara soal Pancasila, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika insyaallah tidak ada persoalan," ujarnya.
Mantan Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri itu menegaskan, mesin partai diyakini tidak akan ada persoalan dengan keputusan ini. Apalagi, sebelumnya sudah ada mandat penuh kepada Gus Imin sebagai ketua umum partai untuk menentukan langkah partai.
Termasuk juga meyakini Anies bakal diterima di kalangan pemilih PKB yang mayoritas merupakan kalangan Nahdliyin.
"Kalau orang NU kan luwes. Soal Gus Muhaimin menjadi Capres/cawapres kan bagian dari cita-cita politik kaum nahdliyin," ungkapnya.
Sebelumnya, Anies Baswedan dicap menhianati Partai Demokrat karena keputusannya gandeng Cak Imin dalam kontestasi Pilpres 2024.
Menjawab tudingan khianati Partai Demokrat, bakal Capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan buka suara.
Ia menanggapi perihal dinamika yang terjadi di koalisi pengusungnya, di mana Partai Demokrat baru saja keluar dari KPP lantaran merasa dikhianati.
Anies Baswedan meminta para relawan tetap fokus dalam tujuan melakukan perubahan.
"Kepada seluruh relawan, mari kita terus konsentrasi pada usaha kita untuk melakukan perubahan," ujar Anies Baswedan dalam keterangannya, Sabtu (2/9/2023), melansir Kompas.com.
Anies Baswedan menjelaskan bahwa dirinya ingin Indonesia bisa lebih adil dan lebih maju lagi ke depannya.
Menurut dia, dinamika yang terjadi di Koalisi Perubahan untuk Persatuan saat ini jangan sampai mengganggu konsentrasi mereka.
"Kita ingin Indonesia yang lebih adil, lebih maju, dan kita fokus di situ, dinamika yang terjadi saat ini jangan mengganggu konsentrasi kita," tuturnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com
Berita tentang Pemilu 2024 lainnya