Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Ribuan anak muda dari berbagai elemen relawan Gibran Rakabuming Raka bertemu di Surabaya.
Mereka menyerukan kepentingan yang sama, Pilpres 2024 harus diisi oleh figur muda.
Bertajuk "Peran Pemimpin Muda untuk Indonesia Maju," acara ini dihadiri ribuan anggota dari 7 relawan Gibran di Jatim. Diisi dengan edukasi, doa bersama, hingga pagelaran musik acara dikemas dengan gaya anak muda.
Pertemuan ini menegaskan pentingnya anak muda untuk berpartisipasi dalam membangun negara.
Bukan sekadar menjadi objek, anak muda harus menjadi figur yang juga menentukan, di antaranya dengan ikut maju dalam kontestasi pemilihan presiden.
"Kita bersama gen Z dan milenial memiliki kesamaan misi, bahwa peran pemimpin muda untuk Indonesia maju sangat penting," kata Koordinator Panitia acara ini, Ananta Agung Junaedy saat dikonfirmasi di Surabaya, Senin (9/10/2023).
Menurutnya, dengan jumlah penduduk Indonesia yang mayoritas diisi milenial dan gen Z, pemimpin ke depan haruslah ikut memikirkan program yang pro anak muda. Ini tidaklah mudah, apabila tak dilakukan saat ini.
Menurut para relawan, figur yang bisa mendukung eksistensi anak-anak muda tentu para pemuda itu sendiri.
"Ini penting menyambut bonus demografi dan generasi emas 2045," kata pria yang akrab disapa Edy ini.
Hal ini yang membuat mereka sepakat, persiapan itu dimulai dengan mendukung calon pemimpin yang merepresentasikan anak muda pada Pemilu 2024 mendatang.
Figur ini adalah Gibran Rakabuming Raka, Wali Kota Solo yang saat ini masih berusia 36 tahun.
Baca juga: Ribuan Warga Jember Berdoa Bersama Dukung Gibran Rakabuming Raka Jadi Pemimpin Masa Depan
"Harapan kami, tokoh muda ini bisa berkiprah di kancah nasional. Hari ini, kami mendukung mas Gibran sebagai tokoh muda untuk berpartisipasi di tingkat nasional," kata pria yang juga aktif di relawan Gibran Kita ini.
Selain figur muda, Gibran juga dinilai sebagai pemimpin yang berpengalaman. Sukses memimpin Solo sejak 2021, banyak capaian dan prestasi yang didapat.
Seperti cakupan layanan kesehatan yang luas dan berkualitas bagi seluruh warga kota, pemanfaatan teknologi dengan baik untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dan transparansi administrasi, kebersihan lingkungan dan keindahan kota yang terjaga, hingga pembangunan infrastruktur yang menjangkau pelosok.