Pemilu 2024

PKS Gelar Jagongan Budaya dengan Para Seniman di Mojokerto, Ingin Banyak Mendengar dari Budayawan

Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengundang para seniman dan budayawan untuk berdiskusi dan saling tukar pikiran dalam acara Jagongan Budaya di Mojokerto, Sabtu (14/10/2023).

Laporan wartawan TribunJatim.com, Januar

TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kembali mengundang para seniman dan budayawan untuk berdiskusi dan saling tukar pikiran.

Setelah sebelumnya dilakukan di Malang dan Ponorogo, Jagongan Budaya kali ini digelar di Mojokerto, Sabtu (14/10/2023).

Dalam Jagongan Budaya kali ini, sebanyak 30 budayawan hadir.

Puluhan budayawan itu datang dari Kota dan Kapupaten Mojokerto, Kabupaten Madiun, Jombang dan Nganjuk.

Sekretaris Bidang Seni Budaya DPP PKS, Aden menyampaikan, kegiatan Jagongan Budaya PKS digelar dalam rangka ingin banyak mendengar pendapat para seniman dan budayawan.

"Kami ingin terus banyak mendengar, pengen banyak belajar,” kata Aden.

Menurutnya, PKS ingin berbuat banyak untuk Indonesia, termasuk membangun Jawa Timur.

Karenanya, ia menyampaikan, komunikasi dengan para budayawan menjadi sangat penting.

Baca juga: Rampung Konsolidasi Maraton, PKS Jatim Minta Anggota Gencarkan Upaya Pemenangan Pemilu 2024

Menguatkan Aden, Ketua DPW PKS Jawa Timur, Irwan Setiawan yang saat itu hadir mengatakan, untuk memahami masyarakat, harus terlebih dulu memahami budaya.

"Untuk membangun Jawa Timur, harus memahami berbagai budaya di Jatim. Ngobrolnya tentu dengan para senimana dan budayawan," katanya.

Ia kemudian berharap kepada seluruh budayawan yang hadir agar bisa berkolaborasi untuk bersama-sama membangun Indonesia, khususnya Jawa Timur.

Manurut Irwan Setiawan, PKS sudah sangat terbuka dengan budaya.

Baca juga: Gelar Jalan Sehat Bareng AMIN, Ketua PKB Kota Blitar: Ingin Tunjukkan Punya Massa

Selain selalu memberi ruang bagi budayawan untuk menjadi bagian dalam setiap kegiatan, juga memberi ruang diskusi bersama.

Muhammad Arief, salah satu budayawan dari Nganjuk mengapresiasi kegiatan ini.

Ia mengaku tidak menyangka ada partai yang mengundang para budayawan dan dipersilakan menyampaikan unek-uneknya kepada partai politik.

"Saya bukan orang partai, tetapi siapapun yang berkomitmen terhadap seni budaya dan pembangunan bangsa adalah sahabat saya. Sebaliknya, siapapun yang korupsi dan merusak bangsa ini adalah musuh saya dan masyarakat Indonesia," pungkasnya.

Baca juga: Tak Hanya Diskusi NKRI, Presiden PKS dan Ketua PKS Jatim Ngaji dengan Ketua PWNU KH Marzuki Mustamar

Berita Terkini