TRIBUNJATIM.COM - Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin resmi mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI sebagai bakal calon presiden dan wakil presiden dari Koalisi Perubahan (Nasdem, PKS, PKB), Kamis (19/10/2023).
Pasangan ini merupakan pasangan pertama yang mendaftar sebagai Capres-Cawapres Pilpres 2024.
Setelah mendaftar, Anies-Muhaimin dijadwalkan menjalani pemeriksaan kesehatan menyeluruh yang difasilitasi KPU RI pada Sabtu (21/10/2023) di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.
Sejalan dengan itu, KPU RI akan melakukan pemeriksaan/verifikasi terkait dokumen persyaratan pendaftaran yang diserahkan pada hari ini.
Jika ada dokumen yang tidak memenuhi kelengkapan, KPU RI mempersilakan bakal capres-cawapres dan tim untuk menyerahkan dokumen perbaikan pada 26 Oktober hingga 1 November 2023.
Dokumen perbaikan itu akan diverifikasi kembali sampai 2 November 2023 dan diberi tahu hasilnya pada 3 November 2023.
Baca juga: Rangkuman Hasil Survei Capres 2024 dari 5 Lembaga, SMRC: NU Jawa Timur Cenderung ke Sosok Ini
Baca juga: UPDATE Hasil Survei Capres 2024 dari 20 Lembaga, Intip Peta Dukungan Prabowo, Ganjar, dan Anies
Jika bakal capres-cawapres masih tidak memenuhi syarat, maka partai politik pengusung harus mengusulkan calon pengganti dengan tenggat 8 November 2023.
Bakal calon pengganti akan menjalani pemeriksaan kesehatan menyeluruh dan diverifikasi dokumen persyaratannya sampai 12 November 2023 oleh KPU RI.
Selanjutnya, KPU RI akan menetapkan pasangan capres-cawapres secara resmi pada 13 November 2023 dan mengundi nomor urut mereka keesokan harinya.
Menjadi pasangan Pilpres 2024 pertama, elektabilitas pasangan ini jadi sorotan.
Dalam beberapa hasil survei Capres 2024 di banyak lembaga, bakal capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan nomor 3 di wilayah Jawa Timur (Jatim).
Baca juga: Mahfud MD Jadi Pendamping Ganjar Pranowo, Diharapkan Bisa Menghadirkan Keadilan Hukum
Dalam survei sejumlah lembaga di Jatim, Anies dikalahkan oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan bakal capres PDI-P, Ganjar Pranowo.
"Enggak usah risaulah dengan survei itu, enggak usah risau. Survei itu salah satu alat kampanye.
Sampean risau, survei sendiri, yang jelas PKB itu sekarang surveian obyektif ya, yang juga lakukan sendiri," ujar Cak Imin di Magetan, Jatim, Sabtu (14/10/2023).
Cak Imin menyampaikan, pemilih PKB itu pasti loyal kepada dirinya dan partai.
Namun, Cak Imin tetap menganggap hasil survei tersebut sebagai motivasi jika elektabilitas Anies-Cak Imin dianggap rendah.
"Kalau Anies-Muhaimin dianggap rendah, ya kita jadikan motivasi. Akan kerja lebih berat lagi, lebih kuat lagi, sungguh-sungguh lagi," kata dia.
Sementara itu, Cak Imin merasa diuntungkan jika selalu diremehkan karena kalah terus di survei. Dia menekankan, pasangan Anies-Cak Imin saat ini sudah berada di jalan yang benar.
"Don't worry, tidak usah khawatir. Karena kita on the track lah. Daerahnya luar biasa. Dan kita akan buktikan di tempat yang akan datang," ucap Cak Imin.
Lembaga survei Poltracking Indonesia mengungkapkan, elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan bakal capres PDI-P Ganjar Pranowo unggul jauh dari elektabilitas bakal capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan di Jawa Timur (Jatim).
Adapun Prabowo dan Ganjar bersaing ketat di posisi nomor 1 dan 2.
Baca juga: Anies Baswedan Cium Tangan Surya Paloh saat Daftar Jadi Bacapres di KPU, Pilih Pakai Baju Putih
"Prabowo Subianto sedikit unggul daripada Ganjar, berada di dalam margin. Prabowo mendapatkan 40,6 persen, kemudian Ganjar terekam di angka 38,2 persen, Anies jauh gap-nya dari kedua kandidat di angka 13,6 persen. Sementara kita belum teridentifikasi di survei 7,6 persen," ujar Direktur Riset Poltracking Arya Budi dalam jumpa pers virtual, Rabu (11/10/2023).
Arya menyampaikan, karena elektabilitas Prabowo dan Ganjar tidak berbeda jauh, mereka tidak bisa menyimpulkan siapa yang lebih unggul di Jatim.
Sejak awal, kata Arya, mereka memang telah menduga survei capres di Jatim akan berlangsung kompetitif antara Ganjar dan Prabowo.
"Secara statistik, kita memang masih belum bisa putuskan karena margin bisa naik dan turun karena ada statistical error yang error yang terjadi dalam pengambilan sampel secara random," tuturnya.
Hanya saja, Arya memaparkan, Anies sudah jelas tertinggal dari Ganjar dan Prabowo di Jatim. Elektabilitas Anies tertinggal 20 persen dari Prabowo dan Ganjar.
Dia menyebut, deklarasi Anies-Cak Imin di Jatim beberapa waktu lalu rupanya tidak mengangkat elektabilitas Anies.
"Kita ingat di awal September ada deklarasi Anies-Cak Imin. Tapi ternyata tidak cukup mengatrol, tidak cukup mengangkat Anies di Jatim," ucap Arya.
Berikut kenaikan elektabilitas 3 bacapres di Jatim versi Poltracking:
Baca juga: Relawan Masih Yakin Erick Thohir Jadi Cawapres Prabowo Subianto: Belum Ada Janur Kuning Melengkung
Juni 2023
1. Ganjar: 35,6 persen
2. Prabowo: 34,8 persen
3. Anies: 9,3 persen
September 2023
1. Prabowo: 40,6 persen
2. Ganjar: 38,2 persen
3. Anies: 13,6 persen
Adapun survei Poltracking ini digelar pada 25 September hingga 1 Oktober 2023.
Survei ini mewawancarai sebanyak 1.000 responden yang dipilih dengan metode stratified multistage random sampling.
Margin of error dalam survei ini +/- 3,1 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Artikel ini diolah dari tayang Kompas.com
Berita tentang Pemilu 2024 lainnya