TRIBUNJATIM.COM - Sepanjang dua hari terakhir, ada banyak peristiwa terjadi di Tanah Air dan mancanegara.
Peristiwa membahagiakan atau kabar kurang menyenangkan terangkum dalam segmen berita viral terpopuler berdasarkan berita yang tengah hangat diperbincangkan.
Dua eks karyawan bank di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), berinisial SAN dan DY menjadi tersangka karena menyalahgunakan data nasabah.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jateng, Komisaris Besar Polisi Dwi Subagio mengatakan, data nasabah itu digunakan pelaku untuk pembukaan rekening dan mesin Elektronik Data Capture (EDC) dan diberikan kepada tersangka lain, SL dan YS.
Setelah berhasil memasang mesin EDC itu, SAN dan DY mendapatkan keuntungan sebesar Rp 250.000 per mesin EDC yang terpasang.
Akibat kejadian tersebut, korban berinisial WW mengaku kaget karena tiba-tiba mendapatkan tagihan pajak sebanyak Rp 3 miliar.
SAN ketika dihadirkan saat gelar perkara mengaku sudah mengetahui kelemahan sistem di bank yang sempat memperkerjakannya.
Dia mengaku sudah bekerja di bank tersebut selama 7 tahu.
Pengalamannya itu dia manfaatkan untuk melakukan penipuan kepada nasabah.
Selain itu, seorang nenek 73 tahun di Jaktim baru saja kena hipnotis.
Nenek 73 tahun itu kena hipnotis usai disentuh wanita berpakaian serba putih.
Usai kena hipnotis, uang senilai Rp 170 juta milik nenek 73 tahun itu raib dan baru sadar saat disentuh petugas.
Keapesan dialami seorang nenek berusia 73 tahun.
Nenek tersebut syok karena baru tersadar mencairkan uang sebesar Rp 170 juta dengan total Rp 140 juta uang tunai, dan Rp 30 juta berupa emas.
Pengalaman pahit ini menjadi pelajaran bagi siapapun agar jangan sampai tertipu.
Widjayanti (73) yang bertempat tinggal di kawasan Jalan Bambu Ori Raya, kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, menjadi korban hipnotis dan kehilangan uang tunai beserta emas mencapai Rp 170 juta.
Tanpa berlama-lama, yuk simak ulasan berita viral terpopuler Jumat 3 November 2023 berikut ini:
1. KISAH Suami Lempar Masakan Istri yang Dihangatkan, Tak Sudi Makan Padahal Punya 3 Anak: Dulu Sanggup
Tengah viral di media sosial kisah suami lempar masakan istri yang dihangatkan.
Si suami tak suka istrinya menghangatkan lauk pauk.
Ia hanya ingin masakan yang baru dimasak.
Sang istri pun menangis karena perbuatan suaminya.
Peristiwa ini terjadi di Malaysia.
Pengacara bernama Kheyr Hameed yang membeberkan kisah ini melalui Facebook.
Disebut bahwa ia pernah diceritakan soal seorang istri yang sudah menyiapkan makanan terbaik untuk sang suami sepulang dari kerja, namun ia malah mendapatkan balasan yang buruk.
Sang suami bersikap kasar kepada sang istri hingga membuat istrinya menangis ketakutan.
Dia melempar makanan yang disiapkan oleh istrinya ke lantai karena tak suka makanannya dipanaskan.
Baca juga: Istri Hidup Susah Sama Anak, Suami Malah Selingkuh sampai Disebut Bayari Pelakor Tiket ke Jepang
Dilansir dari Mstar, Rabu (1/11/2023) via TribunMedan, sang istri tentu amat kecewa dengan sikap pasangannya, ia bahkan sampai menangis.
Dahulu ia mengaku sanggup menyiapkan makanan yang baru dimasak (fresh) untuk suaminya setiap hari, tapi memasuki tahun keenam pernikahan dimana mereka sudah dikaruniai 3 anak, istrinya tak bisa lagi melakukan itu.
Sang istri akan memasak lauk-lauk terlebih dahulu, kemudian membekukannya.
Nanti begitu suaminya ingin makan, baru dia panaskan lauk tersebut.
mengungkap pasangan tersebut berantem hebat karena masalah lauk beku.
"Istrinya menangis di dapur, membersihkan lauk yang dilempar suaminya ke lantai," katanya.
Baca juga: Pilu Curhatan Suami Tiap Malam Sama Istri Cuma Bisa Makan Mie Instan Sama Nasi, Alasannya Disoroti
Kheyr awalnya tahu kisah ini dari ayah mertuanya.
"Lauk yang disiapkan harus sekali masak, sekali habis dan makan sama-sama satu keluarga.
Tidak boleh ada lauk yang disimpan untuk anggota keluarga yang tidak hadir atau yang makannya lama," cerita Kheyr.
Ia mengungkap istri suami itu sebenarnya sosok yang lemah lembut dan sabar.
Kheyr bilang kalau dia jadi wanita itu dia memilih untuk tidak memasak apapun.
Kheyr juga menyarankan agar wanita itu segera mengajak suaminya untuk konseling soal pernikahan.
Namun gagal karena suaminya tak mau.
Ia pun menyarankan agar keluarga itu mempekerjakan asisten rumah tangga yang bertugas khusus masak.
Sayangnya ia tak tahu kelanjutan nasib keluarga itu karena Kheyr sudah lama putus kontak dengannya.
Unggahannya ramai dikomentari netizen di Facebook.
Mereka juga menyampaikan cerita serupa yang dialami.
Banyak istri mengakui suami mereka juga keberatan makan lauk yang sudah dipanaskan.
Salah satunya bilang bukan karena selera, melainkan trauma karena pernah makan makanan basi yang sudah dipanaskan.
Baca juga: Dituding Pelakor, Wanita Babak Belur Dihajar 4 Istri Polisi di Warung, Kepala Dihantam Kursi & Asbak
Sementara itu, kisah suami istri curhat hanya bisa makan mie instan dan nasi setiap malamnya juga menjadi viral.
Video pengakuan mereka viral setelah diunggah akun Instagram @nenktaiment pada Selasa (31/10/2023).
Terlihat dalam video tersebut sepasang suami istri viral lantaran setiap malam hanya dapat menyantap seporsi mie instan dan nasi putih saja.
Ternyata di balik kisah miris ini, sang suami bercerita harus irit demi membeli susu dan memberi uang jajan untuk anaknya.
"Terkadang bosan juga setiap malam makan mie rebus dicampur dengan nasi," tulisnya.
Ia mengaku, hanya itu yang bisa dilakukan demi menekan pengeluaran keuangan dalam rumah tangga mereka untuk bisa lebih irit.
"Tapi apa mau di kata cuman ini yang bisa dimakan, irit demi susu anak dan jajan anak," ujarnya.
Baca juga: Dikejar Istri Sah Bawa Sapu, Bu Guru ASN Lari Terbirit-birit Kepergok Selingkuh Sama Suami Orang
Di sisi lain, ia mengaku, dirinya sangat bangga terhadap istri yang tidak banyak menuntut meski mereka hidup dalam kekurangan dan keterbatasan.
"Alhamdulilah istri gak nuntut banyak meskipun hidup serba kekurangan dia selalu suport," sambungnya dalam akhir posting-an.
Sontak banyak reaksi netizen yang melontarkan komentar baik bernada positif maupun negatif pada posting-an tersebut.
Tak sedikit netizen yang menyarankan alternatif lain yaitu makan tempe dan tahu, daripada terus-terusan makan mie instan.
"Lebih sehat lagi coba di ganti tahu tempe murah juga kok," tulis seorang bernama akun @srimaulani16.
Lalu komentar tersebut dibalas oleh akun bernama @chuiz_95, "Bisa jadi nggak punya minyaknya".
2. Ternyata Pelaku Pembunuhan Siswa SD di Palu Punya Kelainan? Rumah Anak Pensiunan Polisi Diamuk Warga
Kasus pembunuhan siswa SD di Palu masih bergulir.
Fakta terbaru mengungkap adanya dugaan kelainan yang dialami oleh pelaku merupakan ABG berusia 16 tahun.
Kasus ini pertama kali mencuat setelah penemuan jasad AR (8) ditemukan tergeletak tak bernyawa di Lorong V, Jl Asam II, Kelurahan Lere, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Penemuan sosok mayat itu diketahui saat keluarganya melaporkan terkait kehilangan korban kepada pihak kepolisian Polsek Palu Barat pada Selasa 31 Oktober 2023 pukul 20.45 wita.
Kemudian, polisi menangkap MFM (16) anak dari pensiunan polisi di Sulteng berpangkat AKBP ditangkap dan di bawa ke Rutan Polresta Palu untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Pemuda berinisial MFM (16) ditangkap aparat kepolisian karena diduga menjadi pelaku pembunuhan seorang murid Sekolah Dasar (SD) di Kota Palu.
Mayat korban berinisial AR (8) tahun ini ditemukan tergeletak di lorong 5, Jl Asam 2, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, Sulawesi Tengah pada Selasa 31 Oktober 2023 malam, tanpa busana.
Informasi yang didapatkan TribunPalu.com seperti dikutip Tribun Jatim, pelaku merupakan anak dari seorang pensiunan anggota Polri yang pernah bertugas di Polda Sulteng berinisial AKBP UN.
Korban ditemukan setelah dua hari menghilang dan diketahui terakhir kali bersama dengan pelaku MFM.
Baca juga: Nasib Ayah yang Habisi Anak Kandung di Gresik, Minta Dihukum Mati, Semoga Ketemu di Surga
Beredar informasi bahwa pelaku diduga memiliki riwayat kelainan seksual.
"Saat ini pelaku sudah ditangkap untuk pemeriksaan lebih lanjut," ucap Kapolsek Palu Barat, AKP Rustang kepada TribunPalu, Rabu (1/11/2023).Dia menambahkan, saat ini mayat korban dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara untuk dilakukan visum.
"Sampai saat ini rumah pelaku masih dilakukan penjagaan, karena dari pihak keluarga korban masih ada upaya pengrusakan dengan cara melempar dan berupaya pembakaran," ujarnya.
Keluarga korban pembunuhan di Kelurahan Lere, Kota Palu, Sulawesi Tengah, meminta aparat penegak hukum untuk memproses pelaku yang menghabisi nyawa anak di bawah umur.
Paman Korban bernama Ahmad Rifai (30) mengatakan, korban berinisial AR diajak pelaku berinsial MFM bermain sepeda secara bersama-sama.
"Jadi korban ini diajak naik sepeda dan diiming-imingi es krim. Tiba-tiba korban dibawa ke TKP," kata Ahmad Rifai kepada wartawan di rumah duka, Jl Asam, Kecamatan Palu Barat, Rabu (1/11/2023).
Ia menuturkan, pelaku sendiri selama ini diketahui tinggal di Jl Cemara.
Baca juga: Kisah Cinta Siti dan Bule Pembunuh Mertua, Ternyata Dikenalkan Adik, Anak Korban: Tidak Mencurigakan
"Pelaku merupakan warga Jalan Cemara dan tidak saling kenal dengan korban," kata Paman Korban AR.
Kata Ahmad Rifai, korban ditemukan tak bernyawa dengan kondisi tidak berpakaian di semak-semak.
"Ketahuan tadi malam karena ada warga dan pelaku juga yang tunjukkan lokasi tempat korban meninggal. Korban ditemukan sudah tak bernyawa dengan kondisi tidak berpakaian sama sekali," jelas Ahmad Rifai.
Berdasarkan hasil visum sementara ditemukan memar di bagian leher dan gigi korban patah.
Saat ini pelaku sudah diamankan di Polresta Palu.
"Ini harus diproses secara seadil-adilnya dan tidak tebang pilih, jangan pandang dia anak perwira jadi semua sama dimata hukum," tuturnya.
Diketahui korban berusia 8 tahun Sehari-hari bersekolah di Lere kelas 2.
Baca juga: Ayah Gadis Madura yang Alami Pendarahan Jadi Korban Rudapaksa Menghilang, Awalnya Pamit Pulang
Hingga saat ini, polisi masih terus bersiaga di sekitar rumah terduga pelaku.
Kapolsek Palu Barat AKP Rustang menyiagakan personelnya di sekitar rumah pelaku pembunuhan bocah delapan tahun, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Hal itu dilakukannya menyusul informasi bahwa keluarga korban akan menyerang rumah pelaku.
"Sampai saat ini rumah pelaku masih dilakukan penjagaan, karena dari pihak keluarga korban masih ada upaya pengrusakan dengan cara melempar dan berupaya pembakaran," ujar kepada TribunPalu.com, Rabu (1/11/2023).
Sebelumnya, remaja MFM (16) ditangkap aparat kepolisian karena diduga menjadi pelaku pembunuhan seorang murid Sekolah Dasar (SD) di Kota Palu.
3. Hilang Ingin Tenangkan Diri, Fitri Sandayani Pakai Uang Perhiasan dari Mustofa, Sembunyi Dekat Suami
Hilang sebulan, Fitri Sandayani mengaku ingin tenangkan diri tapi pakai uang perhiasan dari Mustofa.
Ternyata selama ini Fitri Sandayani juga bersembunyi di dekat rumah suami dan mengontrak.
Mustofa pun dibuat tak habis pikir dengan tingkah Fitri Sandayani yang menyusahkan.
Bagaimana kejadian selengkapnya?
Baca juga: Akhirnya Fitri Sandayani Dipulangkan, Gelagat Dikuak Penemu, Mustofa Tetap Cerai: Tak Dilayani Layak
Berakhir sudah pencarian Mustofa, pria asal Situ Pete, Kelurahan Sukadamai, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.
Pasalnya istri yang hilang selama sebulan, Fitri Sandayani, kini telah kembali.
Sang pengantin Bogor ini dikabarkan sudah ditemukan pada Sabtu, 28 Oktober 2023, lalu.
"Iya sudah ditemukan," ujar Mustofa saat dihubungi TribunnewsBogor.com, Rabu (1/11/2023).
Mustofa sempat dibuat pusing oleh tingkah istrinya.
Bagaimana tidak, perempuan berusia 22 tahun tersebut tiba-tiba hilang usai minta dibelikan bakso oleh suaminya, Mustofa.
Mustofa kebingungan lantaran usai membeli bakso yang diminta sang istri, saat itu juga Fitri Sandayani tak ada lagi di rumahnya, terhitung sejak tanggal 1 Oktober 2023..
Bukan sehari dua hari saja, selama sebulan pikirannya terbelah.
Selain memikirkan pekerjaan, ia juga memikirkan nasib istrinya yang pergi tanpa pamit.
Sebelumnya Mustofa menyebut, bukan hanya ia yang menjadi kepikiran karena ulah Fitri Sandayani.
Bahkan ibu Mustofa atau mertua Fitri Sandayani sampai sakit dan tidak mau makan lantaran memikirkan menantunya yang menghilang tanpa jejak.
Namun kepedulian keluarga Mustofa seolah tak dihiraukan oleh Fitri Sandayani.
Fitri Sandayani rupanya bukan hilang, namun ia sengaja kabur meninggalkan lelaki yang baru menikahinya pada tanggal 8 September 2023 lalu tersebut.
Rupanya selama sebulan kabur meninggalkan Mustofa, Fitri Sandayani diketahui tinggal di sebuah rumah kontrakan tak jauh dari rumah Mustofa.
"Iya sudah ditemukan. Itu teman saya yang nemuinnya waktu hari Sabtu," kata suami Fitri Sandayani, Mustofa, saat dihubungi TribunnewsBogor.com, Rabu (1/11/2023).
Baca juga: Hilang Sebulan, Fitri Sandayani Ditemukan Pencari Rongsok, Alasan Kabur Bikin Mustofa Heran: Kenapa?
Fitri Sandayani ditemukan di salah satu kontrakan dekat dengan rumah suaminya, Mustofa.
Mustofa melanjutkan, saat itu temannya yang berprofesi sebagai tukang rongsokan menemukan Fitri Sandayani sedang duduk di teras depan kontrakannya.
"Lagi duduk aja. Waktu itu teman saya lagi ngerongsok. Nah, dia nemuin istri saya kan. Karena kenal juga dan tahu mukanya," jelas Mustofa.
Teman tersebut langsung melaporkan hal ini kepada Mustofa.
"Langsung kan istri saya dibawa ke rumah saya sama temen saya itu," ujarnya.
Usai bertemu dengan suaminya, Fitri Sandayani pun membuat pengakuan kepada Mustofa.
Kepada Mustofa, penganti Bogor ini mengaku mengontrak dekat dengan rumahnya.
Fitri Sandayani mengaku ingin menenangkan diri.
"Katanya ingin nenangin diri. Kan kalo nenangin diri kenapa kabur?" kata Mustofa saat dibubungi TribunnewsBogor.com, Rabu (1/10/2023).
Apakah selama sebulan mengontak Fitri dibiayai mantan pacarnya, hingga kini belum diketahui secara pasti.
Bahkan, kata Mustofa, dirinya mengaku belum menggali banyak pasca ditemukannya sang istri.
Baca juga: Fitri Sandayani Bakal Menjanda, Mustofa Mantap Cerai Meski Istrinya Pulang, Kecewa Tahu Alasan Kabur
Saat menenangkan diri, diakui Mustofa, Fitri Sandayani sampai ke wilayah Jakarta.
"Iya, kaburnya kan kemarin ngomongnya ke Jakarta, tapi enggak tahu juga bisa ada di situ, masih simpang siur belum jelas," tambah Mustofa.
Mustofa pun mengetahui, Fitri Sandayani dalam memenuhi kebutuhannya sampai menjual perhiasan yang diberikan olehnya.
"Kata dia gitu, dijual (perhiasan) yang saya kasih itu dijual untuk modal hidupnya," ujar Mustofa, dikutip dari TribunnewsBogor.com.
Mustofa mengaku sangat kecewa apa yang dilakukan istrinya ini.
Walaupun sang istri kembali ditemukan usai satu bulan menghilang.
Dirinya pun sampai tidak mau melanjutkan pernikahannya dengan Fitri Sandayani.
Mustofa pun tampaknya mantap bercerai dengan istrinya tersebut.
"Kalau masalah pernikahan sih kayaknya enggak lanjut."
"Saya kan ibaratnya udah sebulan, sehari-dua hari sih enggak masalah, ini sebulan kaburnya," jelas Mustofa.
4. Wanita Semarang Lemas Ditagih Pajak Rp 3 M, Tak Sadar E-KTP Disalahgunakan, Pelaku: Ada Kelemahan
Seorang wanita Semarang lemas ditagih pajak Rp 3 miliar.
Itu karena E-KTP milik wanita itu dipakai untuk aksi pencurian data nasabah.
Pelakunya berjumlah empat orang.
Dua di antaranya adalah mantan pegawai bank berpelat merah di Kota Semarang.
Keempat orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka itu terlibat dalam aksi pencurian data nasabah.
Kasus ini terbongkar selepas Ditreskrimsus Polda Jateng melakukan penyelidikan.
Empat tersangka itu berinisial SAN, DY, YS, dan SL.
Keempatnya merupakan warga Kota Semarang.
SAN dan DY yang berstatus mantan pegawai bank pelat merah tersebut sebagai ahli IT.
Baca juga: Sosok Pasutri Bobol Bank Rp5 M, Hasil Curian Dibuat Hedon Beli Mercy, Ternyata Istri Orang Dalam
Mereka berperan mencuri data korban sekaligus membuat mesin EDC (Electronic Data Capture) atau alat gesek kartu ATM.
Dua tersangka lainnya, YS dan SL merupakan pengusaha.
Mereka merupakan penerima data dan mesin EDC dari dua tersangka tersebut.
Dua tersangka ini bertugas melakukan transaksi kartu kredit dan debit.
Imbas dari penggunaan data pribadi tersebut, seorang wanita Semarang berinisial WW harus menanggung kerugian hingga Rp 3 miliar akibat beban pajak dari aktivitas empat tersangka yang sudah dilakukan sejak 2020.
Baca juga: Pantas Pasutri Tangerang Bisa Bobol Bank hingga Rp 5 M? Jabatan Istri Terkuak, Buat 41 Kartu Kredit
"Saya kerja di bagian IT selama 7 tahun."
"Saya melihat ada kelemahan sistem di bank itu."
"Uang yang saya peroleh Rp 250 per mesin EDC yang berhasil disetujui pihak bank dan keuntungan 0,1 persen setiap transaksi melalui mesin EDC," kata tersangka berinisial SAN (31) saat konferensi pers di Mako Ditreskrimsus Polda Jateng, Senin (30/10/2023), melansir dari TribunJateng.
Sebelumnya WW harus menanggung pajak hingga Rp 3 miliar akibat data pribadinya berupa E-KTP dicatut oleh pegawai bank pelat merah itu.
Korban mengadu kepada polisi selepas mendapatkan tagihan pajak bernilai miliaran Rupiah pada Oktober 2022.
Kasus itu bergulir panjang hingga satu tersangka berinisial SAN dapat ditangkap pada bulan ini.
"Tiga tersangka berinisial YS, DY, dan SL sudah kami serahkan ke Kejaksaan pada 16 Oktober 2023."
"SAN rencana pekan ini, dia sempat DPO kabur ke beberapa daerah di Jawa Tengah," beber Dirreskrimsus Polda Jateng, Kombes Pol Dwi Subagio kepada Tribunjateng.com, Senin (30/10/2023).
Baca juga: Terlibat Kasus Skimming ATM di Kota Pasuruan, Dua WNA Asal Bulgaria Dicokok Polisi
Dia menuturkan, para tersangka menggunakan data identitas orang lain tanpa izin pemilik, lalu membuat dokumen palsu seolah-olah ada pengajuan rekening tabungan dan pembukaan merchant mesin EDC.
Tersangka lainnya lantas menggunakan mesin EDC untuk keperluan usahanya tetapi tidak membayar pajak dari EDC itu.
Pada akhirnya korban mendapat tagihan bernilai miliaran Rupiah.
"Besar sekali pajak yang harus ditanggung, sebesar Rp 3 miliar," tuturnya.
Empat pelaku akan dikenakan Pasal perbankan dan UU ITE dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.
Baca juga: Dulu Sosialita Dipenjara karena Bobol Bank dan Nikahi Anak Sendiri, Penampilan Baru Disorot, Beda?
Kasus lain yang juga terungkap adalah pasutri di Tangerang bobol bank hingga raup lebih dari Rp 5 miliar.
Pasangan pembobol bank itu adalah FRW (38) dan suaminya HS (40).
Mereka adalah pembobol dana bank pelat merah Kantor Cabang Bumi Serpong Damai (BSD), Kota Tangerang Selatan senilai Rp 5,1 miliar .
Akhirnya FRW dan HS ditangkap Kejaksaan Tinggi Banten .
Terungkap bahwa FRW adalah Priority Banking Officer (PBO) pada SLP bank pelat merah KC BSD.
Kepala Kejati Banten Didik Farkhan Alisyahdi mengatakan, kedua tersangka ditangkap pada Rabu (25/10/2023) pukul 17.00 WIB di Villa Cinere Mas Extension, Ciputat Timur, Tangerang Selatan.
"Bidang Pidsus telah menangkap dua orang yaitu inisial FRW dan HS suami istri dalam kasus dugaan pidana korupsi dalam pengajuan kartu kredit bank pelat merah Cabang BSD tahun 2020 sampai 2021," kata Didik kepada wartawan di kantornya. Kamis (26/10/2023).
Didik mengungkapkan, HS membobol dana bank dengan cara membuat 41 kartu kredit menggunakan identitas palsu.
Modal awal, lanjut Didik, HS menyetorkan uang sebesar Rp 50 juta untuk membuka rekening.
Setelah itu, HS mengajukan permohonan membuat kartu kredit menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk menyamarkan aksinya
HS dibantu oleh istrinya yang menjabat sebagai Priority Banking Officer (PBO) untuk mempermudah membuka rekening dan kartu kredit.
"Kartu kredit itu kemudian diambil (saldo), lalu buka lagi atas nama orang lain lagi, dan dapat kartu kredit lagi, seterusnya dan seterusnya," ujar Didik.
Baca juga: Belum ada Kepastian Uang Kembali, Korban Kasus Skimming Bank Plat Merah di Gresik Lapor Polisi
Didik menambahkan, setiap kartu kredit, HS bersama FRW dapat menarik saldo mencapai Rp 200 juta hingga Rp 300 juta.
"Sehingga total kerugian negara adalah Rp 5,1 miliar. Itu (HS) menggunakan 41 KTP fiktif," kata Didik.
Setelah ditangkap, kedua tersangka dijebloskan ke Rumah Tahanan (Rutan) Serang untuk 20 hari ke depan.
Didik menyebut, keduanya disangkakan Pasal 2 ayat (1) dan Pasal 3 jo Pasal 18 Undang-undang RI Nomor 31 tahun 1999 tentang Tipikor jo pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP.
"(Untuk pasal pencucian uangnya) Itu masih pengembangan penyidik. Sementara pakai pasal 2," tandas Didik.
Baca juga: Hasil Investigasi BRI soal Hilangnya Saldo Tabungan Nasabah di Bojonegoro: Korban Kejahatan Skimming
Asisten Pidus Kejati Banten, Ricky Tommy Hasiholan, Kamis (26/10/2023) mengatakan, pertimbangan Jaksa melakukan penahanan pada pelaku karena sering berpindah-pindah untuk bersembunyi.
Pertimbangan lain lanjut Ricky, para pelaku dikhawatirkan menghilangkan barang bukti kejahatan tersebut.
"Bahkan pihak bank juga tidak tahu keberadaan FRW ini," ujar dia.
5. Nenek 73 Tahun Syok Cairkan Rp 170 Juta usai Temui Wanita Serba Putih, Sadar saat Disentuh Petugas
Keapesan dialami seorang nenek berusia 73 tahun.
Nenek tersebut syok karena baru tersadar mencairkan uang sebesar Rp 170 juta dengan total Rp 140 juta uang tunai, dan Rp 30 juta berupa emas.
Pengalaman pahit ini menjadi pelajaran bagi siapapun agar jangan sampai tertipu.
Widjayanti (73) yang bertempat tinggal di kawasan Jalan Bambu Ori Raya, kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, menjadi korban hipnotis dan kehilangan uang tunai beserta emas mencapai Rp 170 juta.
“Uang tunainya Rp 140 juta dan perhiasan emas itu kisaran Rp 30 juta. Totalnya itu kisaran Rp 170 juta berarti yang raib,” kata Widjayanti saat ditemui awak media di lokasi, Rabu (1/11/2023), seperti dikutip Tribun Jatim dari laporan Wartakotalive.com
Widjayanti menjelaskan peristiwa yang terjadi Selasa (31/10/2023) bermula saat dirinya tengah berolahraga jalan santai di sekitar huniannya.
Ketika berjalan, ia bertemu seorang laki-laki yang kemudian bercerita kepadanya kalau pria tersebut diturunkan tidak sesuai tujuan saat menaiki transportasi.
Kemudian, laki-laki tersebut terus menggiring sang nenek untuk menuju ke sebuah lokasi.
Tak lama datang seorang perempuan yang berbusana serba putih.
“Pas saya jalan di sini ada laki-laki berdiri dan dia nanya saya ‘Bu saya ini dari bandara dan saya naik taksi diturunkan di sini padahal tujuan saya ke Rumah Sakit Haji’,"
"lalu saya jawab ‘oh kalau begitu bapak nyari taksi di depan’ tapi bapaknya itu bilang tidak tahu dan akhirnya dia jalan sendiri,” kata Widjayanti saat dikonfirmasi di lokasi, Rabu (1/11/2023).
Baca juga: 3 WNA Berbahasa Arab-Inggris Coba Hipnotis 2 Gadis Karyawan Toko di Bangkalan: Aksi Gagal Lalu Kabur
Wanita tersebut menyarankan agar sang nenek membantu bapak tersebut.
Ia pun menawarkan kendaraannya untuk ikut mengantar bapak-bapak tersebut.
Perempuan yang mengenakan baju berwarna putih dan mengatakan kepadanya “Bu kasihan bapak itu, mari kita antar”.
Sesampainya di ujung jalan, datang sebuah mobil berwarna putih dan memepet Widjayanti.
“Sepertinya sudah skenarionya juga mobil putih mepet saya, begitu mobil putih mepet saya,"
"si perempuan ini langsung mengarahkan saya untuk naik mobil putih itu aja. Saya bertanya ke perempuan itu apakah ibu kenal? dan ibunya itu bilang kenal, katanya mobil itu yang punya kepala cabang bank BRI Kalimalang dan saya naik,” lugasnya.
Baca juga: Gadis Madura Lemas Alami Pendarahan di Bagian Sensitifnya, Kades Curiga Sampai Turun Tangan, Korban
Rupanya, Widjayanti malah diajak kembali ke rumah.
Pengakuan Widjayanti, di mobil tersebut sudah terdapat empat orang yang ia pribadi tidak mengenalnya.
Tidak hanya itu, Widjayanti juga ditanya perihal kepemilikan emas yang dimilikinya.
Tanpa sadar, ia pun menerima permintaan tersebut dan meminta diantarkan ke tempat tinggalnya.
“Saya diantar ke rumah. Saya diturunkan di masjid, dan pelaku itu pergi. Kemudian saya pulang. Sebelum itu di mobil mereka bilang kalau orang memberi, tangan kiri jangan sampai tahu, dan saya diminta jangan cerita sama anak, saya pun mengikutinya, padahal di rumah ada anak saya,” tuturnya.
Usai mengambil semua emas, Widjayanti tak luput membawa KTP, buku tabungan, hingga kartu ATM miliknya untuk kembali ke mobil tersebut.
Dilanjutkan perjalanan ke Bank untuk mengisi formulir pencairan uang tunai dengan nominal Rp 140 juta. Selanjutnya ke minimarket.
“Nah duit saya masukin ke tas saya. Tas saya kecil, dan perempuan itu meminta ke saya untuk dia yang bawa,” ucapnya.
Lebih kurang dua jam berdiri menunggu keempat terduga pelaku tersebut datang kembali, ia pun disentuh pundaknya oleh kasir minimarket tersebut.
“Bu, kayanya ibu kehipnotis. Orang yang ibu tunggu juga tidak datang lagi, kata kasirnya gitu, dan saya baru sadar,” pungkasnya.
Setelah kejadian tersebut, wanita lanjut usia (lansia) tersebut langsung pulang ke huniannya menggunakan ojek online dan melaporkan langsung peristiwa tersebut ke Mapolres Metro Jakarta Timur.
Ibu-ibu lain yang lebih muda misalnya juga pernah terkena hipnotis ketika sedang sakit.
Ibu rumah tangga (IRT) warga Kelurahan Cereme Taba, Kecamatan Lubuklinggau Timur II, jadi korban hipnotis.
Kawanan pelaku hipnotis tersebut membuat resah masyarakat di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan (Sumsel).
Akibat kejadian tersebut, Suparti kehilangan uang sebesar Rp 4 juta, gelang 50 gram, cincin 20 gram.
Total nilai kerugian ditaksir mencapai puluhan juta.
Aksi hipnotis tersebut terjadi di depan Lippo Plaza Kota Lubuklinggau atau Rumah Sakit (RS) Siloam Silampari, Sabtu (26/6/2021).
Kejadian bermula saat Suparti hendak pergi ke RS Siloam Silampari untuk berobat. Namun saat itu dirinya memarkirkan motor di depan Ras Foto samping RS Siloam.
Baca juga: Kecurigaan Ibu Si Gadis ABG Nangis di Bandara, Merasa Putrinya Dihipnotis Pacar Buat Jual Motor Ayah
"Sesudah memarkirkan motor, tiba-tiba saya didatang laki-laki langsung menghampiri saya untuk meminta tolong mengaku neneknya sakit," cerita Suparti.
Saat itu, Suparti langsung merasa iba karena melihat laki-laki tersebut datang dalam kondisi gemetar, kemudian laki-laki tersebut langsung meminta tolong untuk mengantarnya ke Dinas Sosial (Dinsos).
"Langsung saya tanya Dinsos mana, ibu kurang faham kota atau kabupaten, sedang bertanya tersebut, kemudian datang orang berbadan gemuk (pelaku lain) pura-pura mau nolong, kemudian langsung saya suruh tanya ke dia (orang gemuk)," ungkapnya.
Mereka sengaja seperti tidak kenal, selanjutnya, orang yang awalnya minta tolong tersebut pura-pura cerita, pelaku saat itu bercerita mau mengobati neneknya tidak punya uang dan hanya punya pusaka.
Selanjutnya, seolah ingin menolong pelaku berbadan gemuk langsung mengajak Suparti ke mobil.
"Kemudian saya diajak nyebrang dari depan Lippo ke depan Mie Ayam Johan Rudi, diajak masuk mobil oleh pelaku berbadan gemuk, dalam mobil pelaku langsung mengeluarkan sebilah pusaka," ujarnya.
Merasa kaget Suparti langsung bertanya ini pusaka dari mana, pelaku langsung menjawab bahwa pusaka ini berasal dari Yogja.
Lalu pelaku bersalaman dengan Suparti dan memintanya membaca salawat dan mengucap syahadat.
"Kemudian pelaku langsung mengatakan bahwa dirinya sanggup membeli pusaka tersebut Rp 185 juta, tapi uang dalam dompetnya hanya ada Rp 15 juta, uang ini tidak cukup, lalu pelaku nyuruh saya memegang pusaka dan mengatakan kalau saya orang jujur," ungkapnya.
Baca juga: Dua Jambret Beraksi di Surabaya, Modus Gunakan Foto Nyi Roro Kidul untuk Hipnotis Korbannya
---
Berita Jatim dan Berita Viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com