TRIBUNJATIM.COM - Selamat pagi Tribunners.
Bagaimana kabar kalian di hari Selasa ini?
Sebelum memulai aktivitas, simak dulu yuk beberapa berita viral terpoopuler yang sedang hangat diperbincangkan.
Polda Kepulauan Riau (Kepri) menangkap empat tersangka komplotan pencurian data nasabah dengan kerugian mencapai Rp25 miliar lebih.
Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Kepri Kombes Nasriadi menyebut keempat tersangka merupakan karyawan dua bank besar yang melakukan akses ilegal mencuri data nasabah.
Keempat tersangka merupakan karyawan tetap.
Posisi mereka di bank tersebut sebagai customer service (layanan pelanggan), kemudian bagian operator, dan marketing (pemasaran).
Para tersangka sudah melakukan aksinya selama satu tahun. Modus mereka yaitu mencari nasabah yang mereka kenal dan belum mempunyai aplikasi M-banking dan SMS banking.
Kemudian, saat para nasabah bank tersebut hendak meminta pergantian nomor sandi kartu anjungan tunai mandiri (ATM), maupun pembaruan data, di situlah para tersangka kemudian mencuri data serta uang yang ada di dalam rekening nasabah, tanpa diketahui nasabah.
Selain itu, terungkap fakta di balik kejadian seorang pemuda kabur ke atap rumah karena dikepung warga.
Rupanya pemuda tersebut kabur ke atap rumah karena diteriaki maling oleh ibu sang kekasih.
Peristiwa yang terjadi di Bogor, Jawa Barat, ini kemudian viral di media sosial.
Langsung saja simak berita viral terpoopuler berikut ini!
1. Kisah Bang Onim Relawan Indonesia Keluar dari Gaza, Pasrah Zikir saat Mobil Ditembaki: Tancap Gas
Seorang relawan Indonesia yang sudah 13 tahun tinggal di Palestina menceritakan detik-detik sebelum dirinya berhasil keluar dari Gaza.
Pria bernama Abdillah Onim alias Bang Onim menceritakan dirinya yang mengalami kejadian mencekam sekaligus menyedihkan sebelum dievakuasi.
Kejadian tersebut semakin menyayat hati saat suara teriakan minta tolong terdengar.
Namun diakui Bang Onim, dirinya saat itu tak bisa berbuat banyak.
Baca juga: Sosok Motaz Azaiza, Jurnalis Gaza yang Jadi Sorotan, 15 Anggota Keluarganya Tewas Dibom Israel
Sebagai informasi, Bang Onim adalah WNI yang berhasil dievakuasi dan kembali ke Indonesia bersama keluarga, baru-baru ini.
Beberapa waktu terakhir, Bang Onim merasa, dirinya dan keluarga sudah benar-benar tidak aman hidup ke Gaza.
Hal ini dikarenakan penyerangan terhadap masyarakat sipil di Gaza terus dilakukan Israel secara bertubi-tubi.
Rupanya sebelum kepulangannya ke Indonesia, Bang Onim sempat berkomunikasi dengan Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi.
Ia mengabarkan bahwa kondisi dirinya dan keluarga sudah tidak aman sehingga harus kembali ke Indonesia.
"Saya berterima kasih kepada Ibu Retno Marsudi. Saat hari ke tujuh (evakuasi), saya calling langsung ke Ibu Retno."
"'Bu, situasinya kayaknya Bang Onim dan anak istri harus keluar dari Gaza', karena ini situasinya semakin parah," kata Bang Onim, dikutip dari tayangan di kanal YouTube Need A Talk, Kamis (9/11/2023).
Mendengar hal tersebut, Retno Marsudi langsung berkomunikasi dengan KBRI di Kairo, Yordania, dan Lebanon, agar bisa membantu proses evakuasi Bang Onim bersama keluarganya.
Meski begitu, kenyataannya proses evakuasi juga tidak mudah dilalui.
Bang Onim dan keluarga bahkan harus bertaruh nyawa ketika pergi ke perbatasan untuk bisa segera keluar dari Gaza.
Selama berhari-hari, dirinya hanya terkurung di dalam rumah dan tidak bisa keluar karena adanya serangan bom dimana-mana.
Bahkan serangan bom tersebut sempat menyasar di sekitar kediamannya.
Menurut cerita Bang Onim, masyarakat sipil memang turut menjadi sasaran penyerangan, "Jadi kami ditargetkan," ungkapnya.
Hingga suatu ketika, saat dirinya memutuskan untuk nekat keluar rumah dan hendak pergi ke perbatasan, rupanya ia melihat sebuah pesawat tempur menjadi sasaran tembak, tepat di hadapannya.
Hal ini membuat ia akhirnya memilih untuk kembali lagi ke rumah.
"Saya bilang, 'Bu Retno saya harus pulang ke rumah'. Oke pulang ke rumah, hari berikutnya sama. Masih terjadi pemboman," ungkapnya.
Hal ini sempat membuat Bang Onim kebingungan bagaimana caranya ia dan keluarga segera dievakuasi dan keluar dari Gaza.
Di tengah bom yang terus berjatuhan, ia harus secepat mungkin menentukan pilihan.
Baca juga: Sosok Plestia Alaqad, Jurnalis Wanita Usia 22 di Gaza Palestina yang Disorot, Selalu Beri Senyuman
Kata Bang Onim, dalam situasi tersebut dirinya hanya punya dua pilihan.
Berhasil pergi ke perbatasan lalu kembali ke Indonesia, atau ikut meninggal dunia di sana.
Sang istri pun akhirnya memilih untuk kembali melanjutkan perjalanan terkait kepulangan mereka ke Indonesia, dan menyerahkan seluruhnya kepada Yang Maha Kuasa.
"Kata istri saya, kalau kita tidak keluar dari ini, otomatis kita tidak ada jalur menyelamatkan diri. Terus gimana? Ya sudah kita minta ke Allah SWT," kata dia.
Tak ada kata lain yang bisa diucapkan Bang Onim dan istri selain pasrah dengan keadaan.
Ketika hendak keluar rumah untuk menuju perbatasan dan mengurus kepulangannya, rupanya ada beberapa warga sipil lain yang mengetahui hal itu.
Mereka langsung mengikuti kendaraan Bang Onim dengan masing-masing kendaraan mereka.
"Saya tidak ajak mereka. Tapi mereka tahu. Mereka lihat, kayaknya Bang Onim mau keluar nih, makanya kesempatan," kata Bang Onim bercerita.
Ada sekitar 8-10 kendaraan warga sipil Gaza mengikuti kendaraan Bang Onim.
Namun nahas, 10 menit kemudian, serangan bertubi-tubi kembali terjadi.
Bang Onim dan istri serta anak-anaknya pun menyaksikan, sejumlah mobil di belakang kendaraannya tersebut menjadi sasaran tembak hingga penumpangnya semua meninggal dunia.
Kendaraan Bang Onim juga turut jadi sasaran tembak.
Ia dan keluarganya hanya bisa menunduk sambil berzikir dan memohon pertolongan Allah SWT.
"Saya bilang ke sopir saya, tancap gas. Dan siapapun ditabrak untuk menyelamatkan diri," ungkapnya.
"Dalam pikiran saya, di depan pasti ada tank Israel. Kalau ada tank, langsung ditembak, kan selesai di situ."
"Alhamdulillah selama perjalanan tank-nya jauh dari tempat perjalanan kami," kata Bang Onim.
Baca juga: Momen Haru Pramugara Peluk Penumpang Asal Palestina Jadi Sorotan, Beri Pesan Menyentuh: Saudara Kita
Walau begitu, betapa menyedihkan saat Bang Onim harus melihat banyak jasad di sepanjang perjalanan.
Bang Onim menuturkan, dalam perjalanan mengurus kepulangannya, banyak jasad manusia tergeletak di sisi kanan kiri jalan, termaksud jasad anak-anak.
Bahkan masih ada korban penyerangan yang hidup.
Mereka berteriak minta pertolongan, namun nahas Bang Onim mengaku tak mampu melakukan hal yang lebih.
"Kiri kanan itu meninggal, anak anak, kendaraan hangus, terus juga ada gerobak kuda, kudanya pun mati. Kami lalui itu."
"Banyak jenazah yang kami lewati, banyak yang teriak tolong-tolong, dan kami enggak bisa ngapa-ngapain," ungkap Bang Onim.
2. Apes Mau Ketemu Pacar, Pemuda Malah Diteriaki Maling Sama Calon Mertua, Sampai Kabur ke Atap Rumah
Kini terungkap fakta di balik kejadian seorang pemuda kabur ke atap rumah karena dikepung warga.
Rupanya pemuda tersebut kabur ke atap rumah karena diteriaki maling oleh ibu sang kekasih.
Peristiwa yang terjadi di Bogor, Jawa Barat, ini kemudian viral di media sosial.
Bagaimana kronologi selengkapnya hingga pemuda tersebut lari ke atap?
Niat hati ingin bertemu pujaan hati, pemuda tersebut apes disangka maling oleh orang tua sang gadis pujaan.
Bukan tanpa sebab, hal itu lantaran pemuda tersebut panik hingga naik ke atap rumah.
Video aksi pemuda diamuk massa disangka maling itu pun viral di media sosial.
Salah satunya dibagikan akun Instagram @memomedsos, dikutip dari Tribun Jabar, Senin (13/11/2023).
Dalam video viral tersebut memperlihatkan suasana ramai karena warga geger melihat seorang pemuda di atas atap rumah.
Terdengar warga marah dan menduga pemuda tersebut adalah maling.
Sejumlah warga terlihat memaksa agar pemuda tersebut turun dari atap rumah tersebut.
Sementara itu terlihat pemuda tersebut ketakutan sampai memohon-mohon kepada warga.
Hingga akhirnya pemuda tersebut berhasil turun digiring diamankan polisi.
Namun terlihat sejumlah warga mencoba menghakimi pemuda tersebut.
Baca juga: Aksi Ngatimin Jalan Merangkak 1 Km di Desanya Jadi Sorotan, Ternyata Untuk Nazar 9 Tahun Silam
Terdengar teriakan seorang perempuan saat pemuda tersebut nyaris diamuk massa tersebut.
Hingga akhirnya pemuda tersebut berhasil diamankan oleh aparat kepolisian.
Aksi penangkapan pemuda tersebut dramatis karena ternyata ia berniat bertemu gadis pujaan hatinya tengah malam.
Setelah diusut, polisi mengungkap, ternyata pemuda tersebut bukan maling.
Dalam keterangan disebutkan, kronologi kejadian pemuda disangka maling tersebut berawal ketika ia bertamu ke rumah gadis pujaannya.
Polisi mengungkap faktanya, pemuda tersebut hendak ingin bertemu gadis pujaan hatinya tengah malam.
"Jadi bukan maling itu. Jadi semalam itu si cowok itu bertamu ke rumah si cewek."
"Cuma bertamunya jam 12-an, jam 1-an," kata Kanit Reskrim Polsek Klapanunggal, Ipda Zalukhu, dalam keterangan akun tersebut.
Polisi menjelaskan, pemuda tersebut bertamu tengah malam.
Namun karena sudah larut malam, sang gadis tidak membukakan pintu untuk pemuda tersebut.
Lalu pemuda tersebut terus menunggu hingga muncul inisiatif mengintip pujaan hatinya di jendela rumah.
Namun saat mencoba mengintip rumah, pemuda tersebut kepergok orang tua gadis pujaan hatinya tersebut.
"Si cowok nungguin terus. Lalu diintiplah ke dalam rumah lewat jendela, mau lihat si cewek ada di dalam rumah."
"Nah, pas ngintip itu kepergok orang tua si cewek," jelas polisi.
Karena dipergoki saat mengintip, pemuda tersebut diteriaki maling.
Pemuda itu pun panik hingga kabur dan naik ke atas rumah warga.
Dalam video viral yang beredar, pemuda tersebut baru berani turun ketika polisi datang.
Lebih lanjut Ipda Zalukhu mengatakan, pemuda tersebut dan gadis pujaan hatinya tersebut merupakan teman SD.
Pemuda tersebut menaruh hati kepada teman SD-nya tersebut.
Sementara perempuan yang disukai pemuda tersebut justru hanya menganggapnya sebagai teman.
Baca juga: Lecehkan Kitab Suci, Pemuda Ngaku Disuruh Orang Demi Rp50 Ribu, Kini Ditangkap & Kejiwaan Diselidiki
Kini video saat pemuda nyaris diamuk massa disangka maling saat hendak bertemu gadis pujaan hatinya tersebut beredar viral di media sosial.
Video tersebut juga menarik perhatian netizen yang kasihan dengan nasib pemuda tersebut karena berakhir dramatis ternyata cintanya bertepuk sebelah tangan.
Berikut beragam komentar netizen:
"anjir, udah capek2 naik genteng, cuman dianggep temen, disangka maling lagi oleh orang2, apes banget idup lu tong tong, lu juga sih kelakuan"
"Makanya jangan kebanyakan nonton ftv Bambang Cintaku kesangkut diatas genteng"
"Pingin maling hati dek tu, malah dikira maling beneran"
"Wkakakaka.. Mau sok ftv tapi dikira maling sm warga!"
"Begitulah cinta, deritanya tiada pernah berakhir"
"udah jatuh, ketiban tangga,, kena t** pula."
"Namun ceweknya anggap sebagai teman," tulis beragam komentar netizen
3. Nasabah Kehilangan Rp25,6 Miliar karena Ulah 4 Karyawan Bank, Tak Aktifkan M-Banking: Pelaku Leluasa
Kasus rekening nasabah bank dibobol kembali terjadi.
Lagi-lagi hal ini dilakukan oleh karyawan tetap bank sendiri.
Baru-baru ini empat karyawan tetap bank di Batam, Kepulauan Riau terbukti meraup Rp 25 miliar lebih dari rekening nasabah.
Bagaimana hal ini bisa terjadi?
Baca juga: Ayah Kehilangan Rp 1,6 M Demi Anak Masuk Akpol, Ternyata Dikibuli Pria Sragen, Modal Telegram Palsu
Polisi akhirnya mengungkap pembobolan rekening nasabah yang dilakukan karyawan bank di Batam, Kepulauan Riau, dengan kerugian total mencapai Rp 25,6 miliar.
Keempat karyawan yang berinisial MI, SQ, HS, dan KS bekerja di dua bank berbeda.
Mereka bertugas di bagian layanan pelanggan, operator, dan marketing.
”Dari Bank X tersangka MI berhasil menggasak uang nasabahnya hingga mencapai Rp 13,2 miliar.
Sedangkan dari Bank Y tersangka SQ, HS dan KS berhasil membobol rekening nasabahnya hingga mencapai Rp 12,6 miliar, sehingga total seluruhnya Rp 25,6 miliar,” kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Kepulauan Riau Kombes Nasriadi saat ditemui di Mapolda Kepri, Jumat (10/11/2023), dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com.
Baca juga: Wanita Semarang Lemas Ditagih Pajak Rp 3 M, Tak Sadar E-KTP Disalahgunakan, Pelaku: Ada Kelemahan
Untuk melancarkan aksinya, para tersangka hanya membobol rekening nasabah yang tidak memiliki SMS banking dan aplikasi mobile banking.
Selain itu, nasabah yang menggunakan auto debit pada awal dan akhir bulan, juga menjadi incaran pelaku.
“Mereka ini dengan leluasa menjalan aksinya, karena para tersangka ini karyawan tetap, sehingga para korban sama sekali tidak menaruh curiga dengan para tersangka ini,” tambah Nasriadi.
Pembobolan dana nasabah ini sudah dilakukan lebih dari satu tahun.
Uang hasil curian dipindahkan ke rekening penampung yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia.
Baca juga: Didatangi Orang Ngaku Pejabat Bank, Mbah Yanti Kehilangan Rp 170 Juta, Disadarkan Kasir Minimarket
“Mereka ini berkomplotan, jadi satu sama lainnya saling terkoneksi, dan korbannya juga tersebar di sejumlah daerah di Indonesia, mulai di daerah Jawa, Sumatera dan beberapa daerah lainnya,” jelas Nasriadi.
“Untuk penampung uang tersebut, rekeningnya sudah diketahui dan saat ini masih dalam pengejaran personel Ditreskrimsus Polda Kepri,” tegas Nasriadi.
Nasriadi enggan mengungkap nama bank yang dibobol komplotan ini.
Dia berdalih, penyebutan nama bank bakal menimbulkan keresahan masyarakat.
“Yang jelas kasus ini terus kami kembangkan, dan kami minta kepada masyarakat untuk selalu mengecek uang mereka di Bank manapun, bila perlu yang tidak memiliki aplikasi mobile banking dan SMS banking, bisa segera mendaftarkannya, agar aktivitas uang masuk dan keluar bisa terpantau si pemilik tabungan,” pungkas Nasriadi.
Baca juga: Pantas Guru SD Kaya Mendadak hingga Bisa Beli Fortuner, Ternyata Bobol Rekening Rp1 M, Modus Terkuak
Sebelumnya, Priority Banking Officer salah satu bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan, membuat 41 kartu kredit dengan identitas palsu.
Dengan cara itu, pegawai berinisial FRW (38) membobol dana Rp 5,1 miliar dari tempatnya bekerja.
Kepala Kejaksaan Tinggi Banten Didik Farkhan Alisyahdi mengatakan, pembobolan dilakukan FRW bersama suaminya HS (40) sejak 2020 sampai 2021.
Keduanya orang itu sudah ditangkap pada pada Rabu (25/10/2023) pukul 17.00 WIB di Villa Cinere Mas Extension, Ciputat Timur, Tangerang Selatan.
Baca juga: Kendaraan Mewah Pasutri Hasil Bobol Dana Bank Cabang BSD Tangerang Rp 5,1 M, Sosok Wanita Mantan PBO
Menurut Didik, FRW dan HS awalnya menyetorkan Rp 50 juta untuk membuka rekening.
Setelah itu, HS mengajukan permohonan membuat kartu kredit menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk menyamarkan aksinya.
HS dibantu oleh istrinya yang menjabat sebagai Priority Banking Officer (PBO) untuk mempermudah membuka rekening dan kartu kredit.
"Kartu kredit itu kemudian diambil (saldo), lalu buka lagi atas nama orang lain lagi, dan dapat kartu kredit lagi, seterusnya dan seterusnya," ujar Didik di kantornya, Kamis (26/10/2023).
Baca juga: Pantas Pasutri Tangerang Bisa Bobol Bank hingga Rp 5 M? Jabatan Istri Terkuak, Buat 41 Kartu Kredit
Setiap kartu kredit, HS bersama FRW dapat menarik saldo mencapai Rp200 hingga Rp300 juta.
4. Istri Dibunuh Suami seusai Digerebek Lagi Zina dengan Pria Lain, Ibu Pelaku Minta Sang Anak Semangat
Seorang suami gerebek istri zina dengan pria lain hingga berakhir menjadi tragedi tragis.
Sang istri terbunuh di tangan suaminya.
Kasus suami bunuh istri pun menjadi sorotan publik.
Kronologinya pun terungkap.
Peristiwa ini terjadi di Gansu, China.
Dikutip dari eva.vn via TribunMedan, tragedi memilukan tentang suami murka usai pergoki istri tidur dengan tetangganya itu menimpa rumah tangga pasangan Trieu Cuong dan Vuong Tan di Gansu, China.
Setelah lebih dari 10 tahun menikah, kehidupan Trieu Cuong dan Vuong Tan Ibarat jalan berkelok-kelok tanpa jalan keluar.
Mereka bersama-sama membesarkan dua anak dan tinggal di sebuah rumah kecil yang tenang di pedesaan Gansu.
Namun, di balik kehidupan yang terkesan damai itu, terdapat permasalahan yang sulit diselesaikan.
Konflik kecil menjadi luka besar di hati pasangan tersebut hingga menyebabkan kehidupan pernikahan Tuan Trieu dan Ibu Vuong menjadi menyesakkan.
Baca juga: Pengakuan Suami Bunuh Istri Depan Anak, Emosi Sering Dimaki, 2 Keluarga Juga Tak Pernah Akur
Tuan Trieu adalah orang yang sederhana dan pekerja keras.
Demi kebahagiaan dan kesejahteraan keluarganya, ia pergi ke Xinjiang untuk bekerja dan mencari uang untuk dikirimkan kepada istri dan anak-anaknya.
Sang istri, Ibu Vuong, tinggal di rumah untuk mengurus keluarga dan anak-anak mereka.
Namun, jarak yang jauh membuat hubungan pasangan ini semakin dingin.
Tinggal di daerah terpencil di Xinjiang, Trieu Cuong mulai bergelut dengan kekhawatiran dan penderitaan.
Sikap istrinya yang acuh tak acuh membuatnya mulai meragukan kesetiaan istrinya.
Baca juga: Karma Suami Bunuh Istri di Cikarang, Sempat Mandikan Jasad Korban, Anaknya Pegang Darah Ibu
Keduanya menjadi lebih jarang berkirim pesan dan menelepon, hingga membuat Tuan Trieu merasa tidak nyaman.
Namun meskipun demikian,ia tetap memilih untuk percaya dan bertahan, mungkin karena cintanya yang dalam kepada istrinya atau karena takut kehilangan orang yang dicintainya.
Pak Trieu bekerja keras mencari uang untuk membeli rumah bagi ketiga anaknya dengan harapan istrinya melihat usahanya dan berubah.
Namun usahanya tetap tidak diakui oleh istrinya, bahkan Ibu Vuong diam-diam menjalin hubungan terlarang dengan tetangganya yang bernama Ton Ky saat suaminya tidak ada di rumah.
Hubungan terlarang mereka semakin menjadi-jadi.
Bahkan ibu dan saudara perempuan Tuan Trieu Cuong juga menemukan sesuatu yang tidak biasa, namun mereka tidak berani menceritakannya.
Mereka khawatir Tuan Trieu akan merasa tidak aman dan sengsara.
Mereka hanya bisa menasihati Ibu Vuong Tan untuk tidak lagi bergaul dengan tetangganya itu.
Tapi ia sudah terlanjur terjebak dalam hubungan kotor itu.
Hari itu, Tuan Trieu Cuong tiba-tiba pulang ke rumah karena ingin memberi istrinya kejutan.
Namun, sesampainya di desa, ia malah mendengar gosip buruk tentang istrinya
Tuan Trieu pun bergegas pulang.
Baca juga: Pengakuan Suami Bunuh Istri di Aceh, Ternyata Baru Nikah 1 Bulan, Sering Bertengkar karena Anak
Ketika membuka pintu, ia terpana melihat istrinya dan tetangganya, Ton Ky sedang bermesraan tepat di atas ranjang dirinya dan istrinya.
Saat itu, Tuan Trieu Cuong yang tidak dapat menahan emosinya langsung mengayunkan tongkat kayu dan memukul kepala istrinya berkali-kali hingga menyebabkan istrinya meninggal di tempat.
Usai melakukan pembunuhan, Trieu Cuong ketakutan dan memberitahu ibu dan adiknya untuk mencari solusi.
Ia sadar dirinya salah besar, tak seharusnya ia melampiaskan amarahnya pada istrinya hingga menimbulkan tragedi.
Ibunda Trieu Cuong juga menyemangati putranya dan mengatakan bahwa putranya harus mengaku dan menghadapi kebenaran.
Baca juga: Bayar Ipar & Ponakan Rp2,5 Juta, Suami Bunuh Istri Pertamanya, Bikin Skenario Dibuang di Jalan
Mendengar berita kematian putri mereka, orang tua Vuong Tan sangat sedih.
Untuk mendapatkan keadilan bagi anaknya, orang tua Vuong Tan melaporkan sang menantu ke polisi.
Melalui proses persidangan, kebenaran terungkap.
Kecurigaan Trieu Cuong terhadap istrinyalah yang menyebabkan tragedi hari ini.
Karena cinta dan benci, dia tidak bisa tetap tenang hingga berakhir membunuh istrinya.
Trieu Cuong akhirnya dijatuhi hukuman 15 tahun penjara karena sengaja menyebabkan cedera.
Tragedi tersebut seketika membuat anak-anak Trieu Cuong dan Vuong Tan menjadi pihak yang paling menderita
---
Berita Jatim dan Berita Viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com