TRIBUNJATIM.COM - Berikut kabar terkait Jawa Timur yang menarik perhatian banyak pembaca setia TribunJatim.com.
Empat kabar telah tersaji dalam segmen berita terpopuler Jatim hari ini, Senin 4 Desember 2023..
Berita terpopuler Jatim diawali dengan kabar sekolah di Sidoarjo menjadikan tidur siang sebagai salah satu mata pelajaran yang wajib diikuti para siswanya.
Sekolah itu adalah SD Muhammadiyah 4 Zamzam di Sidoarjo, Jawa Timur tempat di mana pelajaran tersebut diberikan ke siswa.
Kemudian ada pula berita tentang kecelakaan maut di Kediri, Jawa Timur, Minggu (3/12/2023) dini hari.
Kecelakaan maut yang melibatkan dua sepeda motor itu mengakibatkan dua pengendara meninggal dunia.
Hingga kabar terakhir soal papan reklame yang berada di depan Toko Avia, Jalan Jaksa Agung Suprapto, Kecamatan Klojen, Kota Malang, mendadak terbakar, Minggu (3/12/2023).
Seorang saksi mata, Aden (26) mengatakan, kejadian kebakaran itu terjadi sekitar pukul 14.00 WIB.
Simak berita Jatim terpopuler hari ini, Senin 4 Desember 2023.
1. Baru Diturunkan, Reklame di Malang Terbakar, Kobaran Api Membesar hingga Kagetkan Pengguna Jalan
Sebuah papan reklame yang berada di depan Toko Avia, Jalan Jaksa Agung Suprapto, Kecamatan Klojen, Kota Malang, mendadak terbakar, Minggu (3/12/2023).
Seorang saksi mata, Aden (26) mengatakan, kejadian kebakaran itu terjadi sekitar pukul 14.00 WIB.
"Papan reklame rokok itu diturunkan, dari yang awalnya berada di atas toko. Sedangkan para pekerja, masih di atas sedang melakukan pengelasan membongkar dudukan reklame," ujarnya kepada TribunJatim.com, Minggu (3/12/2023).
Tanpa disadari, percikan api las para pekerja itu, jatuh tepat ke papan reklame yang sudah berada di bawah.
Tidak lama kemudian, papan reklame yang terbuat dari akrilik itu langsung terbakar.
"Kobaran apinya cukup besar dan membuat kaget pengguna jalan. Untungnya, api tidak sampai merembet ke arah bangunan Toko Avia," tambahnya.
Sementara itu, Kepala UPT Pemadam Kebakaran (PMK) Kota Malang, Agoes Soebekti membenarkan adanya kejadian tersebut.
"Setelah mendapat laporan, kami segera bergegas mendatangi lokasi. Kami kerahkan 4 unit mobil pemadam berikut dengan 12 personel," jelasnya.
Sesampainya di lokasi, ternyata api sudah berhasil dipadamkan oleh pekerja reklame dibantu warga sekitar.
2. Kecelakaan Maut di Kediri, Dua Sepeda Motor Adu Moncong, Dua Pemuda Tewas
Terjadi kecelakaan maut di Kediri, Jawa Timur, Minggu (3/12/2023) dini hari.
Kecelakaan maut yang melibatkan dua sepeda motor itu, tepatnya terjadi di jalan umum Desa/Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri.
Dua pengendara sepeda motor meninggal dunia usai insiden nahas tersebut.
Kanit Gakkum Satlantas Polres Kediri, Iptu Budi Winariyanto menuturkan, kecelakaan maut tersebut melibatkan dua kendaraan bermotor.
"Yang terlibat kecelakaan ada dua sepeda motor. Satunya berboncengan, satunya pengendara tunggal," kata Iptu Budi Winariyanto saat dikonfirmasi.
Kendaraan yang terlibat adalah sepeda motor Honda Vario bernomor polisi AG 6870 EBK yang dikendarai Badowi (27) warga Desa/Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri.
Badowi membonceng Danang Sumantri (27) asal desa yang sama.
Sementara kendaraan lain yakni sepeda motor Honda Scoopy dengan nomor polisi AG 4694 VBQ yang dikendarai oleh Farrel Dzaky (20) asal Desa/Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri.
"Awalnya pengendara Honda Vario yang berboncengan ini melaju dari arah utara ke selatan. Sesampainya di lokasi kejadian, kendaraan yang dikemudikan korban berjalan terlalu ke kanan," jelas Iptu Budi Winariyanto.
Sementara dari arah berlawanan, lanjutnya, melaju sepeda motor Honda Scoopy yang dikendarai oleh Farel.
Karena jarak terlalu dekat, kecelakaan tak dapat dihindarkan.
Ketiganya langsung terpelanting ke aspal akibat tabrakan adu moncong kendaraan.
3. Pengakuan Siswa SD Sidoarjo soal Kewajiban Tidur Siang 1 Jam dan PR Dihapus: Biasanya Ngantuk Capek
Inilah pengakuan siswa SD di Sidoarjo yang menjalani kebijakan tak biasa dari sekolahnya.
Kebijakan yang dimaksud yakni program tidur siang 1 jam saat di sekolah.
Ditambah pekerjaan rumah (PR) bagi murid juga dihapus di sekolah tersebut.
Sekolah yang menerapkan ini adalah SD Muhammadiyah IV Sidoarjo.
Karena kebijakannya, SD Muhammadiyah IV Sidoarjo viral di media sosial.
Kabar mengenai program dari SD tersebut viral usai dibagikan oleh akun Instagram @folkative pada Jumat (1/12/2023).
"SD di Sidoarjo bikin sistem tidur siang selama satu jam dan tidak ada PR," tertulis dalam narasi foto yang dibagikan.
Dalam foto sendiri, terlihat murid-murid tertidur di atas karpet hijau yang dihamparkan di dalam kelas.
Sementara bangku-bangku yang biasa digunakan untuk belajar disimpan merapat ke satu sisi.
Ada pula seorang guru yang mengawasi para murid ketika tertidur.
Baca juga: Orangtua Bingung Lihat PR Matematika Siswa SD, Tanyakan Usia Kapten, Fakta soal Jawaban Tak Terduga
Lalu, bagaimana reaksi para siswa?
Salah satu murid SD Muhammadiyah IV Sidoarjo, Kinanti mengatakan, tidur siang di sekolah ini membuat dirinya terasa lebih bugar.
"Saya sangat senang dengan adanya program tidur siang ini, karena biasanya saya ngantuk dan capek saat siang," kata Kinanti.
"Setelah tidur saya jadi lebih semangat," sambungnya, dikutip TribunJatim.com dari TribunJabar.
Baca juga: Siswa SD Kendari Dihajar Orangtua Teman di Kelas, Kepala Dihantam ke Tembok, Ibu: Padahal Tadi Damai
Diketahui, tujuan dari pihak sekolah membuat kebijakan ini adalah untuk meningkatkan konsentrasi dan antusiasme dalam belajar.
Benar saja, para guru mengamati pasca diadakan kegiatan tidur siang ini siswanya lebih semangat mengikuti pembelajaran full day sampai waktunya pulang.
SD Muhammadiyah IV terletak di Desa Jumputrejo, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo.
Guru SD Muhammadiyah IV, Kiki Arya Wijaya mengatakan, pihaknya baru tahun ini menyelenggarakan jam tidur siang.
"Baru tahun ajaran ini kita menerapkan pelajaran tidur siang," kata Kiki, dikutip dari laman Muhammadiyah pada Jumat (1/12/2023).
Menurut Kiki, para guru sebelumnya melihat bahwa para siswa sering mudah lelah dan kerap meminta cepat pulang.
"Sebelumnya kami melihat para murid kelelahan hingga tak jarang meminta untuk pulang," ungkapnya.
Setelah diterapkannya jam tidur siang ini, kata Kiki, kemampuan para muridnya untuk berkonsentrasi justru meningkat, khususnya di sekolah yang menerapkan full day school.
"Alhamdulillah setelah beristirahat, konsentrasi para murid naik sehingga mampu menyerap pelajaran hingga sore," tuturnya.
Kiki meyakini, adanya jam tidur siang membuat murid lebih bugar.
Baca juga: Alasan Guru SD Sidoarjo Adakan Pelajaran ‘1 Jam Tidur Siang’, Berawal Gelagat Murid, Efeknya Terasa
Adapun, para murid diwajibkan tidur selama satu jam ada pukul 13.00 hingga pukul 14.00 WIB di dalam kelas.
Mereka tidur bersama-sama beralaskan karpet dan bantal.
Ada pula seorang guru yang bertugas untuk mengawasi murid-murid yang terlelap.
Sementara itu, kebijakan sekolah ini menuai sejumlah respon dari para warganet.
"Sd sistem full day biasanya ini diterapkan," tulis seorang warganet di kolom komentar.
"Yang suka tidur di kelas pas gak ada guru, gak diajak," kata warganet lainnya.
"Kenapa baru ada sekarang," timpal warganet lainnya.
Baca juga: SD Sidoarjo Suruh Siswa Tidur Siang 1 Jam di Kelas Viral, Tak Beri PR, Alasan Kebijakan Dikuak Guru
Penelusuran TribunJatim.com, penerapan jam tidur siang untuk siswa ini juga pernah dilakukan SD Islam Terpadu Al Khair Barabai.
Siswa-siswinya diberikan kesempatan tidur siang dengan waktu yang diatur pihak sekolah, yaitu kisaran pukul 11.30 sampai 12.30 Wita, sebelum waktu Salat Dzuhur.
Program kebijakan sekolah tersebut, mulai berlaku pada tahun ajaran baru 2018.
Kepsek SDIT Al Khair, M Nazar Budiman, kepada banjarmasinpost.co.id, Rabu (25/7/2018) menjelaskan, tidur sejenak siang hari atau Qailulah mulai dirutinkan terhadap siswa dan siswi dengan tujuan memberikan istirahat kepada anak-anak siang hari.
Hal tersebut kata Budiman juga merujuk pada sabda Rasulullah SAW "Lakukanlah Qailullah karena sesungguhnya syaitan itu tak berani qailullah (Hadis Riwayat At Tabrani)"
4. Alasan Guru SD Sidoarjo Adakan Pelajaran ‘1 Jam Tidur Siang’, Berawal Gelagat Murid, Efeknya Terasa
Terungkap alasan guru SD Sidoarjo viral karena adakan pelajaran tidur siang.
Ternyata alasan guru SD di Sidoarjo mengadakan pelajaran yang beda dari lainnya itu dikarenakan lihat gelagat murid.
Apa yang sebenarnya dilakukan sang murid?
Aksi guru satu ini mendadak viral dan dibicarakan di media sosial.
Dihimpun TribunJatim.com dari berbagai sumber, Guru SD di Sidoarjo yang adakan pelajaran tak biasa itu adalah Kiki Arya Wijaya.
SD tersebut dinilai cukup unik karena menerapkan 1 jam tidur siang di dalam kelas.
Tak hanya itu, ternyata pekerjaan rumah (PR) bagi murid juga dihapuskan.
Apa tujuan kegiatan tersebut?
Sebuah SD di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, menjadi sorotan setelah program menerapkan jam tidur siang dan menghapuskan pekerjaan rumah (PR) bagi murid beredar viral di media sosial.
Salah satu kabarnya dibagikan oleh akun Instagram @folkative pada Jumat (1/12/2023).
Baca juga: Sosok Suami Kiki Fatmala, Rela Dipecat Demi Temani Artis Cantik Obati Kanker, Aku Bersyukur
"SD di Sidoarjo bikin sistem tidur siang selama satu jam dan tidak ada PR," tertulis dalam narasi foto yang dibagikan.
Dalam foto sendiri, terlihat murid-murid tertidur di atas karpet hijau yang dihamparkan di dalam kelas.
Sementara bangku-bangku yang biasa digunakan untuk belajar disimpan merapat ke satu sisi.
Ada pula seorang guru yang mengawasi para murid ketika tertidur.
Unggahan ini lantas menuai sejumlah respon dari para warganet.
"Sd sistem full day biasanya ini diterapkan," tulis seorang warganet di kolom komentar.
"Yang suka tidur di kelas pas ga ada guru, ga diajak," kata warganet lainnya.
"Kenapa baru ada sekarang," timpal warganet lainnya.
Hingga artikel ini ditulis, unggahan tersebut telah disukai sebanyak lebih dari 283 ribu kali.
Lantas seperti apa kisah selengkapnya?
SD yang telah menerapkan jam tidur siang dan menghapuskan PR ini adalah SD Muhammadiyah IV yang terletak di Desa Jumputrejo, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo.
Guru SD Muhammadiyah IV, Kiki Arya Wijaya mengatakan, pihaknya baru tahun ini menyelenggarakan jam tidur siang.
"Baru tahun ajaran ini kita menerapkan pelajaran tidur siang," kata Kiki, dikutip dari laman Muhammadiyah pada Jumat (1/12/2023).
Menurut Kiki, para guru sebelumnya melihat bahwa para siswa sering mudah lelah dan kerap meminta cepat pulang.
"Sebelumnya kami melihat para murid kelelahan hingga tak jarang meminta untuk pulang," ungkapnya.
Setelah diterapkannya jam tidur siang ini, kata Kiki, kemampuan para muridnya untuk berkonsentrasi justru meningkat, khususnya di sekolah yang menerapkan full day school.
"Alhamdulillah setelah beristirahat, konsentrasi para murid naik sehingga mampu menyerap pelajaran hingga sore," tuturnya.
Kiki meyakini, adanya jam tidur siang membuat murid lebih bugar.
Adapun, para murid diwajibkan tidur selama satu jam ada pukul 13.00 hingga pukul 14.00 WIB di dalam kelas.
Mereka tidur bersama-sama beralaskan karpet dan bantal.
Ada pula seorang guru yang bertugas untuk mengawasi murid-murid yang terlelap.
Baca juga: Nestapa Guru Madura Cuma Dapat Gaji Rp 400 Ribu, Ngaku Upahnya Dipotong Sejak 2022: Melenceng
Salah satu murid SD Muhammadiyah IV Sidoarjo, Kinanti mengatakan, tidur siang di sekolah ini membuat dirinya terasa lebih bugar.
"Saya sangat senang dengan adanya program tidur siang ini, karena biasanya saya ngantuk dan capek saat siang," kata Kinanti.
"Setelah tidur saya jadi lebih semangat," sambungnya.
Untuk diketahui, full day school adalah program yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI pada tahun 2017 silam.
Meski full day, kegiatan belajar mengajar dari sistem ini tidak berlangsung nonstop dari pagi hingga malam.
ada rilis Permendikbud Nomor 23 Tahun 2017 dijelaskan bahwa full day school artinya hari sekolah harus berlangsung 8 jam per hari.
Dimulai dari Senin sampai Jumat mulai pukul 06.45-15.30 WIB, dengan durasi istirahat setiap dua jam sekali.
Durasi KBM ini juga sesuai dengan Kurikulum Tahun 2013.
Baca juga: SD Sidoarjo Suruh Siswa Tidur Siang 1 Jam di Kelas Viral, Tak Beri PR, Alasan Kebijakan Dikuak Guru
Perjuangan guru satu ini mendapat perhatian.
Guru itu bernama Lukas Kolo (37).
Lukas Kolo sudah satu dekade ini mengabdi di SMP Negeri Wini.
SMP ini terletak di Humusu C, Insana Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sekolah ini berada di perbatasan Indonesia-Timor Leste.
Lukas Kolo menjadi guru Bahasa Indonesia di SMP Negeri Wini sejak 10 tahun lalu.
Pada Agustus 2023 lalu, Lukas baru menerima lagi Surat Keputusan (SK) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Namun, hingga saat ini ia belum menerima gaji.
"Saya terima SK tanggal 7 Agustus 2023, sampai hari ini belum terima gaji. Mungkin pemerintah masih urus, karena terlalu banyak peserta,” ungkap Lukas, melansir dari Kompas.com ( grup TribunJatim.com ).
Lukas tidak mengetahui secara pasti kapan akan menerima gaji.
Saat ini, dirinya hanya bisa menunggu saja.
Baca juga: Sosok Satpam yang Payungi Bu Guru Solat di Tengah Hujan, Aksi Panen Pujian: Bukan Tentang Siapa Kamu
Untuk bertahan hidup, Lukas mengandalkan kerja sampingan dengan menjadi pekerja kebun dan menjual hewan.
Di SMP Negeri Wini ini, Lukas bersama keluarganya sengaja tinggal di ruang perpustakan yang dialihfungsikan menjadi mes.
Hal tersebut demi menghemat biaya transportasi dari rumahnya di Bakitolas yang jaraknya sekitar 25 kilometer ke SMP Negeri Wini.
“Pulangnya kalau ada keperluan saja. Ya kadang satu bulan sekali. Yang menginap di mes ada tiga guru, termasuk saya,” ungkapnya.
Baca juga: Guru SD Digaji Rp300 Ribu Sebulan, di Kwitansi Tertulis Rp9 Juta, Ketum Forgupaki: Suka-suka Kepsek
Lukas mengungkapkan, dalam proses belajar mengajar, setiap guru harus membeli buku referensi tambahan dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk siswa.
Lukas pun meminta Pemerintah Indonesia memperhatikan tenaga pengajar di pelosok negeri yang jauh dari kata sejahtera.
Apalagi di wilayah perbatasan banyak tenaga guru honorer.
“Karena di sini banyak guru honorer. Tentunya pemerintah harus membuka mata. Karena, tanpa guru, dunia bisa mati. Guru yang bisa mencerdaskan bangsa,” katanya.
“Kebutuhan sangat menuntut, tapi pemerintah kurang memperhatikan, itu kendala kami di situ. Jadi, kami mohon supaya, untuk ke depan, perhatikan guru,” ucap Lukas melanjutkan.
---
Berita Jatim dan Berita Viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com