Murni pun sempat mencari Harun Al Rasyid di rumah teman-temannya, sementara sang suami masih bekerja, tetapi hasilnya nihil.
Didin Wahyudin dan Murni pun memutuskan untuk bersama mencari Harun Al Rasyid pada Kamis sore setelah salat dan berbuka puasa.
Di tempat Harun Al Rasyid biasa berkumpul dengan teman-temannya, Murni mendapat sebuah informasi.
"Terakhir dapat informasi itu di Asem, di tempat laundry, ya memang di situ banyak teman-temannya. Saya bilang, 'Dek, maaf, lihat Harun enggak?' Saya gituin."
"'Oh iya, Bu, semalam kita ikut...' Kita katanya, tapi saya juga enggak tahu anak-anak itu, orang namanya kenal sekilas-sekilas doang'," kata Murni dalam wawancara TV One untuk program 'Kabar Petang' pada 27 Mei 2019.
Teman Harun Al Rasyid, Angga, membeberkan kronologi penembakan yang menewaskan Harun.
Menurut Angga, insiden bermula saat Harun Al Rasyid mengajaknya pergi ke kawasan Slipi untuk melihat kerusuhan, Rabu (22/5/2019).
"Dari siang sampai malam sama saya. Siang Harun ngajakin ke warteg, habis itu Harun ngerencanain ke sana (Slipi)."
"Dia bilang, 'Ayo kita lihat di Slipi yang perang'," ungkap Angga menirukan ucapan Harun Al Rasyid.
Saat itu Angga menuturkan, Harun Al Rasyid sempat terkena lemparan gas air mata petugas di bagian pahanya.
Angga lantas mengajak Harun Al Rasyid untuk menjauh dari lokasi agar bisa mengobati lukanya.
Tetapi, menurut Angga, Harun Al Rasyid bersikukuh ingin kembali ke lokasi dan menyaksikan kerusahan meski hari sudah malam.
Sayang, pada pukul 22.00 WIB, Angga kehilangan jejak Harun Al Rasyid.
Baca juga: Arti Kata Wakanda No More, Istilah Gaul Viral setelah Disebut Anies Baswedan saat Debat Capres 2024
Didin Wahyudin kemudian mendapat telepon dari seorang relawan yang merupakan teman kakak Harun.
Ia diminta mencocokkan foto Harun Al Rasyid dengan foto mayat yang ada di Rumah Sakit Dharmais.