"Bukan rahasia lagi kalau bu Khofifah dalam pilpres ini cenderung mendukung paslon nomor 2," kata Mochtar W Oetomo saat dikonfirmasi terpisah.
"Tanda itu bukan hanya dengan kendaraan mesin relawan JKSN, namun dalam berbagai kesempatan juga diperlihatkan. Di antaranya, ketika bertemu Muslimat dan berbagai elemen masyarakat yang lain," katanya.
Ketokohan Khofifah disebut juga cukup strategis dalam menggaet pemilih di Jawa Timur.
"Bu Khofifah memiliki kendali kekuatan memobilisasi masyarakat untuk mendukung paslon nomor 2," kata Pakar Politik Universitas Trunojoyo Madura ini.
Turunnya Khofifah di dalam mesin pemenangan pilpres dianggap memiliki relevansi dengan persiapan Pemilihan Gubernur Jawa Timur di akhir 2024 mendatang. Mengingat, Khofifah yang saat ini masih menjadi Gubernur Jatim periode pertama memiliki kesempatan kembali mencalonkan diri.
Saat ini, Khofifah telah memulai persiapan tersebut dengan mengamankan tiket calon gubernur dari empat partai berbeda.
Menariknya, keempat partai tersebut juga merupakan partai pengusung Prabowo-Gibran, yakni Gerindra, Golkar, Demokrat, dan PAN.
"Sehingga, ini semacam simbiosis mutualisme. Bu Gubernur telah mendapatkan rekomendasi, sedangkan paslon nomor 2 pun juga mendapatkan dukungan Khofifah beserta kekuatannya, khususnya yang ada di Jatim," kata Direktur SSC ini.
"Namun, apakah pilgub akan sesederhana itu? Tentu tidak. Dari tahun ke tahun, kontestasi pilgub selalu terkait dengan hasil pilpres. Jadi, peta yang sesungguhnya bisa dilihat saat pilpres selesai," katanya.
Untuk diketahui, melalui acara silaturahmi dan konsolidasi, Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) mendeklarasikan dukungan untuk pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden, Prabowo-Gibran di Pondok Pesantren (PP) Amanatul Ummah Surabaya, Sabtu (30/12/2023) Malam.
Dukungan ini sebagai bentuk solidaritas para kiai dalam JKSN yang menilai Prabowo-Gibran berkompeten untuk membangun Indonesia.
"Jika sampai terjadi perang dunia ketiga, maka yang paling punya kompeten keahlian untuk mengatasi itu, menempatkan Indonesia pada posisi yang benar dan menyelamatkan Indonesia adalah pasangan Prabowo-Gibran,” kata Pengasuh PP Amanatul Ummah, Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim.
Sebelumnya, Khofifah juga mengatakan, akan menyampaikan arah politiknya di Pilpres 2024 pada Januari saat ini.
Ketua Muslimat PP Nahdlatul Ulama tersebut, akan menyampaikan hal tersebut selepas melaksanakan ibadah umrah.