Namun karena biaya mendaftar besar, akhirnya ia tidak jadi maju menjadi calon kepala desa.
Tak berhenti sampai di situ, Erfin Dewi Sudanto juga sempat maju dalam Pilkades Desa Kajar.
Akan tetapi ia tak lolos di tahap administrasi karena menurutnya mendapat penjegalan.
"Tahun 2021 kemarin saya nyalon lagi, tapi di Desa Kajar, tapi tidak jadi dan ada pada posisi nomor dua," terang dia.
Setelah itu Erfin Dewi Sudanto mendatangi salah satu ketua partai di Bondowoso.
Saat itu, ia ditawari untuk maju sebagai anggota DPRD lantaran sosoknya dikenal baik dan memiliki massa di daerah pemilihannya.
Namun Erfin Dewi Sudanto mengaku tak memiliki modal sama sekali.
Ia blak-blakan mengaku jika kondisi ekonominya tengah terpuruk.
"Saat itu saya bilang apa adanya, saya sekarang tidak punya apa-apa. Kondisi ekonomi saya ambruk total, mohon maaf jangan paksa saya nyaleg, karena biaya besar," ungkap dia.
Akan tetapi, ketua partai di Bondowoso tersebut meyakinkan dirinya akan membantu dengan berbagai program.
Hal itulah yang membuat Erfin akhirnya sepakat untuk maju sebagai caleg DPRD Bondowoso.
"Setelah terjun di lapangan, warga sudah banyak yang tahu saya mau maju di Pileg."
"Setelah pemberkasan kurang dua bulan, saya tidak dikasih kabar, ternyata saya digeser, ada yang mengganti posisi saya," ungkap Erfin.
Lalu Erfin bertemu dengan salah satu temannya yang juga caleg dari PAN di Kabupaten Banyuwangi.
"Besok paginya saya sowan ke Ketua PAN, setelah bertemu, beliau mengiyakan saya untuk maju sebagai caleg," tuturnya.
Baca juga: Tak Pasang Baliho, Caleg Nganjuk Kampanye Sambil Service TV, Yakin Raup Suara: Siap Jalankan Takdir