Berita Kabupaten Blitar

Kisah Perajin Gitar Asal Blitar, Bermula dari Hobi dan Cita-cita sampai Dapat Pesanan dari Amerika

Penulis: Samsul Hadi
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perajin gitar asal Desa Selokajang, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, Hariyanto sedang menyetel ukulele karyanya di rumahnya, Rabu (24/1/2024). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Samsul Hadi

TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Meski sempat tertunda, Hariyanto (35), akhirnya bisa mewujudkan cita-citanya sejak kecil, yaitu, menjadi perajin gitar.

Alat musik petik karya pria asal Desa Selokajang, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, itu, kini sudah dikenal di pasar Indonesia bahkan luar negeri.

"Sejak kecil memang punya angan-angan ingin menjadi perajin gitar. Awalnya, melihat liputan di televisi soal perajin gitar. Sejak itu, terinspirasi ingin membuat gitar. Tapi baru terwujud pada 2015," kata Hariyanto saat ditemui di rumahnya, Rabu (24/1/2024).

Hariyanto menggunakan rumahnya sebagai galeri sekaligus bengkel pembuatan gitar.

Tidak hanya gitar, ia juga membuat semua alat musik petik, seperti ukulele, selo, contrabass, biola dan mandolin.

Sejumlah gitar, ukulele dan biola terlihat dipajang berjajar menempel pada dinding di ruang depan rumah Hariyanto.

Di belakang ruangan yang menjadi galeri, juga terdapat beberapa gitar dan ukulele setengah jadi yang ditumpuk di kursi dan meja.

"Di belakang ruang galeri ini menjadi tempat finishing, untuk pemasangan senar dan setting gitar. Kalau bengkel produksinya di belakang," ujarnya.

Hariyanto menunjukkan bengkel pembuatan alat musik di ruang bagian belakang rumahnya.

Begitu masuk bengkel, terlihat tumpukan lembaran kayu yang menjadi bahan pembuatan alat musik di beberapa sudut ruangan.

Sebagian lembaran kayu disandarkan pada dinding ruangan.

Beberapa alat produksi seperti gergaji, bor, mesin pemotong dan mesin amplas tertata tidak beraturan di ruangan.

Baca juga: Modal Rp 350.000, Warga Kediri Sukses Usaha Keripik Pisang dan Gadung, Kayu Bakar Jadi Andalan

Di bengkel itu juga terlihat beberapa gitar, ukulele dan biola masih setengah jadi yang posisinya juga tidak beraturan.

"Kondisi bengkelnya berserakan. Saya memang bekerja sendiri," katanya.

Halaman
123

Berita Terkini