TRIBUNJATIM.COM - Berikut ini arti kata golput yang populer menjelang Pemilu.
Bulan Februari 2024 ini kita akan menentukan sosok pemimpin Indonesia untuk lima tahun ke depan.
Untuk itu, masyarakat diminta untuk tidak golput.
Satu suara menentukan masa depan bangsa Indonesia.
Golput sendiri bisa saja dilakukan oleh sebagian orang.
Golput adalah istilah yang populer dan semakin ramai diperbincangkan di masa-masa menjelang pemilihan umum (pemilu) atau pemilihan kepala daerah (pilkada).
Dari tahun ke tahun, golput selalu menjadi persoalan karena dianggap mengganggu jalannya pesta demokrasi tanah air.
Golput sendiri selalu diidentikkan dengan sikap masyarakat yang cuek, apatis, atau tidak ingin terlibat dalam situasi politik.
Hal tersebut kemudian menyebabkan seseorang enggan untuk berpartisipasi dalam pemilihan umum.
Lantas, apa yang dimaksud dengan golput?
Baca juga: 8 Hari Lagi Pilpres 2024, CEK Survei Elektabilitas Capres-Cawapres Terbaru, Anies Salip Prabowo
Pengertian dan sejarah singkat golput
Dilansir dari laman Pusat Edukasi Antikorupsi KPK, istilah golput atau golongan putih pertama kali populer ketika menjelang Pemilu 1971.
Pada Juni 1971, sekelompok mahasiswa, pemuda, dan pelajar berkumpul di Balai Budaja Djakarta. Mereka memproklamirkan berdirinya "Golongan Putih" sebagai gerakan moral.
Hal tersebut dipicu akibat perasaan bahwa aspirasi politik mereka tidak terwakili oleh wadah politik formal saat itu.
Di antara tokoh-tokoh yang menjadi motor gerakan itu, ada Adnan Buyung Nasution dan Arief Budiman.