Satu faktor yang tak dipungkiri adalah tampilnya Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres nomor urut 1.
Hal ini membuat kader PKB bergerak dalam upaya pemenangan.
Meskipun, hasil suara paslon Anies-Muhaimin saat ini masih tertinggal.
Faktor lain yang disebut Fauzan juga berpengaruh pada suara partai adalah upaya merawat konstituen.
"Sudah rezekinya PKB kali ya. Berkah konsisten merawat konstituen, sehingga PKB kembali dipercaya memikul amanat dari mereka," terang Ketua Fraksi PKB DPRD Jatim tersebut.
Dikonfirmasi terpisah, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Jatim tak memungkiri potensi turunnya suara mereka di Pemilu 2024 ini. Termasuk juga potensi melorot sebagai pemenang pemilu.
Namun, PDIP Jatim menegaskan masih akan menunggu hasil resmi.
"Saat ini kami terus kawal, apakah penurunan ini secara fair (adil) atau ada cerita lain," kata Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim, Budi Sulistyono alias Kanang kepada TribunJatim.com saat dihubungi dari Surabaya, Minggu (25/2/2024).
Mengawal penghitungan suara ditegaskan Kanang bakal terus dilakukan.
Tujuannya memastikan proses pemilu berjalan adil sesuai ketentuan.
"Akan kami kawal, kami punya kamar hitung sendiri," ujar politisi senior PDIP tersebut.
Kanang juga belum membeber rinci prediksi perolehan kursi jika berkaca dari hasil hitung sementara ini.
Namun, kalaupun ada potensi penurunan kursi, Kanang yakin tidak akan merosot tajam.
Prediksi Kanang, bisa turun hanya dua atau tiga kursi dibanding pemilu sebelumnya.
Berkaca dari persaingan beberapa dapil di Jawa Timur, perolehan kursi PDIP memang terancam turun.
Misalnya Dapil Jatim I yang meliputi Kota Surabaya, sejauh ini PDIP berpotensi hanya mendapat dua kursi atau turun satu kursi dibanding Pemilu 2019.
"Kita lihat hasilnya nanti," pungkas mantan Bupati Ngawi dua periode tersebut.