"Ketersediaan stok gabah di tingkat produsen terpantau tersedia terbatas, khususnya gabah untuk bahan baku beras premium."
"Sedangkan stok gabah untuk jenis beras asalan terpantau tersedia cukup," kata Wahyu.
Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai, kenaikan harga beras yang mencapai 7,7 persen year to date (ytd), perlu diwaspadai.
Menurut Menkeu, kenaikan harga beras tersebut mempunyai potensi menyumbang peningkatan inflasi pada komoditi pangan yang bergejolak atau volatile food.
"Hingga 21 Februari, beras kita telah mencapai rata-rata harga di angka Rp15.175. Ini yang memberikan kontribusi terhadap inflasi volatile food di dalam headline inflasi kita," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa di Jakarta, Kamis (22/2/2024), seperti dikutip dari Antara.
Dia mencatat, hingga akhir Januari 2024, inflasi terhadap volatile food Indonesia di angka 7,2 persen secara tahunan (yoy).
Namun menurut dia, saat ini tingkat inflasi Indonesia masih relatif aman, bahkan cenderung lebih rendah dibandingkan negara-negara maju lainnya.