Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Umat Katolik di Kabupaten Tulungagung menggelar ibadah jalan salib, untuk memperingati Jumat Agung, di SMA Katolik Santo Thomas Aquino, Jumat (29/3/2024).
Secara khusyuk, umat Katolik dari Gereja Santa Maria Tulungagung mengikuti ibadah ini.
Jalan salib menggambarkan penderitaan Tuhan Yesus, mulai dari ditangkap, diadili, hingga dipaksa memanggul salib menuju Bukit Golgota tempat penyalibannya.
Selama proses ini, ada 14 perhentian hingga penyaliban dan kematiannya.
"Kita saksikan seorang pemimpin, mudahnya begitu, yang mau mengorbankan diri untuk keselamatan manusia," jelas Romo Paroki Santa Maria Tulungagung, Thomas Aquino Joko Nugroho.
Lanjut Romo Joko, makna jalan salib, secara manusiawi meminta umat turut berjuang untuk mencapai cita-cita iman Katolik.
Cita-cita kehidupan kekal harus diperjuangkan, seperti Yesus memperjuangkan pengutusannya, untuk penebusan umat manusia dengan mengorbankan dirinya sendiri.
Yesus mewartakan harus wafat dengan penderitaan yang berat, tetapi menjanjikan kehidupan kekal yang mulia.
Baca juga: Jumat Agung, Orang Muda Katolik Gelar Visualisasi Jalan Salib di Gereja St Yohanes Pemandi Malang
"Kalau bahasa Paulus kepada jemaat Roma bab 8 ayat 18, penderitaan zaman ini tidak sebanding dengan kemuliaan yang akan diperoleh, di kala kita berani meneladani Yesus," tegasnya.
Umat Katolik Tulungagung melanjutkan dengan ibadah penyembahan salib pada Jumat sore.
Masih menurut Romo Joko, sebenarnya ibadah ini sudah diumumkan kepada seluruh umat.
Namun karena tidak ada keharusan, sehingga umat yang hadir tidak sebanyak pada ibadah biasanya.
Perayaan akan dilanjutkan dengan pelayanan ekaristi dan perayaan Paskah pada Minggu (31/3/2024) pagi.
"Ada pesta Paskah untuk anak-anak. Seperti menghias dan mencari telur Paskah," tandas Romo Joko.