"Ini menjadi tantangan, sebab tidak mudah untuk melepas posisi dewan bagi yang baru terpilih," kata anggota Komisi E DPRD Jatim ini.
Karenanya, Cak Dedi yang akan mengakhiri masa tugas di DPRD Jatim akhir tahun inipun mengaku relatif tak memiliki beban apabila dipercaya untuk running di pilkada.
"Semua memiliki kans yang sama. Namun, dinamikanya akan jauh berbeda," tandasnya.
Sekalipun demikian, mantan Wakil Ketua Komisi A DPRD Jatim ini mengakui, mekanisme pencalonan di partainya akan bergantung di DPP.
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto akan menjadi penentu soal siapa yang akan diusung di pilkada.
"Kalaupun nanti ada usulan dari DPC maupun DPD, nama (calon) tersebut masih bersifat rekomendasi. Sehingga, pada akhirnya DPP lah yang akan berwenang untuk memutuskan soal figur yang diusung," kata anggota DPRD dari Dapil Jatim 1 (Surabaya) ini.
Cak Dedi bukanlah tokoh asing bagi masyarakat Surabaya.
Wakil Ketua DPD Gerindra Jawa Timur ini merupakan anggota DPRD Jatim dari Dapil Jatim 1 (Surabaya) dari hasil Pemilu 2019 lalu.
Pada Pemilu 2024, Cak Dedi kembali maju di pemilihan legislatif untuk DPRD Jatim dan mendapatkan 20.721 suara serta berhasil menempati peringkat kedua perolehan suara terbanyak Gerindra di dapil tersebut (di bawah Cahyo Harjo Prakoso).
Sekalipun demikian, Cak Dedi gagal kembali lolos ke DPRD Jatim karena Gerindra hanya berpeluang mendapatkan 1 kursi di dapil ini.