"Saat itu jalan sepi, tidak ada orang," ujar Hanafi saat diwawancarai di tokonya, Sabtu (18/5/2024) dikutip dari TribunJabar.id.
Meski masih berjaga ditokonya, Hanafi mengaku tak tahu secara pasti detik-detik kejadian nahas kala itu.
Hanafi mengatakan, dirinya hanya menyaksikan saat proses evakuasi Vina dan Eki.
Saat evakuasi, Hanafi mengaku tak melihat sepeda motor yang digunakan keduannya.
Baca juga: Sosok Sunjaya Purwadi Mantan Bupati Cirebon, Diduga Berkaitan dengan Kasus Vina, Pernah Kena OTT KPK
"Jadi pas ramai-ramai itu, ada penemuan mayat saja di jembatan, baru saya ikut di kerumunan itu. Saya cuma lihat pas proses evakuasinya. Ada dua orang, waktu itu, sudah tidak ada sepeda motornya," katanya.
Ia mengatakan, bahwa saat itu sempat terdengar bahwa kejadian tersebut melibatkan geng motor yang marak di daerah tersebut.
"Dengar-dengar cuma anak geng motor saja. Waktu itu lagi ramai-ramainya geng motor, tapi saya tidak tahu nama kelompoknya," jelas dia.
Lebih lanjut, Hanafi mengaku baru mengetahui kejadian tersebut merupakan kasus pembunuhan hanya melalui berita di televisi baru-baru ini.
Diketahui, Vina dibunuh oleh 11 orang yang disebut-sebut merupakan anggota geng motor di Jalan Raya Talun, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada Sabtu (27/8/2016) malam.
Vina ditemukan di lokasi tidak jauh dari mayat kekasihnya, Eki yang juga menjadi korban kebrutalan geng motor.
Ketika itu, Eki masih berusia sama dengan Vina yakni 16 tahun.
Jasad Vina dan Eki dibuang di bawah jembatan layang.
Tujuannya untuk mengelabui bahwa seakan-akan kedua korban meninggal dunia karena mengalami kecelakaan tunggal.
Ayah Eki Buka Suara
Iptu Rudiana, ayah dari almarhum Muhammad Rizki Rudiana atau Eki, buka suara usia kasus ini kembali disorot publik.