Namun nyawa sang Ketua OSIS tidak dapat ditolong dan dinyatakan meninggal dunia.
Hal itu disampaikan Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Klaten, Syahruna.
Ia mengungkap dugaan penyebab meninggalnya Fajar Nugroho akibat listrik dari pompa air.
Syahruna mengatakan, dugaan penyebab tersebut berasal dari laporan tim TRC.
Fajar Nugroho, saat di kolam masih sempat bercanda dengan teman.
Namun selang beberapa detik tiba-tiba korban mengalami kesulitan dan tenggelam.
"Pada pendalaman lebih lanjut, diduga korban menginjak pompa air kolam dan tersengat aliran listrik," ujar Syahruna.
Lebih lanjut, setelah korban terlihat kesulitan, teman korban lalu berusaha membantu dengan menceburkan diri ke kolam untuk menolong.
Atas kejadian ini, Syahruna memberikan saran dan rekomendasi kepada pihak sekolah.
"Lebih memperhatikan, mengidentifikasi dan memetakan area-area yang memiliki unsur berpotensi membahayakan jiwa, melakukan tindakan untuk mengurangi risiko yang bisa muncul," ucapnya.
"Juga lebih memperhatikan kegiatan yang dilakukan oleh para penghuni."
"Terutama para siswa saat melakukan kegiatan baik formal maupun non formal, yang dilakukan di area atau wilayah sekolahan," pungkasnya.
Fajar Nugroho yang meninggal pada Senin (8/7/2024), dimakamkan Selasa (9/7/2024).
Salah satu pihak keluarga, Suparno (53), mengungkap pemakaman mendiang Fajar Nugroho dilakukan jam 11 siang.
"Pemakaman jam 11.00 WIB," ujar Suparno.