TRIBUNJATIM.COM - Seorang pria di Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur akhirnya menghuni Rumah Sakit Jiwa (RSJ) setelah mengalami penyiksaan.
Hal itu lantaran pria ini disebut-sebut sebagai seorang yang punya ilmu kebal fisik
Disiksa secara tak manusiawi selama 3 bulan terhitung sejak Maret 2024 oleh 30 orang.
Meski disiksa dan disekap, pria satu ini akhirnya tetap bertahan.
Hal ini membuat MRR (23) disebut oleh para penganiaya yang menyekapnya punya ilmu kebal.
MRR disiksa 30 orang di sebuah cafe di Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur sejak Maret 2024.
Penyekapan dan penyiksaan dilakukan karena masalah utang piutang.
Bermula dari utang yang membengkak hingga Rp 300 juta, pria inipun mengalami penyiksaan.
Paman korban bernama Yusman mengatakan tuduhan itu dilontarkan para pelaku penyekapan karena MRR bertahan setelah disiksa secara keji dengan berbagai cara selama tiga bulan.
Padahal akibat berbagai bentuk penyiksaan dilakukan para pelaku, MRR mengalami luka berat fisik dan psikis sehingga harus menjalani perawatan lebih lanjut untuk pemulihan.
"Kata pelaku anak ini punya ilmu kebal. Makanya mereka sempet menyuruh (MRR) banyak makan sate," kata Yusman saat dikonfirmasi di Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu (10/7/2024), seperti dikutip TribunJatim.com dari TribunJateng.com, Kamis (11/7/2024).
Baca juga: Dikira Diculik, Pria Hilang 26 Tahun Akhirnya Ditemukan di Dekat Rumah, Ternyata Disekap Tetangga
Para pelaku meminta MRR memakan sate lantaran percaya seseorang yang kebal memiliki pantangan menyantap sate, dan sajian tersebut berkhasiat meniadakan kekuatan ilmu kebal.
Tak sampai di situ, para pelaku juga sempat memanggil sosok dianggap memiliki pengetahuan terkait hal gaib untuk memastikan tuduhan mereka bahwa MRR kebal.
Kepala belakang MRR bahkan dihantam tabung gas ukuran 3 kilogram, dipukul tong sampah berbahan besi, jari kakinya diinjak kursi panjang lalu diduduki 10 orang secara bersamaan.
"(Pelaku) Memanggil orang yang mengerti susuk. Namanya (korban) enggak pakai apa-apa (hal gaib) ya tenang-tenang saja anaknya. Tapi tetap disiksa di luar akal sehat," ujarnya.