Sudah dilakukan pertemuan dengan 10 orangtua anak yang diduga dilecehkan dan disepakati S diusir dari kampung tersebut pada Kamis (18/7/2024).
Sementara, istri dan dua anaknya tetap di rumah karena anak-anaknya masih kecil.
S diusir karena khawatir psikologi para korban terganggu.
"Yang meninggalkan lokasi itu yang cuma yang pria, anak dan istrinya masih di rumah.
Mungkin menunggu sudah mapan terlebih dahulu," kata dia.
Subariman mengatakan, kondisi para korban berangsur-angsur membaik, meski saat dibicarakan kembali mengenai kasus itu, ada anak yang murung.
Baca juga: Kakek Cabul di Jember Divonis Lebih Ringan dari Tuntutan, Mayoritas Korbannya Bocah TK dan SD
Kasat Reskrim Polres Gunungkidul, AKP Ahmad Mirza mengatakan, penyidik masih memeriksa S dan para saksi untuk melengkapi bukti sebelum diserahkan ke kejaksaan.
Dua alat bukti berupa baju dan hasil visum korban juga telah dikantongi polisi.
Sebelumnya, tersangka S juga sudah diusir dari kampungnya oleh warga
Kasus mencuat usai empat keluarga korban melaporkannya ke polisi.
PJ Lurah setempat juga menyebut bahwa pihaknya telah menerima informasi terkait dengan belasan anak didik S yang dilecehkan.
Baca juga: Keluarga Santriwati Korban Kiai Cabul asal Bawean Gresik Tolak Upaya Mediasi Tersangka
Namun pada awalnya S enggan mengakui perbuatan bejatnya.
"Yang bersangkutan mengakui tangannya geser nyenggol," ujar Subariman, dikutip dari Tribun Jateng.
Pertemuan dengan 10 orang tua korban telah dilaksanakan dan S diusir dari kampung.
Sementara istri dan dua anaknya masih berada di rumah.