TRIBUNJATIM.COM - Sosok mahasiswi Unnes bernama Dini Nur Kholisah menjadi viral karena pekerjaannya.
Selama ini ia membuka jasa antar jemput dan titip.
Dari pekerjaan itu, Dini bisa meraup omset puluhan juta rupiah.
Jasanya pun memiliki sejumlah kelebihan dibanding layanan aplikasi online.
Selain harga yang lebih murah, jasa yang ditawarkan pun juga dinilai lebih lengkap dan beragam.
Sehingga, banyak pelanggan yang memanfaatkan jasa anjem dan jastip untuk kebutuhan sehari-hari.
Biasanya, jasa ini kerap ditemui di kampus-kampus Kota Semarang.
Salah satunya, kampus Universitas Negeri Semarang (Unnes).
Salah satu jasa anjem dan jastiper, Dini Nur Kholisah, memiliki banyak kejadian unik selama menyediakan jasa anjem dan jastip.
Mahasiswa jurusan Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Fakultas Kedokteran (FK) Unnes itu mengaku, kerap kali mendapat pesanan untuk memintakan tanda tangan ke dosen.
Untuk tarifnya, Dini tidak mematok harga yang pasti. Melainkan berdasarkan dengan kesulitan maupun lama waktu saat menemui dosen.
"Sebenarnya tarifnya seikhlasnya, kadang ada yang nagasih Rp 45.000 sampai Rp 50.000," ucap Dini, Selasa (10/9/2024), melansir dari Kompas.com.
Baca juga: Fakta Mahasiswi Berhenti Kuliah usai Ayah Ditipu, Diduga Jual Kisah Sedih demi Hedon: Banyak Korban
Dini mengatakan, berkas-berkas tanda tangan yang dibawanya itu bukanlah berkas yang amat penting.
Namun, berkas pendukung seperti berkas magang, beasiswa, hingga kartu studi.
Bahkan, Dini juga tidak menjamin bisa memintakan tanda tangan dosen di seluruh fakultas.