Pedagang Baso Aci Sakit Hati setelah Ditagih Utang, Malah Bunuh dan Masukkan Nenek ke Karung

Editor: Torik Aqua
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pedagang baso aci bunuh seorang nenek akibat sakit hati usai ditagih utang, dan (kiri) penampakan kios milik terduga pelaku pembunuhan yang mayatnya dalam karung di Pasar Cikurubuk, Kota Tasikmalaya diberikan police line oleh petugas gabungan

Sementara itu kasus utang berujung maut juga pernah terjadi di Sumatera Utara.

Kasus pembunuhan seorang pria yang ditemukan meninggal di Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara ternyata bermotif utang pasangan sesama jenis.

Dalam kasus ini, polisi menangkap pelaku bernama Boy Sandi Hutauruk (38).

Pelaku telah membunuh korban yang bernama Monika Hutauruk (45), warga Desa Hutauruk Hasundutan, Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Taput, Sumatera Utara.

Diketahui, korban ditemukan meninggal di Asrama Akper Tarutung.

Baca juga: Kerangka Manusia Terbungkus Terpal Ditemukan di Pinggir Tol di Sidoarjo, Diduga Korban Pembunuhan

Ia sempat diduga meninggal dunia karena serangan jantung.

Pelaku yang membunuh korban berhasil ditangkap pada Sabtu (31/8/2024) yang bernama Boy Sandi Hutauruk (38).

Pelaku warga Dusun Lumban Rihit, Desa Hutauruk Hasundutan, Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Taput.

Korban yang ditemukan meninggal dunia di Jalan Kolonel Liberty Malau, Kecamatan Tarutung, Kabupaten Taput pada Jumat (30/8/2024) pukul 13.00 WIB dipastikan korban pembunuhan.

 Kapolres Taput AKBP Ernis Sitinjak mengungkapkan, Monika Hutauruk (45) tewas karena dibunuh.

Selanjutnya, Kasat Reskrim Polres Taput AKP Delianto Habeahaan menjelaskan, korban diketahui meninggal di asrama setelah mendapat laporan dari salah seorang saksi yang bernama Faisal.

 "Setelah mendapat laporan itu, petugas kita pun langsung turun ke lokasi untuk melakukan olah TKP. Saat tiba di TKP, korban ditemukan dengan posisi terlentang dan mengeluarkan darah dari hidung dan mulut," ujar AKP Delianto Habeahaan, Senin (2/9/2024).

"Lalu kita melakukan visum di RS Tarutung dan hasilnya pun diduga kuat bahwa tewasnya korban akibat perbuatan tindak pidana," sambungnya.

Ia jelaskan, awalnya keluarga korban menganggap, korban meninggal bukan karena dugaan pembunuhan.

Bahkan mereka menganggap korban meninggal karena penyakit jantung karena sudah pasang ring jantung dan sempat menolak dilakukan otopsi mayat.

Halaman
1234

Berita Terkini