Berita Bondowoso

Momen Ratusan Pelajar Bondowoso Mencolet Batik di Kain Raksasa, Sambut Hari Batik Nasional

Editor: Samsul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ratusan pelajar SMA dan SMP sederajat di Bondowoso mencolet batik sepanjang 100 meter bersama-sama, di sekitaran Monumen Gerbong Maut, Minggu (29/9/2024).

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sinca Ari Pangistu

TRIBUNJATIM.COM, BONDOWOSO - Ratusan pelajar SMA dan SMP sederajat di Bondowoso mencolet batik sepanjang 100 meter bersama-sama, di sekitaran Monumen Gerbong Maut, Minggu (29/9/2024).

Acara tersebut dilaksanakan dalam rangka menyambut hari batik nasional yang jatuh setiap tanggal 2 Oktober.

Terlaksananya acara ini merupakan kolaborasi antara Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbupora) dalam hal ini Pengurus Harian Ijen Geopark (PHIG) bersama Asosiasi Pengrajin dan Pengusaha Batik Bondowoso.

Menurut salah seorang pembatik dari Griya Daweaa Batik, Muhammad Badrus Salam, kain batik yang dicolet ini panjangnya yakni 10x10 meter.

Motifnya khas Bondowoso yang merupakan perpaduan beberapa pembatik, dan di tengah motif ada logo Ijen Geopark.

Baca juga: Gegara Anaknya Dicubit di Sekolah, Wali Murid di Bondowoso ini Polisikan Guru

"Ini ada tiga layer, itu satu rangkaian satu bagian," jelasnya.

Ia menjabarkan mencolet sendiri merupakan proses pewarnaan batik dengan menggunakan kuas.
Dan dalam pencoletan hari ini pihaknya menggunakan pewarnaa hingga sekitar 15 liter.

"Ada warna Peach, hijau, merah, orange," ujarnya.

Baca juga: Dari Limbah Jadi Karya, Ienda Artandcraft Angkat Nama Bondowoso ke Level Dunia

Nantinya, lembaran kain batik ini akan dibentangkan di objek wisata, Kawah Wurung pada 2 Oktober 2024 atau tepat pada saat peringatan hari batik nasional.

Pj Bupati Bondowoso, Muhammad Hadi Wawan Guntoro, mengatakan, apresiasi atas terlaksananya kegiatan yang menggali potensi Bondowoso ini.

Melalui momen ini, menjadi semangat untuk mengangkat batik Bondowoso dengan ciri khasnya. Mulai dari daun kopi, daun singkong, motif blue fire dan lainnya.

Baca juga: Marak Sepeda Listrik, Polres Bondowoso Imbau Warga Tak Bawa ke Jalan Raya

"Itu yang saya minta didaftarkan segera ke Kemenkumham. Sebagai identitas khasnya Bondowoso," tuturnya.

Ia pun mengaku sangat berbangga juga atas keterlibatan para pelajar. Karena
bisa menjadi ajang edukasi untuk mencintai batik Bondowoso.

Sehingga, mereka bisa terinspirasi, bekresasi membuat ragam lain yang mengeksplore tema-tema kearifan lokalnya Bondowoso.

"Mengangkat tema-tema kearifan lokal," ungkapnya.

Baca juga: Ketua DPC Partai Garuda Bondowoso Terseret Sepeda Motor 40 Meter, Pergoki Perusak Banner Paslon

Selanjutnya, pria yang kini juga menjabat sebagai Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Jatim itu mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya juga akan mewajibkan seluruh ASN di lingkungan Pemkab agar wajib punya batik khas Bondowoso.

"Kebanggan buat kita semua. Pasti UMKM akan hidup. Dari kita, untuk kita,oleh kita," urainya.

Baca juga: Siswa SMP Tewas Paha Membiru usai Dihukum Guru Squat Jump 100 Kali, Pelatih Fisik Kecam Tak Pantas

Kanissa Zivara Nugroho, pelajar SMP Negeri 1 Bondowoso, mengatakan sangat senang dan bangga bisa ikut ambil bagian dalam acara membatik tersebut. Karena, selain bisa tahu batik Bondowoso. Sekaligus bisa belajar bagaimana proses membatik.

"Senang, ini momen pertama kalinya," pungkasnya.

Berita Terkini