TRIBUNJATIM.COM - Kasus pelecehan seksual di salah satu SMAN Pekalongan, Jawa Tengah, mencuat akhir-akhir ini.
Hal tersebut terbongkar ke publik setelah para siswa mendemo pelaku yang merupakan guru bimbingan konseling atau BK.
Usut punya usut, pelecehan seksual secara verbal ini pernah dilaporkan orang tua siswa pada 2010.
Lantas, seperti apa update kasus ini?
Simak 5 fakta pelecehan guru BK ke siswa SMA di Pekalongan.
Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com
Baca juga: Deretan Kasus Memilukan di Pondok Pesantren di Indonesia, Santri Disiram Air Cabai hingga Pelecehan
1. Pengakuan Korban
Salah satu korban pelecehan, NS, menceritakan apa yang ia alami.
Ia menuturkan, pelaku memanggil para siswi secara bergiliran ke ruang BK dengan alasan wawancara terkait kesehatan sekolah dan pencegahan kenakalan remaja.
Namun, pertanyaan yang diajukan justru menyimpang dari apa yang seharusnya ditanyakan.
"Pertanyaannya sangat pribadi, seperti mengetahui siswi tersebut sudah pernah ciuman, tanya warna celana dalam, dan bra ukuran berapa," ujarnya.
Bahkan, lanjut NS, ada rekannya yang diminta buka baju.
"Bahkan, ada teman saya yang disuruh buka baju. Jika tidak buka baju, guru tersebut tidak tahu ada bekas apa saja di dalamnya," kata NS kepada Tribun Jateng.
Bahkan, sejumlah siswi juga mengaku mendapat ancaman dari pelaku, apabila melaporkan, maka pelaku akan menyebarkan informasi pribadi mereka ke guru-guru yang lainnya.
"Kejadiannya itu saat saya duduk kelas 11 dan sekarang sudah kelas 12,"