TRIBUNJATIM.COM, BOJONEGORO - Calon Bupati nomor urut 2, Setyo Wahono berkomitmen untuk memperbaiki mutu pendidikan dan memberikan kesejahteraan bagi para guru, baik honorer maupun PNS atau P3K di Bojonegoro.
Putra seorang guru yang lahir di Desa Dolokgede tersebut memastikan, jika dirinya terpilih menjadi Bupati Bojonegoro akan meningkatkan kualitas pendidikan secara gratis.
Selain itu, kesejahteraan guru juga akan dioptimalkan.
“Tagline visi-visi saya makmur dan membanggakan. Makmur itu artinya sejahtera, gak ada masyarakat yang tidak bisa sekolah dan susah makan,” kata Wahono, Senin, (7/10/2024).
Pria yang menjadi salah satu pendiri lembaga Asosiasi Demokrasi dan Kesejahteraan Sosial (Ademos) itu juga menekankan pentingnya pendidikan gratis. Dengan begitu, masyarakat kurang mampu juga dapat menempuh pendidikan yang sama.
Baca juga: Pedagang Pasar Ngasem Dukung Wahono-Nurul Jadi Bupati Bojonegoro
Lebih lanjut, Wahono menerangkan pendidikan menjadi tanggung jawab negara sesuai UUD 1945. Dalam hal ini, pemerintah pusat dan pemerintah daerah menjamin terselenggaranya program wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya.
“Insyaalah kalau saya terpilih sebagai bupati sekolah SD, SMP dan SMA gratis. Ditambah biasiswa dan kesejahteraan para guru baik itu yang belum PNS maupun yang sudah PNS atau P3K,” ujarnya.
Seperti diketahui bersama, pasangan calon bupati dan wakil bupati, Setyo Wahono dan Nurul Azizah, hadir dengan membawa visi yang jelas. Salah satunya adalah akan menciptakan pendidikan yang merata dan berkualitas di seluruh penjuru Bojonegoro.
Baca juga: Harapan Pedagang Pasar Ngasem pada Cabup Setyo Wahono : Amanah, Membawa Kesejahteraan Rakyat Kecil
Paslon Wahono-Nurul memahami, bahwa pendidikan adalah kunci perubahan, dan hanya dengan pendidikan yang baik, Bojonegoro bisa mempersiapkan generasi muda yang siap bersaing di tingkat nasional dan global.
Wahono-Nurul juga memberikan perhatian khusus kepada para guru, terutama guru-guru swasta. Mereka memperkenalkan Kartu Guru, yang akan memberikan insentif tambahan bagi para guru TPQ, Madrasah Diniyah, dan PAUD.
Termasuk mereka juga berkomitmen untuk memberikan akses layanan BPJS Ketenagakerjaan, sebuah kebutuhan yang selama ini masih jarang diakses oleh guru-guru swasta. Dengan kesejahteraan yang lebih baik, guru diharapkan bisa lebih fokus dan termotivasi dalam mendidik generasi muda Bojonegoro.
Tak cukup di situ, Wahono-Nurul menawarkan program SiswaTop (Satu Siswa Satu Laptop). Program ini bertujuan untuk membekali setiap siswa dengan laptop agar mereka dapat mengikuti perkembangan teknologi dan siap menghadapi tantangan di dunia digital.
Dengan alat ini, siswa Bojonegoro diharapkan tidak hanya menjadi konsumen teknologi, tetapi juga mampu menggunakannya untuk belajar, berinovasi, dan berkembang.