Sistem lahan hemat air tersebut akan direplikasikan Risma ke kabupaten/kota lain, terutama di daerah-daerah yang kesulitan air di musim kemarau.
Dalam kesempatan itu, Risma juga membagikan pupuk organik cair (POC) kepada petani.
Menurut Risma, penggunaan POC menjadi salah satu solusi alternatif kelangkaan pupuk kimia bersubsidi yang selalu terjadi setiap tahun.
"POC ini juga lebih sehat dan hasil panen POC harga jualnya juga lebih tinggi, kalau kita menggunakan sistem ini saya percaya petani akan mendapat nilai tambah," ungkap Wakil Ketua DPP PDI Perjuangan ini.
Sementara itu, Mas Ipin sapaan akrab Mochamad Nur Arifin mengungkapkan, lahan padi hemat air tersebut merupakan inovasi petani untuk mengantisipasi terjadinya krisis iklim yang berdampak pada krisis pangan, karena kemampuan tanah untuk menyimpan air semakin menurun.
"Mereka, petani-petani idenya luar biasa, tanah digali 50 cm diberi lapisan semi permeabel, tanahnya dikembalikan di situ, ketika diisi air, airnya bertahan di situ, dan itu yang dulu lahan kering tidak bisa ditanam padi sekarang bisa panen sampai 4 kali dalam satu musim," ujarnya.
Perilaku tersebut juga menunjukkan adanya perubahan perilaku komunitas petani yang mulai memahami bahwa musim tanam tidak bisa diprediksi.