Selain drainase, aspek kerataan rumput lapangan juga tidak luput untuk diuji.
Tim penguji menggulirkan bola di beberapa area rawan, seperti sudut, tengah, dan area gawang.
Hasilnya, bola menggelinding sejauh 7 hingga 8 meter.
"Sangat penting buat memastikan aliran bola tetap lancar. Pemain bisa dribbel dengan lebih leluasa tanpa gangguan dari permukaan lapangan," kata Rofiqi.
Aspek terakhir yang diuji adalah kekuatan akar rumput, faktor penting agar permukaan lapangan tidak mudah rusak.
Standar FIFA mensyaratkan akar rumput minimal memiliki panjang 10 cm.
Di beberapa titik, Stadion Gelora Joko Samudro sudah melampaui standar ini, dengan akar sepanjang 19 cm dan 10 cm.
Namun, masih ada satu titik dengan panjang akar 8,75 cm. Ukuran ini kurang sedikit dari standar ideal.
“Kurangnya hanya sekitar 1,25 cm, dan itu bisa dicapai dalam 15 hari hingga satu bulan,” ujar Rofiqi.
Ia menambahkan, kekuatan akar penting untuk menghindari lapangan yang mudah terkelupas selama pertandingan.
Dengan hasil pengujian ini, Stadion Gelora Joko Samudro dalam waktu dekat dapat digunakan kembali untuk berbagai kompetisi.
Meskipun ada beberapa aspek yang masih butuh penyesuaian lagi.
Diharapkan Stadion Gelora Joko Samudro bisa jadi kebanggaan Gresik dan mampu bersaing menggelar event kancah nasional bahkan internasional.