"Yah mau tidak mau harus mengambil air dari dropping BPBD Jombang dulu. Tadi juga warga antre untuk mengambil air bersih, termasuk saya juga ikut antre," katanya.
Bambang mengatakan, mulai Selasa (19/11/2024), truk dengan kapasitas lima ribu liter air bersih sudah bergantian datang.
Dropping air bersih pun dilakukan hingga malam hari.
"Tadi pagi ada satu truk. Terus setelah selesai dropping air, nanti truk lainnya datang lagi," ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Desa (Kades) Manduro, Jamilun mengatakan, memang dari desa ada permintaan dropping air bersih untuk sementara waktu.
"Dan sementara kita datangkan bantuan air bersih layak minum dari BPBD untuk kebutuhan warga. Warganya masih sabar menunggu bantuan air bersih," ungkapnya.
Ia mengatakan jika dropping air bersih sudah dilakukan secara bertahap. Dari pagi hingga malam hari.
"Dropping air bersih ini sampai malam. Kita ingin pastikan semua warga kebagian jatah air bersih sesuai kebutuhan," jelasnya.
Mengenai kondisi sumur yang masih belum digunakan karena mengeluarkan api, ia menyebut jika pihak kabupaten sudah menerjunkan tim untuk mencermati dan menganalisa penyebab munculnya api.
"Dilanjut tes foto kondisi air bawah tanah oleh ahli dari dinas kabupaten. Semoga aman bisa diperbaiki kembali dan terpasang segera untuk kebutuhan warga sehari-hari," pungkasnya.