TRIBUNJATIM.COM - Inilah hasil survei elektabilitas Pilgub Jatim 2024 berdasarkan generasi.
Survei ini menelusuri pilihan calon Gubernur Jawa Timur 2024 dari Generasi Z, Generasi Y, hingga baby boomer.
Seperti diketahui, Pilkada 2024 sebentar lagi akan terselenggara, yaitu pada 27 November 2024.
Jawa Timur memiliki tiga calon gubernur yang dapat dipilih warganya untuk memimpin provinsinya selama lima tahun ke depan.
Pasangan-pasangan calon ini antara lain, Luluk Nur Hamidah dan Lukmanul Khakim, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak, serta Tri Rismaharini dan Zahrul Azhar.
Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com
Baca juga: Kritik Proyek Pesisir Surabaya pada Debat Ketiga Pilgub Jatim 2024, Luluk: Gubernurnya Diam Saja
Menurut Litbang Kompas, di "cross elektabilitas by gen", Khofifah-Emil unggul di semua generasi.
Untuk generasi Z (<28>
Terdapat 15,3 persen responden generasi Z yang tidak tahu atau belum menentukan pilihan (undecided voters).
Untuk generasi Y-Muda (28-35), Khofifah-Emil mendapat dukungan 54,5 persen responden, disusul Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta 18,6 persen, dan 3,4 persen dukungan untuk Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim.
Terdapat 23,4 persen responden generasi Y-muda yang tidak tahu atau belum menentukan pilihan (undecided voters).
Untuk generasi Y-Madya (36-42), Khofifah-Emil mendapat dukungan 44,4 persen responden; disusul Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta 25,6 persen, dan 2,3 persen dukungan untuk Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim.
Baca juga: Pengamanan Debat Pamungkas Pilkada Tulungagung, Polres Siapkan 580 Personil, Ada Gelang Khusus
Serta terdapat 27,8 persen responden generasi Y-Madya yang tidak tahu atau belum menentukan pilihan (undecided voters).
Untuk generasi X (44-57), Khofifah-Emil mendapat dukungan 56,3 persen responden, disusul Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta 18,1 persen, dan 3,5 persen dukungan untuk Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim.
Serta terdapat 22,1 persen responden generasi X yang tidak tahu atau belum menentukan pilihan (undecided voters).
Sementara itu untuk generasi baby boomers (58-76), Khofifah-Emil mendapat dukungan 50,4 persen responden; disusul Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta 19,3 persen, dan 1,5 persen dukungan untuk Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim.
Serta terdapat 28,9 persen responden generasi baby boomers yang tidak tahu atau belum menentukan pilihan (undecided voters).
"Dari sini usia tidak menjadi variabel pembeda. Keliatan hampir semua kelompok usia, Khofifah-Emil unggul.
Jadi variabel usia tidak menjadi isu," kata Yohan Wahyu, Peneliti Litbang Kompas dalam program Obrolan News Room Kompas.com, Jumat (15/11/2024) pagi.
"Tapi kalau kita bandingkan dalam diri masing-masing pasangan calon, Risma-Gus Hans itu lebih kuat di pemilih tengah paruh baya, 36- 43 tahun."
"Ini pemilih yang mungkin punya pengalaman memilih 1-2 kali pemilu. Mereka basisnya di situ, sama genz itu basisnya Risma dan Gus Hans. Sementara Khofifah hampir merata di semua generasi," tambah dia.
Yohan juga menyebut ada pertanyaan apakah tokoh-tokoh lain menjadi pertimbangan saat memiliki gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur.
"Angkanya tidak terlalu tinggi dan tidak siginifikan. Hasilnya memang tidak begitu tinggi bahkan tidak ada 50 persen untuk mereka mempertimbangkan."
"Jadi sebenarnya faktor-faktor di luar sosok calonnya hanya sebagai faktor penambah saja. Faktor utamanya justru sosok calon tersebut," kata dia.
Baca juga: Muncul Wacana Bangun Terowongan Tulungagung-Trenggalek, Gus Hans: Bu Risma Sudah Hitung Anggaran
Berikut hasil survei Pilgub Jatim 2024 dari 3 lembaga survei lainnya:
Polbrain
Dalam survei Polbrain, elektabilitas Khofifah-Emil mencapai 49,3 persen, ditempel oleh Risma-Gus Hans dengen tingkat keterpilihan 35,2 persen. Adapun duet Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim ada di angka 5,3 persen. Sebanyak 10,2 persen responden menyatakan belum menentukan pilihan (Undecided Voters).
Pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Lembaga Riset Politik “Polbrain”, Airlangga Pribadi Kusman, menyebut Pilkada Jatim masih akan berlangsung dinamis sampai hari pencoblosan pada 27 November 2024.
Preferensi masyarakat telah mengerucut pada dua dari tiga kandidat, yaitu Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak dan Tri Rismaharini-KH Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans).
“Kami melihat situasi Pilkada Jatim masih dinamis, bahkan sampai hari H nanti. Meski demikian, harus diakui fokus publik sudah mengerucut pada dua pasangan calon, yaitu Khofifah-Emil dan Risma-Gus Hans.
Keduanya akan saling berebut pemilih yang belum menentukan serta pemilih masing-masing kubu yang masih bisa berubah,” ujar Airlangga kepada media, Jumat (15/11/2024).
Bila dijumlah, Khofifah-Emil dan Risma-Gus Hans sudah meraup lebih dari 85 persen suara.
“Di sisa waktu yang ada saat ini, baik Khofifah-Emil maupun Risma-Gus Hans harus memacu diri pada lap terakhir untuk bisa mengunci kemenangan,” jelas Airlangga.
Dia menganalisis, terdapat tiga faktor yang bisa menentukan hasil Pilkada Jatim.
Pertama, suara publik yang belum menentukan pilihan, yang berkisar 10 persen. Kandidat yang bisa meraih suara ini akan cukup mampu meningkatkan elektabilitasnya.
Kedua, lanjut Airlangga, pemilih yang sudah menentukan pilihan tetapi masih menyatakan bisa mengubah pilihan. Berdasarkan survei, ada 44,3 persen pemilih yang menyatakan bahwa pilihannya saat ini masih mungkin berubah ketika Pilkada berlangsung 27 November 2024.
Baca juga: Survei Pilgub Jatim 2024 Terbaru Litbang Kompas, Suara Perempuan Dukung Luluk, Khofifah atau Risma?
“Ceruk pasar inilah yang akan menjadi penentu utama, medan pertempuran paling penting, bagi Risma-Gus Hans dan Khofifah-Emil. Artinya situasi bisa berubah signifikan bila swing voters ini bisa digaet,” jelasnya.
Faktor ketiga, papar Airlangga, adalah sejauh mana duet Luluk-Lukman manpu mengoptimalkan basis suara mereka, yaitu kalangan Nahdliyin.
Airlangga menyebut pasar utama Luluk dan Khofifah beririsan kuat. Semakin Luluk bisa mengoptimalkan jaringan suara Nahdliyin dan PKB, tentu berpotensi akan menggerus suara Khofifah.
“Artinya masih ada cukup waktu, baik Risma-Gus Hans maupun Khofifah-Emil untuk menentukan hasil akhir, apakah Risma-Gus Hans mampu menyalip di lap terakhir, atau Khofifah-Emil memperkokoh posisinya,” tuturnya.
Sebagai informasi, survei Polbrain dilakukan pada 18-23 Oktober 2024 terhadap 1.000 responden yang tersebar secara proporsional di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur.
Poltracking
Hasil survei Poltracking menunjukkan paslon Khofifah - Emil memiliki elektabilitas tertinggi.
Ini hasilnya:
Khofifah-Emil: 67,5 persen
Risma - Gus Hans: 24,6 persen
Luluk - Lukmanul: 2,8 persen
Tidak tahu/Tidak Menjawab: 5,1 persen
Survei Poltracking digelar pada 4-10 Oktober 2024. Survei ini melibatkan 1.200 responden di seluruh Jatim, mengutip poltracking.com.
Metode survei menggunakan multistage random sampling.
Survei Poltracking ini memiliki margin of error di angka -+2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca juga: Komitmen Khofifah-Emil Jadikan Jatim Gerbang Baru Nusantara Dinilai Pacu Pertumbuhan Ekonomi
LSI Denny JA
Dalam survei LSI Denny JA, paslon Khofifah-Emil juga masih mengungguli paslon lainnya yakni Risma-Gus Hans dan Luluk-Lukmanul.
Ini hasilnya:
Khofifah-Emil: 67,0 persen
Risma-Gis Hans: 19,1 persen
Luluk-Lukmanul: 2,1 persen
Suara yang tidak sah: 0,6 persen
Belum memutuskan/merahasiakan pilihannya: 11,2 persen
Survei LSI Denny JA dilakukan pada tanggal 27 Oktober-3 November 2024 dengan menggunakan metodologi multistage random sampling melalui wawancara tatap muka kepada 1.000 responden.
Survei ini dengan margin of error kurang lebih 3,1 persen, menurut peneliti LSI Denny JA, Fadhli Fakri Fauzan dalam keterangannya, Selasa (12/11/2024).
-----
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Berita Jatim dan berita seleb lainnya.