Berita Terpopuler

JATIM TERPOPULER: Kecelakaan Maut Rombongan Reuni di Ngawi - Takziyah Berujung Petaka di Lamongan

Editor: Torik Aqua
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berita Jatim terpopuler: Kecelakaan di Ngawi tewaskan rombongan reuni - Rombongan takziyah alami kecelakaan

Lalu, para pelaku memberikan informasi dan kabar kepada sanak keluarga yang masih tinggal di kampung halaman untuk mengikuti jejak mereka. 

Baca juga: Rumah Sakit Griya Husada Madiun Angkat Bicara, Tak Pernah Tangani Pasien Korban Human Trafficking

"Juga ada, seperti yang disampaikan Kabareskrim. Yakni, karena mungkin saudaranya temannya sudah mendahului berada di luar negeri. Nah ini saudara yang ada di Indonesia ingin ikut ke sana. Ini salah satu modus yang kami temukan," jelas mantan Direktur Ditreskrimsus Polda Jatim itu. 

Bahkan, ada juga pelaku yang berlagak sebagai agensi kelembagaan berkedok biro pelatihan kerja. 

Para korban dimintai sejumlah uang untuk dijanjikan pekerja enak di luar negeri. 

Namun, setibanya di sana, mereka malah dipekerjakan untuk bidang lain dengan gaji tak sepadan beserta risiko ancaman nyawa yang kian riskan. 

"PMI yang kami temukan, beberapa perkara di Blitar dan Kediri, seolah-olah badan latihan kerja, tapi mengirimkan pekerja migran ke luar negeri. Juga ada modusnya, perseorangan yang mengirimkan pekerja migran ke luar negeri," kata mantan Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya itu. 

Mengenai TPPO modus muncikari, Farman mengatakan, para mami dan papi muncikari itu menjual wanita dewasa dan anak-anak berkedok tempat karaoke. 

Para wanita itu ditampung di sebuah tempat karaoke yang berbentuk bangunan semipermanen, untuk dipekerjakan sebagai pemandu lagu. 

Lokasinya, tersebar di wilayah Kota Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, dan Malang.

Dalam lokasi tersebut, tersedia tempat nongkrong dan ruangan khusus yang diperuntukkan sebagai tempat bernyanyi. 

Para korban dipekerjakan menemani para tamu yang ingin bernyanyi di dalam ruang karaoke. 

Bagi para tamu yang 'kepincut' dengan paras ayu si pemandu lagu, si pemilik karaoke atau mami muncikari bakal mempersilakan si tamu membawa si pemandu lagu, dengan harga tarif khusus kisaran Rp 1-2 juta. 

Keuntungan dari praktik tersebut bakal dibagi rata antara si muncikari dengan si pemandu lagu. 

Namun, dalam pengungkapan kasus ini, juga banyak yang menggunakan modus menjual diri melalui aplikasi kencan. 

"Soal masalah PSK. Kebanyakan ini terkait modus MiChat," pungkasnya. 

Halaman
1234

Berita Terkini