Namun praktiknya bersifat fleksibel menyesuaikan harga bahan pangan di daerah.
"Hitungan APBN adalah Rp15.000 per anak, tapi nanti kan fleksibel tergantung tingkat kemahalan di daerah," kata Dadan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (26/11/2024).
Ia tak menutup kemungkinan, bakal ada subsidi silang dengan mengalihkan sisa anggaran dari daerah dengan biaya bahan pangan rendah ke daerah yang lebih mahal.
"Mungkin ada yang kurang dari (Rp15.000) itu, kelebihannya kita kirim ke daerah-daerah yang memang membutuhkan budget lebih. Jadi ditentukan di APBN per anak sekian, tapi implementasinya tergantung dari pelaksanaan di daerah masing-masing," tutur dia.
Akan tetapi Prabowo kini menyampaikan bahwa anggaran makan siang gratis menjadi Rp10.000 per porsi.
Baca juga: Sosok Baba Vanga Sebut Perang Dunia Terjadi di Tahun 2025, Awal Mula dari Kerusakan di Eropa
Sebelumnya, sempat geger wacana anggaran makan siang gratis yang dipangkas jadi Rp7.500.
Anggaran Rp7.500 dianggap tak mampu menyediakan menu bergizi.
Bahkan sejumlah pemilik warteg mengaku kesusahan sediakan menu makan seharga Rp7.500.
Salah satunya pemilik salah satu warteg di Kemayoran, Fasiha (61).
Ia mengaku tidak bisa menjual paket nasi dengan lauk serta sayur harga Rp7.500.
Harga paling murah, Fashia menjual paket nasi dengan lauk seharga Rp10.000.
Beberapa lauk yang diberikan pun hanya tempe orek, tahu, dan mi.
"Pokoknya, saya paketin ada orek tempe," ucap Fasiha saat ditemui di wartegnya di Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (18/7/2024) lalu.
"Ada tahu, ada mi (sama nasi), itu Rp10.000," imbuhnya.
Bahkan satu bungkus nasi polos di warteg Fasiha dijual dengan harga Rp5.000.