Bahkan Fasiha kadang-kadang menjualnya lebih mahal sedikit, dengan melihat siapa pembelinya.
"Kalau tamu hotel kasih Rp6.000. Kalau orang proyek Rp5.000," jelasnya.
Meski harganya beda tipis, porsi nasi yang diberikan tetap sama.
Pelanggan yang cuma memesan setengah porsi nasi pun tetap ditarik Rp5.000.
Sementara itu, warteg lain yang berada di wilayah Jakarta Pusat juga tak bisa menyediakan paket nasi dengan lauk lengkap seharga Rp7.500.
Warteg milik Resa (30) di Gambir, meski masih menyediakan paket nasi seharga Rp7.000, namun pilihan ditawarkan tersebut sangat terbatas.
Paket nasi tersebut hanya berisi sayur.
Sedangkan nasi dengan telur dan satu macam sayur masih dihargai Rp12.000.
Sementara paket nasi dengan telur, satu macam sayur, dan orek tempe seharga Rp13.000.
"Nasi telur sudah (seharga) Rp10.000," ujar Resa.
Pemilik warteg lainnya mengatakan, untuk makan menu lengkap bergizi, seorang pembeli harus mengeluarkan uang minimal sebesar Rp15.000.
"Kalau menu lengkap bergizi kisaran Rp15.000-Rp20.000," kata pemilik warteg di belakang Polres Metro Jakarta Utara, Yani (45), kepada Kompas.com, Jumat (19/7/2024).
Yani mengatakan, dengan uang Rp15.000 pembeli bisa mendapatkan nasi, sayur, serta lauk.
Itu pun lauknya bisa dipilih sesuai selera, antara lain ikan, telur, atau ayam.
Sementara dengan harga Rp7.500, pembeli tidak bisa mendapatkan menu lengkap bergizi di warteg milik Yani.