TRIBUNJATIM.COM - Peristiwa mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM) tewas dibunuh pacar menjadi sorotan baru-baru ini.
Jasad korban sempat beredar di sejumlah grup WhatsApp (WA) usai ditemukan warga dalam keadaan hangus terbakar.
Diketahui, hal ini terjadi di sawmil atau pemotongan kayu jauh dari permukiman warga di Desa Banjar, Kecamatan Galis, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
Dalam pengakuannya, pelaku panik dimintai pertanggungjawaban oleh korban sehingga melakukan tindak kriminal yang menewaskan ini.
Lebih lanjut, simak fakta-fakta mahasiswa UTM tewas dibunuh pacar di bawah ini.
Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com
Baca juga: JATIM TERPOPULER: Mahasiswi UTM Bangkalan Tewas Dibakar Pacar hingga Kenaikan UMP 6,5 Persen Jatim
fakta mahasiswa UTM tewas dibunuh pacar
1. Korban ditemukan warga dalam keadaan hangus
Jasad korban ditemukan warga di tempat sawmil atau pemotongan kayu yang jauh dari permukiman warga di Desa Banjar, Kecamatan Galis, Kabupaten Bangkalan.
Warga lantas mengirimkan foto dan video jenazah korban lewat grup WhatsApp (WA) mulai pukul 21.03 WIB, Minggu (1/12/2024).
Kepastian jasad itu berkelamin perempuan disampaikan Kepala Puskesmas Banjar, Abdul Hamid yang turut mengantar jenazah tersebut menggunakan ambulan puskesmas ke Gedung Pemulasaran Jenazah RSUD Syamrabu Bangkalan sekitar pukul 23.45 WIB.
“Kelamin perempuan, kalau dari fisik kaki sepertinya masih muda. Kondisi tubuh korban yang jelas kaki tidak terbakar, bagian atas masih ada sisa. Namun bagian perut terbakar, ditemukan bekas tempa sawmill kosong, sudah tidak beroperasi, jauh dari perkampungan,” ungkap Abdul Hamid kepada sejumlah awak jurnalis.
Baca juga: Tragis, Viral Foto Tubuh Manusia di Bangkalan Hangus, Api Masih Menyala, Polisi Gercep ke TKP
Sebelumnya, awal kemunculan foto menggambarkan tubuh manusia tampak terlentang, tiga titik api masih menyala di bagian pinggang kanan dan dua titik api lainnya di bagian perut.
Keberadaan foto tersebut disertai beberapa kalimat pesan yang diteruskan dari orang pengirim pertama
Di infokan Kpd smua temen2 ketua. Mungkin di desanya ada yg merasa kehilangan keluarganya jenis kelamin cewek. Harap info ke pada kami, Peristiwa di Desa Banjar Kec. Galis:, Gak bisa di foto. Karna udah di sterilkan oleh Polsek, karna kanyaknya ini pembunuhan. Dan mayatnya di bakar. Tinggal kaki dan tangannya.
Saat diturunkan dari ambulan di teras Gedung Pemulasaran Jenazah RSUD Syamrabu Bangkalan, bagian kaki kiri hingga pangkal paha dalam kondisi tidak bisa ditekuk. Sehingga tampak menyembul pada kantong jenazah.
“Saya sampai di sana (TKP) sudah terbungkus kantong jenazah. Warga awalnya kaget, kok ada api. Warga mendatangi lokasi karena khawatir bekas tempat sawmill kayu itu terbakar, ternyata tubuh manusia yang terbakar,” jelasnya.
2. Penangkapan pelaku hanya butuh 1,5 jam
Kasus penemuan jasad wanita yang ditemukan hangus terbakar di bekas tempat pemotongan kayu di Desa Pakaan Laok, Kecamatan Galis, Bangkalan menemui titik terang. Kini pelaku dugaan pembunuhan ditangkap pihak kepolisian.
Personil gabungan Satreskrim Polres Bangkalan dan Unit Reskrim Polsek Galis menangkap pemuda berinisial MMA (21), warga Dusun Besorok, Desa Lantek Timur, Kecamatan Galis atas perkara dugaan pembunuhan terhadap wanita berinisial EJ (22), warga Kelurahan Purworejo, Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung, Minggu (1/12/2024).
Penangkapan terhadap MMA itu dilakukan sekitar pukul 21.30 WIB atau 1,5 jam setelah jasad korban EJ ditemukan warga sekitar pukul 20.00 WIB. Tubuh EJ ditemukan warga hangus dibakar dengan api masih menyala di bekas tempat pemotongan kayu.
“Betul, pelaku adalah pacar korban. Setelah dilakukan interogasi, pelaku MMA mengakui telah melakukan pembunuhan,” ungkap Kapolres Bangkalan, AKBP Febri Isman Jaya, Senin (2/12/2024).
Baca juga: 5 Fakta Anak DPR RI Bebas usai Bunuh Pacar, Dianggap Punya Niat Baik, Keluarga Korban Sakit Hati
Ia menjelaskan, dalam modusnya pelaku MMA menghabisi nyawa korban dengan cara membacok, menggorok leher, dan membakar tubuh korban di bekas tempat pemotongan kayu di Desa Banjar, Kecamatan Galis.
“Kami masih melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap pelaku, pastinya pelaku adalah pacar korban,” pungkas Febri.
3. Motif pelaku
Polres Bangkalan menghadirkan pemuda berinisial MMA (21), warga Dusun Besorok, Desa Lantek Timur, Kecamatan Galis, Senin (2/12/2024) sebagai pelaku pembunuhan terhadap EJ (22), warga Kelurahan Purworejo, Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung pada Minggu (1/12/2024).
Penangkapan MMA menguak motif pembunuhan terhadap EJ yang telah dipacari pelaku sejak Mei 2024. Korban adalah mahasiswi Semester V Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura, sementara pelaku merupakan mahasiswa semester VII Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al Ibrohimi Kecamatan Galis.
“Soalnya si cewek lagi hamil, minta digugurkan. Mau dibawa pijet ke Desa Lantek Barat (Kecamatan Galis). Cekcok di atas sepeda motor mulai dari perjalanan di Tanah Merah,” ungkap MMA di hadapan Kapolres Bangkalan, AKBP Febri Isman Jaya.
MMA menjelaskan, korban mengancam akan melaporkan kepada pihak berwajib apabila tidak bertanggung jawab atas kehamilannya.
Situasi itu membuat pelaku panik hingga tega menghabisi nyawa korban. Keduanya bergerak dari Kota Bangkalan menuju Desa Lantek Barat untuk menggugurkan kandungan dengan terapi pijat.
Setiba di lokasi kejadian, MMA mengatakan dirinya langsung mengeluarkan senjata tajam calok, sejenis celurit, kemudian dicocokkan ke bagian leher dan korban sempat melarikan diri. Tetapi saya pegang, saya bacok lagi dari atas, korban jatuh dan saya gorok lehernya,” papar MMA.
Kekejian MMA tidak berhenti di situ. Ia kemudian pergi meninggalkan korban untuk membeli air mineral kemasan botol. Setelah membuang isinya, botol air mineral yang ganti dengan bahan bakar yang dibelinya ke arah Barat dari lokasi kejadian.
“Bensin langsung saya siram ke sarung yang saya jadikan selimutkan ke tubuh korban dan membakar. Saya pulang ganti baju, orang tua tahu setelah saya ditangkap,” pungkasnya.
Tersangka MMA dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan dengan ancaman 15 tahun penjara. Dari perkara tersebut, polisi menyita sejumlah barang bukti berupa handphone yang ditemukan di sekitar TKP, gagang senjata tajam terbuat dari kayu yang ditemukan di sekitar TKP.
Serta Ceceran potongan rambut yang berada di sekitar TKP, dua buah botol parfum yang ditemukan di sebelah kiri posisi mayat/korban, 1 potong pakaian yang digunakan mayat/korban, serta satu unit sepeda motor Honda Scoopy.
4. Sosok tersangka
Pelaku adalah MMA, seorang mahasiswa semester tujuh Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al Ibrohimy Kecamatan Galis.
Dia merupakan warga Desa Lantek Timur, Kecamatan Galis.
Akibat perbuatannya, MMA kini dikeluarkan secara tak terhormat dari kampusnya.
Meski tindakan tersebut terjadi di luar kegiatan kampus, pemberhentian tidak dengan hormat terhadap MMA sudah sesuai dengan aturan dan pedoman akademik yang berlaku.
Baca juga: Cara Agus Rudapaksa Mahasiswi Meski Tak Punya Tangan, Ternyata Bukan dengan Fisik, Polisi Buka Suara
Wakil Ketua II STIT Al Ibrohimy, Jamaluddin, menjelaskan, pihaknya mengapresiasi pihak kepolisian dalam mengungkap perkara tersebut sekaligus mendukung langkah-langkah maupun proses yang berlaku sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
“Untuk ceritanya seperti apa di balik perkara itu, kami tidak paham, kami sebagai kampus kecil mengecam tindakan kejahatan tersebut. Sungguh kejadian itu di luar kemampuan dan kehendak kami,” jelas Jamaluddin.
Selama di kampus, ia mengenal sosok MMA sebagai pribadi yang cenderung pendiam bahkan tergolong mahasiswa yang patuh karena tidak pernah menolak atau melewatkan semua yang diperintahkan kampus.
“Kalau bertemu saya, bersikap layaknya seorang santri, artinya bukan kehidupan di kampus. Ia sangat menaruh hormat, tidak banyak bicara bahkan bahkan hampir segala tidak pernah ia tolak,” tuturnya.
Karena itu, lanjut Jamaluddin, pihak kampus maupun dirinya secara pribadi mengaku sangat terkejut atas peristiwa yang menimpa MMA. Pasalnya, MMA selama di kampus dikenal dengan Jamaluddin.
“Karena dia sering curhat kepada saya sehubungan keluarga, bukan perkara tersebut. Karena dia berasal dari keluarga yang tidak mampu,” pungkasnya.
5. Sosok korban
Kini korban telah dimakamkan di Dusun Sumurwarak, Desa Purworejo, Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung sekira pukul 21.00 WIB, Senin (2/12/2024).
Menurut Kepala Desa Purworejo, Sudarto, Een merupakan anak Tunggal pasangan Jainul Musdopi dan Sri Rahayu.
Baca juga: Sosok Mahasiswi UTM yang Jadi Korban Pembunuhan dengan Dibakar, Nyambi Kerja Jaga Warung
Masa kecil EJ sampai TK ada di Desa Purworejo, kemudian keluarga ini pindah ke Tanjung Balai Karimun, Karimun, Provinsi Riau.
“SD sampai SMA di Tanjung Balai Karimuns aja. Lulus SMA daftar di Brawijaya sama Trunojoyo, dan diterima yang di Trunojoyo,” ujar Sudarto mewakili pihak keluarga.
Keluarga EJ belum genap 1 tahun pindah alamat ke Desa Purworejo.
EJ sudah masuk ke semester 5 di Fakultas Pertanian UTM.
Ibunya bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Jakarta, sementara ayahnya buruh tani.
Pasangan ini punya cita-cita menguliahkan anaknya hingga lulus sarjana.
Jainul sangat gigih bekerja demi memastikan anaknya tidak kekurangan uang selama kuliah.
Uang hasil kerja serabutan sebagian besar dikirim untuk EJ, sisanya untuk keperluan sendiri.
“Misalnya seminggu dia dapat Rp 400.000 atau Rp 500.000, dia hanya ambil Rp 100.000 saja. Sebagian besar langsung dikirim ke anaknya,” ungkap Sudarto.
Saat jenazah EJ dimakamkan, ibunya dalam perjalanan dari Jakarta.
Sudarto menambahkan, pupus sudah cita-cita Jainul Musdopi dan Sri untuk melihat anaknya lulus kuliah.
Kini keluarga hanya berharap tersangka dihukum seberat-beratnya.
“Keluarga berharap pasalnya dikembangkan menjadi 340 KUHP (pembunuhan berencana). Pelaku dijatuhi hukuman yang setimpal, tegasnya.
-----
Berita Jatim dan berita viral lainnya.