Penyebar Video Casting Tertangkap

BREAKING NEWS: Pelaku Penyebar Video Casting Wanita Ditangkap Tim Siber Polda Jatim

Penulis: Luhur Pambudi
Editor: Ndaru Wijayanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pengalaman wanita Surabaya yang terjebak casting iklan palsu

"Awalnya saya ingin menyimpan pengalaman ini hanya untuk saya saja. Namun tanggal 11 Desember 2024 lalu ada salah satu korban yang mengirim DM di Instagram saya bertanya apakah benar itu saya," ujar Korban GN saat dihubungi TribunJatim.com, pada Rabu (18/12/2024).

Lalu, bagaimana perjalanan Korban GN mengikuti tawaran casting iklan jajanan ringan hingga akhirnya video konten bahan casting pada tahun 2017 silam itu, disalahgunakan dan diperjualbelikan di medsos. 

Korban GN menceritakan, dirinya sengaja mengikuti casting untuk menjadi model iklan produk jajanan ringan pada tahun 2017.

Ia lantas pergi ke tempat lokasi gudang dari produk jajanan yang akan dibuatkan konten iklan produknya, di Kabupaten Gresik, Jatim. 

Di lokasi tersebut, ia menjalani beberapa kali sesi foto, setelah selesai dan kembali pulang ke kosan di Kota Surabaya. 

Beberapa hari kemudian, ia memperoleh kabar bahwa proses awal tahapan casting melalui sesi foto tersebut, bahwa dirinya dinyatakan lolos. 

"Selang beberapa hari dari hari itu saya dihubungi oleh pelaku ini untuk mengikuti proses selanjutnya karena saya dinyatakan lolos ke tahapan selanjutnya," kata wanita yang bekerja sebagai jurnalis televisi swasta di Jakarta itu. 

Sebagai tahapan lanjutan atas proses casting iklan jajanan tersebut.

Korban GN diminta oleh pihak agensi penyelenggara casting tersebut untuk mendatangi sebuah apartemen di Jalan Pakuwon Indah Lontar Timur, Babatan, Sambikerep, Surabaya. 

Saat mendatangi proses lanjutan casting tersebut, ia mengaku ditemani tiga orang teman perempuannya.

Sayang, ia lupa tanggal dan bulannya. Namun, mengingat waktu pelaksanaan casting tersebut, antara pukul 11.00-13.00 pada hari Jumat di tahun 2017, yakni sepulang kuliah. 

Seingat GN, kala itu, dirinya mengenakan kaus polo berwarna putih, celana panjang hitam, dan sepatu flat shoes. Selain itu, ia juga membawa sepatu berhak tinggi (high heels) warna hitam. 

"Karena biasanya proses casting menggunakan baju demikian," terangnya. 

Setibanya di unit kamar apartmen tersebut, Korban GN disuruh mengisi buku daftar hadir, laiknya tempat kantoran.

Namun, ia merasa bahwa hal itu tak ubahnya akal-akalan dari pihak agensi abal-abal tersebut agar menunjuk kesan seperti proses casting profesional. 

Halaman
1234

Berita Terkini