Sehingga, ke depannya ia sedang berupaya membuat label ke dinas terkait.
Baca juga: Rina Handmade, UMKM di Bondowoso yang Berdayakan Ratusan Perempuan Lewat Produksi Aksesori Ngaben
Secara terpisah, Sekretaris Desa Pagak, Naroji menjelaskan, ada 11 perajin alumunium di Dusun Sumbernongko.
Ia membenarkan untuk hasil produksi alumunium belum memiliki label.
"Di sini belum ada lebelnya, makanya masyarakat belum bisa melabel sehingga ini kami dari desa mendorong warga untuk mengurusnya," tutur Naroji.
Dengan adanya label, Narjo berharap produk alumunium dari Dusun Sumbernongko bisa lebih berkembang.
Kemudian bisa mengangkat perekonomian warga.
"Termasuk bisa menghandel warga sekitar yang biasanya pengangguran untuk bisa ikut di industri ini," urainya.
Ke depan, ia berharap di dusun ini bisa dijadikan sentra perajin alumunium.
Maka, hasil olahan alumunium bisa lebih luas dikenal masyarakat Kabupaten Malang dan sekitarnya.
Karena saat ini, pemasarannya sudah ke Blitar, hingga ke Tulungagung.
Naroji yakin hal ini bisa terwujud.
Sebab, perajin alumunium hingga puluhan tahun masih bertahan untuk memproduksinya.
"Sebagain besar mereka tidak punya ladang pertanian, dan ini menjadi satu-satunya usaha yang dilakukan untuk menopang kehidupan sehari-hari," tukasnya.