"Saya tidak spesifik menyebut siapapun," tegasnya.
Baca juga: 3 Fakta Glodok Plaza, Pusat Perbelanjaan di Jakbar Terbakar, Dulu Penjara Napi Hukuman Mati
Namun menurut guru yang sudah mengajar sejak tahun 2017 ini, pelaku beranggapan bahwa pernyataan tersebut ditujukan kepada dirinya.
"Setelah mencegat saya, pelaku bertanya dengan nada tinggi, bahkan marah-marah," ungkapnya.
Tidak lama kemudian, pelaku mengeluarkan sebilah pedang.
Pedang dihunuskan kepada guru fisika dan biologi ini.
Baca juga: Rumah Paris Hilton Rp145 Miliar Hangus karena Kebakaran di Los Angeles: Patah Hati Tak Terlukiskan
Pedang tersebut sempat ditempelkan ke kepala dan pipi korban.
"Kedua pipi saya sempat diiris dengan pedangnya (pelaku), untung tidak luka," ujarnya.
Pelaku juga sempat menebaskan pedangnya ke motor sang guru.
"Pelaku sempat menebas motor saya berkali-kali sebelum membakarnya," kata Nurdin kepada Kompas.com, Selasa (14/1/2025).
Isi pidato
Kasi Humas Polres Sumenep AKP Widiarti, pelaku mengaku sakit hati terhadap isi sambutan Nurdin, yang disampaikan dalam konteks mendidik para siswa.
Dalam sambutannya saat menjadi pembina upacara, Nurdin mengingatkan siswa agar tidak berlaku kasar atau mengancam orang tua mereka.
"Pelaku sakit hati karena ucapan guru itu disangka ditujukan kepada dirinya, meskipun korban tidak menyebutkan nama siapa pun," jelas AKP Widiarti.
Pelaku diduga mendapatkan informasi tentang isi sambutan tersebut dari teman-temannya yang bersekolah di SMA Putra Banga.
Lalu diduga merasa tersinggung, Qurtubi nekat mendatangi rumah Nurdin, membawa pedang sepanjang 73 sentimeter, dan merusak motor milik Nurdin sebelum akhirnya membakarnya.