Pada tahun 1978, ia mengikuti ujian untuk kedua kalinya dan lulus ujian masuk ke Institut Besi dan Baja Wuhan (sekarang Universitas Sains & Teknologi Wuhan), dengan jurusan Bahan Logam dan Perlakuan Panas.
Mendapat kabar diterima di universitas, Gia An menceritakan kegembiraannya kepada kakek dan neneknya.
Baca juga: Nasib Tiga Jasad Siswa SMP Mojokerto yang Terseret Ombak di Pantai Drini, Warga sudah Mengingatkan
Setelah momen bahagia tersebut, seluruh keluarga terdiam karena kakek dan neneknya memberitahukan bahwa mereka tidak mempunyai cukup uang untuk membayar uang sekolahnya.
Mengetahui bahwa guru Chu Uyen dan guru Trinh Thu Duc memberinya 20 yuan (Rp 44 ribu VND). Saat itu, jumlah uangnya tidak sedikit, jika tidak, dia pasti tidak bisa melanjutkan ke universitas.
Lulus dari universitas pada tahun 1992, beliau bekerja di Perusahaan Besi dan Baja Wuyang di Henan (China). Pada tahun 1996, ia berhenti dari pekerjaannya dan pindah ke Guangzhou untuk mendirikan perusahaan Evergrande.
Saat ini, ini adalah salah satu perusahaan real estat terbesar di Tiongkok.
Sebagai pendiri, ia saat ini memiliki aset sekitar 200 miliar yuan (Rp 445 triliun).
Setelah menjadi miliarder, ia tak lupa membalas budi guru-guru lamanya. Pada tahun 2022, selama perjalanan kembali ke kampung halamannya untuk mengunjungi guru Chu Uyen yang sakit, dia mengetahui bahwa rumah tempat guru itu tinggal dibeli dengan hipotek.
Untuk mengungkapkan rasa terima kasihnya, dia sekarang membayar seluruh uangnya untuk membeli rumah Tuan Chu Uyen.
Baca juga: Mantan Kades Desa Miliarder Sekapuk Gresik Ditetapkan Tersangka, Gelapkan Aset Desa
Ia juga kembali ke kampung halamannya untuk membangun rumah sakit dan sekolah serta membantu banyak anak miskin di sini untuk bersekolah.
Setiap libur Tet, ia kerap mengeluarkan sejumlah uang untuk pulang kampung mengunjungi kerabatnya.
Sebelumnya, pada bulan Maret 2018, penduduk desa Quan Ho, distrik Toai Khe, Zhanjiang, provinsi Guangdong (Tiongkok) menerima kabar bahwa seseorang akan memberi setiap rumah tangga sebuah vila besar secara gratis.
Seorang pria bernama Tran Sinh menghabiskan 200 juta yuan (Rp 445 miliar) untuk membangun 138 vila mewah yang ditata rapi dan seimbang seperti kota dongeng dengan hati-hati.
Tran Sinh terlahir dalam keluarga yang sulit, kehilangan ayahnya ketika ia baru berusia 6 tahun, beban ditanggung oleh ibunya dan adik-adiknya juga putus sekolah lebih awal.
Ketika mendengar berita bahwa Tran Sinh muda diterima di Universitas Beijing, seluruh desa di provinsi Guangdong (Tiongkok) berkumpul untuk mengumpulkan uang receh bagi siswa laki-laki sebagai biaya perjalanan. Hampir 40 tahun kemudian, Tran Sinh kembali dan membalas budi seluruh desa.
Saya berharap semua orang bisa menjaga anak cucunya agar bisa belajar dan sukses.
Saya berharap ada ratusan Tran Sinh agar desa kita bisa semakin berkembang, katanya saat upacara pindah rumah seluruh desa.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com