TRIBUNJATIM.COM - Inilah kesaksian penjaga warung yang dirusak puluhan prajurit TNI.
Diketahui, peristiwa ini terjadi di Desa Durin Simbelang, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara pada Rabu (29/1/2025).
Penjaga warung mengungkapkan sejumlah barang hilang usai perusakan yang dilakukan puluhan prajurit Resimen Arhanud-2/SSM.
Friska (34) menceritakan, pada Rabu, mulanya ada seorang prajurit Arhanud-2 bernama Praka Darma Saputra Lubis mendatangi warung.
Prajurit itu mencari-cari orang yang menggeber gas sepeda motor di jalan.
Warga yang saat itu sedang duduk di warung pun mengaku tak tahu mengenai persoalan tersebut.
“Ada satu tentara masuk. Dia bilangnya, ada warga sini menggeber-geber dia. Terus sama warga di sini bilang tidak ada. Terus dia tidak terima. Setelah itu dia pergi. Habis itu, datanglah sekelompok kawannya,” kata Friska saat diwawancarai di Desa Durin Simbelang pada Minggu (2/2/2025), melansir dari Kompas.com.
“Itu secara anarkistis merusaki sepeda motor, warung, mobil, dan barang-barang di warung,” sambungnya.
Dia mengaku sempat diancam menggunakan pisau untuk meninggalkan warung. Alhasil, ia bersama kawannya yang menjadi pekerja warung bergegas pergi.
“Pas kami kembali, itu lah tabung gas hilang. Terus, dua ponsel kami yang tercas diambil, rokok tujuh slop, dan galon juga. Pakaian semuanya juga dibakar,” ujar Friska.
Baca juga: Ibu-ibu Syok Lagi Masak Tiba-tiba Warungnya Dihancurkan 40 Prajurit TNI, Ketakutan Diteriaki
Ia menuturkan sampai saat ini pihaknya belum membuat laporan.
Sebab, ia dan pemilik warung masih merasa ketakutan setelah insiden tersebut.
Di lain pihak, Kapendam I Bukit Barisan Kolonel Dody Yudha menegaskan, bahwa tidak ada prajurit yang melakukan penjarahan.
“Tidak ada penjarahan dalam insiden ini. Kami akan terus berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk menjaga keamanan serta menegakkan hukum,” kata Doddy dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com.
Kronologi Kejadian