Tiap Hari Jual Gorengan di Sekolah, Anak Polisikan Ayah Kandung karena 10 Tahun Tak Dinafkahi: Sakit

Penulis: Ani Susanti
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ANAK POLISIKAN AYAH - IV (tengah) bersama ibu dan pengacaranya menunjukkan bukti-bukti yang akan digunakan untuk melaporkan ayahnya ke polisi pada Senin, (3/2/2025). IV tak dinafkahi selama 10 tahun hingga harus jualan gorengan di sekolah.

TRIBUNJATIM.COM - Seorang anak polisikan ayah kandung karena tak dinafkahi 10 tahun.

Karena tak dinafkahi ayahnya, anak berusia 16 tahun itu tiap hari jualan gorengan.

Siswa SMA swasta di Sidoarjo kelas XII itu bernama IV.

Setiap pagi IV menggoreng adonan kue untuk dijual di sekolah, agar ia memiliki uang saku.

 Ayahnya, yang bekerja di Magelang, tidak pernah memberinya nafkah.

IV yang sehari-hari tinggal bersama ibu inisiatif membantu meringankan beban karena merasa terlalu banyak menanggung seluruh biaya sekolahnya.

"Minta uang saja ke ayah selalu dimarahi, bahkan nomor teleponku diblokir,"  ujarnya.

Puncaknya kekecawaan terhadap ayahnya terjadi Desember 2024 lalu.

Ponselnya rusak, IV meminta Rp 500 ribu ke ayahnya untuk biaya servis.

Ia sempat dijanjikan akan diberi awal Tahun Baru 2025. 

Namun janji itu tak ditepati, akun WhatsApp IV diblokir.

"Aku dibilang anak yang bisanya minta uang,"  katanya.

Baca juga: Ayah Polisikan Anak Kandung yang Curi HP dan Genset di Rumah Sendiri, Kesal Dibuat Rugi Rp4,3 Juta

Keputusan melaporkan ayahnya ke Polda Jatim atas tuduhan penelantaran anak bukan pilihan mudah.

Namun bagi IV, ini adalah satu-satunya jalan untuk memperjuangkan haknya. 

Sebab tiap kali meminta nafkah yang merupakan haknya sebagai anak tidak jarang mendapat komentar bernada tidak mengenakkan dari keluarga ayahnya.

Halaman
1234

Berita Terkini