Menurutnya, penerima PIP tidak tepat sasaran.
"Ada anaknya dokter dapat PIP, anak PNS juga dapat. Termasuk anak saya dapat di SMP, saya ASN," beber Taufik.
Mendengar hal itu, Demul pun sontak langsung kaget.
"Di antara 500 itu bukan orang miskin?" tanya Demul.
"Bukan. Yang seharusnya dapat malah jadi enggak dapet, datanya dari Dapodik," ujar Taufik lagi.
Sebelumnya, Dedi mengimbau sekolah jangan menjadi ladang untuk berdagang.
Pihak sekolah tidak diperbolehkan menjual buku dan lembar kerja siswa (LKS).
"Sekolah tak boleh menjual buku LKS, seragam," tegas Dedi pada unggahan di akun TikToknya dan dikonfirmasi ulang Kompas.com pada Jumat (7/2/2025).
Hal lain yang dilarang Dedi yakni pihak sekolah tidak boleh membuat kegiatan-kegiatan yang di dalamnya ada pungutan.
Salah satu kegiatan tersebut yakni studi tour yang di dalamnya ada pungutan.
"Termasuk kegiatan seperti renang dan sejenisnya yang di dalamnya ada pungutan-pungutan pada siswa," tambah Dedi.
Dia mengatakan, hal ini dilarang karena akan selalu menimbulkan kecurigaan dan berdampak bagi tekanan psikologis para guru.
Lebih lanjut, Dedi meminta semua pihak yang terkait pendidikan untuk bersama-sama menata pendidikan agar lebih baik.
"Satu komitmen dari saya bahwa anggaran bantuan provinsi untuk sekolah-sekolah akan difokuskan pada apa yang menjadi kebutuhan di sekolah."
"Bukan kegiatan-kegiatan dengan tujuan lain," kata Dedi.
Baca juga: Dedi Mulyadi Minta Guru Fokus Mengajar, Bukan Sibuk Joget di Kelas & Pamer Kecantikan: Tidak Penting