"Penjelasan dari guru kemarin kan uang potongan itu bukan untuk sekolah tapi diberikan kepada pihak lain," ujar Kang Dedi.
Sosok Hanifah yang berani menyuarakan adanya potongan dana bantuan dari pemerintah viral, netizen ramai memujinya.
"Gak peduli anak siapa. Anak yang jujur ini mesti dilindungi dan dapat penghargaan beasiswa.,"
"Negara harus hadir untuk 2 siswi pemberani ini. Ini contoh anak Indonesia,"
"Kalo siswa siswi di jawa barat pada cerdas begini , jabar makin istimewa, Ini calon penerus bangsa,"
"Wah 2 siswi ini hebat tolong siswi ini dilindungi pk Gub . Siswi ini cerdas dan jujur,"
Baca juga: Keberanian Hanifah Lapor Pungli Sekolah ke Dedi Mulyadi, Kasihani Adik Kelas, Ternyata Pernah Demo
Dedi Mulyadi memberikan perhatian penuh terhadap kasus gagalnya siswa tingkat menengah atas (SMA) untuk ikut Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) di wilayah Provinsi Jawa Barat.
Dedi Mulyadi menyebut dirinya langsung mendatangi dua sekolah, yaitu SMAN 4 Karawang dan SMAN 7 Kota Cirebon untuk mengurai masalah dan memberikan solusi.
"Saya datang ke sini agar masalahnya selesai. Kemarin SMAN 4, sekarang SMAN 7, saya baru tahu dua sekolah ini. Kalau ada lagi yang lain, saya datangi. Kalau ternyata banyak, pasti saya datangi semuanya, biar cepat kelar," kata Dedi saat ditemui di SMAN 7 Cirebon, Jumat (7/2/2025) siang.
Ditanya soal sanksi, Dedi Mulyadi berjanji akan mengurai penyebab gagalnya seluruh siswa-siswi eligible yang tidak bisa ikut SNBP.
Menurut dia, masalahnya hanya ada dua, yaitu kesalahan dari individu operator yang lalai hingga tidak tuntas dalam tanggung jawab atau kesalahan jaringan yang kurang memadai.
Baca juga: Dedi Mulyadi Syok 100 Orang Tewas Akibat Kecelakaan di Jalan Parung Panjang, Ngeri Lihat Pepohonan
Dia menyebut dirinya akan berusaha bijak dan objektif dalam masalah ini.
"Nanti kita lihat, kesalahannya apa. Kesalahan personal atau kesalahan di sistem jaringan, semisal pemprov-nya tidak menyediakan jaringan yang cukup atau tenaga administrasi tidak mumpuni, tidak ada kualifikasi, kita lihat dulu," tuturnya.
"Namun, kalau itu akibat kelalaian atau kesengajaan, pasti sanksi diberikan berdasarkan undang-undang yang berlaku," kata Dedi.
Dedi menyebut kasus yang saat ini menjadi ramai juga akan menjadi bahan evaluasi dirinya usai resmi dilantik nanti.
Dedi akan mengumpulkan seluruh kepala sekolah untuk merinci sekaligus memperbaiki sejumlah sistem demi kebaikan kegiatan belajar mengajar di Jawa Barat.
Dia tidak ingin kasus ini terulang pada kemudian hari.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com