Meski anak seorang pensiunan PNS, Hanifah mengaku tidak tahu kenapa dirinya mendapatkan uang PIP.
Mendengar profesi ayah Hanifah adalah pensiunan PNS, Kang Dedi terkejut.
"Kasihan sama anak-anak yang membutuhkan. Ada teman kita benar-benar butuh, dia yatim piatu, sedangkan uang, kartu sama pin ditahan sama sekolah," imbuh Hanifah.
Sosoknya kini ramai disorot, Hanifah mengaku tidak takut viral.
"Menurut saya, kalau saya enggak speak up terus, kasihan ke adik kelas saya. Awalnya kan masalah SNBP, terus merambat ke yang lain. Kita juga udah dengar aturannya udah enggak boleh lagi ada pungutan SPP. Kalau saya speak up enggak ada salahnya," ujar Hanifah.
"Kamu enggak takut?" tanya Kang Dedi.
"Enggak sih, aku ngerasanya itu enggak ada salahnya. Aku juga tetap sopan nyampeinnya," kata Hanifah.
Baca juga: Siswi yang Laporkan Pungli ke Dedi Mulyadi Bingung Dapat Bantuan PIP, Ortu Cemas: Kasihan yang Butuh
Dikenal kritis, Hanifah rupanya juga adalah sosok yang peduli dengan teman-temannya.
Di kelas 1 SMA, Hanifah mengaku pernah mengungkap kehidupan temannya yang jarang masuk sekolah.
Setelah ia telusuri dan datangi ke rumahnya, ternyata teman Hanifah tersebut sering tidak bersekolah karena harus membantu neneknya.
"Ada (teman) yang enggak masuk berbulan-bulan karena tidak punya ongkos ke sekolah. Kalau ke sekolah dipanggil terus buat SPP, akhirnya minder ke sekolah. Dapat intimidasi dari guru, suka dibilangin 'kenapa sih kamu malas sekolah'," cerita Hanifah.
"(Pasha) dulu kelas 10 dia agak susah, aku disuruh nyamperin, jadi bukan wali kelas yang nyamperin tapi aku. Ternyata dia (Pasha) emang bantuin neneknya (sehingga susah sekolah)," sambungnya.
Sosoknya kini viral terlebih setelah diundang Kang Dedi, Hanifah mengakui orang tuanya cemas.
Hanifah pun diwanti-wanti oleh orang tuanya agar tidak terlalu vokal bersuara.
"Orang tua pasti nanyain, nanya aja (katanya) 'hati-hati kamu, takut ada oknum yang jahat sama kamu, takut guru-guru nurunin nilai kamu'," akui Hanifah.